Melahirkan di air (water birth) memiliki banyak manfaat, seperti mempercepat kelahiran dan mengurangi rasa sakit. Namun, jika Anda mengalami dibetes, posisi bayi sungsang, dan infeksi sebaiknya tidak melakukan water birth.
13 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Meski water birth punya manfaat yang menggiurkan, namun tetap berisiko.
Table of Content
Melahirkan di air atau water birth adalah metode persalinan yang akan melibatkan kolam berisi air hangat, baik pada seluruh atau sebagian dari proses melahirkan secara normal.
Advertisement
Di Indonesia sendiri, proses persalinan di air belum dianjurkan. Namun metode ini sudah tersedia di rumah sakit, klinik bersalin, dan dapat dilakukan di rumah sendiri dengan bantuan dokter, suster, atau bidan. Untuk memahami melahirkan di air secara mendalam, simak terlebih dahulu manfaat, risiko, dan anjurannya sebagai berikut.
Menurut para praktisi bersalin yang menggunakan teknik melahirkan di air, ada beberapa manfaat positif yang diyakini, antara lain:
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa melahirkan dalam air memang bisa memberikan manfaat tersebut, terutama pada tahap awal bersalin (saat kontraksi dimulai hingga mulut rahim terbuka). Tetapi, ada tata cara yang harus diikuti dan proses keluarnya bayi di dalam air harus dijalani dengan penuh pertimbangan mengingat adanya beberapa risiko tertentu.
Sensasi berendam di air hangat memang memberikan perasaan rileks dan penuh kendali. Selain itu, pergerakan tubuh juga terasa lebih ringan. Namun, banyak studi tidak menunjukkan adanya kelebihan secara medis yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Baca juga: Mengenal Metode Gentle Birth, Persalinan Minim Trauma
Data menunjukkan bahwa proses water birth telah dilakukan oleh 5.000-7.000 ibu melahirkan di dunia setiap tahunnya. Namun, karena metode ini merupakan cara melahirkan alternatif, melahirkan dalam air tak diajarkan resmi di sekolah kedokteran.
Beberapa risiko langka melahirkan di air, antara lain:
Perhatikan penekanan pada kata ‘langka’ di atas karena sejatinya peminat melahirkan dalam air juga terus bertambah berkat hasil yang dinilai sukses dan aman.
Baca juga: Metode Melahirkan Lotus Birth: Saat Tali Plasenta Tak Perlu Dipotong
Sebagaimana diketahui, melahirkan bayi di air memiliki cukup risiko yang perlu dipertimbangkan. Untuk mencegahnya, Anda perlu memperhatikan sejumlah hal seperti berikut.
Jika Anda memiliki kondisi berikut, melahirkan dalam air tidak dianjurkan dan harus dihindari:
Konsultasi dengan dokter Anda dan pertimbangkan dengan baik sebelum Anda yakin menjalani melahirkan di air atau water birth.
Sebelum menjalani proses water birth, sejumlah hal ini perlu Anda persiapkan.
Pastikan saat memilih metode melahirkan di dalam air, Anda telah mendapatkan persetujuan dari dokter kandungan yang menangani kehamilan Anda. Bila perlu, carilah dokter atau bidan yang bisa membantu Anda melakukan proses melahirkan di air tersebut.
Jika Anda ingin melahirkan di rumah sakit, pastikan untuk mencari rumah sakit yang menyediakan fasilitas water birth. Kemudian jika ingin melahirkan water birth di rumah, pastikan Anda didampingi oleh dokter atau bidan dan tenaga medis lainnya.
Pastikan bak air dan air yang digunakan dalam kondisi bersih dan steril. Air yang digunakan harus bebas kuman dan mempunyai suhu minimal 35-38 derajat celcius. Selain itu, pilih juga ruangan yang tidak terlalu panas maupun terlalu dingin serta mempunyai suasana yang tenang dan tidak berisik.
Sebelum Hari Perkiraan Lahir (HPL) tiba, cobalah untuk melakukan simulasi mulai dari persiapan, hingga mencoba untuk berada di dalam air. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan berapa lama waktu yang mungkin dibutuhkan untuk persiapan proses melahirkan tersebut.
Baca Juga
Metode melahirkan di air tidak boleh dilakukan sendirian, melainkan harus didampingi dokter atau tenaga medis lainnya. Adapun cara melahirkan dengan metode water birth terdiri dari sejumlah tahapan sebagai berikut:
Jika Anda sudah merasakan gejala melahirkan seperti kontraksi terus menerus, hingga leher rahim mulai melebar, maka segera hubungi dokter. Selagi menunggu tenaga medis datang, siapkanlah bak dengan air hangat, lap bersih dan air minum untuk mencegah dehidrasi saat melahirkan.
Untuk mulai melahirkan di dalam air, tunggulah hingga Anda merasakan kontraksi yang kuat atau setidaknya masuk pembukaan 5. Mulailah masuk ke dalam air dan pilih posisi yang nyaman, misalnya jongkok, bersandar, berlutut dan lainnya.
Jika saat berada di luar air kontraksi seperti melambat, Anda bisa coba masuk ke dalam air untuk memicu persalinan. Pastikan untuk mengikuti intruksi dokter atau bidan saat mengejan, karena ini merupakan bagian penting yang paling penting saat melahirkan.
Selama proses melahirkan, berikan dorongan yang tepat di dalam air sesuai aba-aba dokter. Setelah bayi keluar, bayi akan dibawa oleh dokter atau bidang ke permukaan air secara perlahan sehingga tali pusat bayi tidak terlepas.
Setelah bayi lahir, proses selanjutnya adalah mengeluarkan plasenta. Proses untuk mengeluarkan plasenta ini dapat dilakukan di luar maupun di dalam air. Jika plasenta terlalu lama keluar saat di dalam air, Anda bisa mengeluarkannya di luar air.
Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rutin kontrol kandungan adalah salah satu tips untuk ibu hamil guna mempersiapkan kehamilan. Apa lagi?
Keracunan kehamilan dapat terjadi pada sebagian ibu hamil. Kondisi ini biasanya terjadi setelah memasuki usia kehamilan 20 minggu. Pada kasus yang parah, keracunan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab nafsu makan meningkat perlu segera disadari untuk mencegah dampaknya memperparah kondisi kesehatan Anda. Apabila nafsu makan meningkat terus-menerus muncul atau makin parah, Anda mungkin mengalami suatu kondisi medis tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved