Indra penciuman memungkinkan manusia untuk mengenali bau yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat membantu mengenali tanda-tanda bahaya atau justru menenangkan diri dengan aroma yang menenangkan. Namun, ada beberapa gangguan penciuman yang dapat memengaruhi indra pembau ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
23 Agt 2023
Indra penciuman bisa berisiko mengalami sejumlah gangguan kesehatan
Table of Content
Manusia memiliki lima sistem indra yang semuanya penting untuk menunjang kehidupan, salah satunya indra penciuman. Indra penciuman memungkinkan Anda untuk membaui hal-hal yang berada di sekitar Anda.
Advertisement
Melalui sensor bau tersebut, Anda bisa mendeteksi bau busuk yang mungkin menandakan bahaya, atau aroma menyenangkan yang dapat menenangkan pikiran.
Indra penciuman, atau disebut juga sistem olfaktori, adalah sistem sensori yang berfungsi untuk mencium bau. Sistem ini akan menerima, memproses, dan menerjemahkan aroma yang kita hirup.
Panca indra yang satu ini juga disebut sebagai sensor kimia. Hal ini membuat indra pembau mampu mendeteksi unsur kimia yang berasal dari makanan, benda di sekitar, bahkan perilaku seksual.
Mekanisme indra penciuman dimulai saat hidung membaui aroma tertentu. Sel-sel dalam hidung, yang disebut dengan sel olfaktori, akan memproses dan meneruskannya ke otak untuk diterjemahkan. Dari sana, Anda akan mulai mengenali bau apa yang Anda cium.
Sama seperti anggota atau sistem tubuh lainnya, indra pembau juga berisiko mengalami sejumlah gangguan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa gangguan indra penciuman yang umum dan mungkin terjadi:
Anosmia adalah hilangnya kemampuan mencium bau. Ini menjadi salah satu ciri khas dari Covid-19, penyakit yang tengah mewabah saat ini. Saat mengalami anosmia, Anda tidak menghidu aroma apa pun. Artinya, Anda kehilangan kemampuan mencium bau secara total.
Hiposmia menyebabkan menurunnya kemampuan membaui sesuatu. Jika anosmia membuat Anda tidak bisa mencium bau sama sekali, hiposmia membuat Anda kehilangan kemampuan mencium secara sebagian (parsial).
Pernahkah Anda mencium aroma sesuatu, tapi tidak diketahui dari mana sumber bau berasal? Kondisi ini disebut dengan phantosmia, alias halusinasi penciuman.
Sebagaimana disebut dalam Mayo Clinic, phantosmia adalah halusinasi penciuman yang membuat Anda mendeteksi adanya suatu bau, yang sebenarnya tidak ada di sekitar Anda.
Kondisi ini bisa terjadi akibat cedera kepala atau infeksi saluran pernapasan atas.
Hampir serupa dengan phantosmia, parosmia adalah berubahnya kemampuan menerjemahkan bau yang biasa dihirup.
Orang yang mengalami parosmia biasanya cenderung selalu mencium bau tidak sedap. Padahal, sumber bau di sekitarnya mungkin saja memiliki aroma yang berbeda dari yang diciumnya.
Bersama dengan phantosmia, parosmia dikategorikan sebagai gangguan penciuman disosmia. Disosmia merupakan gangguan indra pembau yang membuat otak keliru dalam mempersepsikan bau.
Baca Juga
Sebenarnya, gangguan penciuman adalah gejala atau efek yang muncul akibat penyakit-penyakit tertentu. Sebagai contoh, anosmia mungkin saja menjadi gejala Covid-19 atau flu.
Beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan gangguan indra pembau, antara lain cedera kepala yang mengakibatkan kerusakan saraf, infeksi saluran pernapasan, penuaan, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Itu sebabnya, cara mengatasinya juga berbeda-beda tergantung hal yang menyebabkannya. Anda bisa berkonsultasi ke dokter THT untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Meski demikian, beberapa dokter spesialis merekomendasikan beberapa cara untuk melatih kembali saraf-saraf olfaktori yang sempat terganggu. Dilansir dari Harvard Medical School, Anda bisa mencoba menghirup minyak esensial dengan aroma lemon, eukaliptus, cengkih, atau yang lainnya setiap hari.
Kebanyakan gangguan indra pembau disebabkan oleh penyakit tertentu yang membuat sel olfaktori terganggu. Itu sebabnya, menghindari penyebab penyakit tersebut menjadi salah satu cara untuk menjaga indra penciuman Anda tetap sehat.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan indra penciuman:
Alergi bisa menjadi salah satu penyebab Anda mengalami gangguan penciuman seperti hiposmia. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology menyebutkan bahwa orang dengan alergi lebih sering mengalami penurunan kemampuan membau dibandingkan yang tidak.
Hal tersebut karena paparan terhadap alergen terus-menerus dapat membuat saraf olfaktori di dalam hidung membengkak dan meradang. Itu sebabnya, Anda sebaiknya menjauhi alergen, seperti debu, serbuk bunga, atau bulu binatang demi menjaga kesehatan indra pembau Anda.
Mencuci hidung dengan larutan garam (saline) juga dapat membantu menjaga kesehatan indra penciuman Anda. Cara ini dapat membantu membersihkan hidung dari debu atau alergen lain yang membuat Anda berisiko mengalami gangguan pada hidung.
Infeksi saluran pernapasan atas juga menjadi salah satu sebab Anda memiliki masalah dengan indra pembau. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus, seperti halnya flu, yang dapat merusak sel-sel olfaktori.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh menjadi salah satu cara utama dalam mencegah infeksi saluran pernapasan atas. Dengan begitu, Anda juga terhindar dari risiko gangguan penciuman.
Gangguan penciuman membuat sel-sel olfaktori di dalam hidung Anda mengalami kerusakan. Meski demikian, sel ini termasuk yang unik karena mampu beregenerasi setelahnya. Artinya, kehilangan atau menurunnya kemampuan membaui akibat anosmia atau masalah penciuman lainnya hanya bersifat sementara.
Apabila keluhan tak bisa membaui yang Anda rasakan telah berlangsung lama dan tak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Mengetahui cara cegah infeksi virus sangatlah penting untuk “membentengi” tubuh dari berbagai macam penyakit. Salah satu cara cegah infeksi virus ialah mengonsumsi imunomodulator. Mari kenali cara cegah infeksi virus secara lengkap, di sini.
24 Apr 2020
Minyak grapeseed adalah jenis minyak yang diolah dari biji anggur. Meski diolah dari anggur, rasanya netral dan tidak seperti buah. Selain untuk kulit, manfaat minyak grapeseed juga bisa jadi alternatif minyak yang lebih menyehatkan.
26 Sep 2021
Tulang pelipis atau tulang temporal sangat berperan penting dalam proses pendengaran dan keseimbangan tubuh. Tidak hanya melindungi otak, tulang pelipis juga menjaga saraf-saraf yang berfungsi dalam pendengaran dan keseimbangan.
21 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved