Bagai dua sisi mata uang, ada orang yang menganggap bahaya makan daging mentah seperti medium rare steak tidak terbukti. Namun di sisi lain, daging yang tidak matang sempurna juga berarti bakterinya masih bisa menyebabkan kontaminasi hingga berbagai penyakit lainnya. Ketahui bahaya memakan medium rare steak dan daging mentah di sini.
4 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Meski nikmat ada bahaya dibalik mengonsumsi medium rare steak
Table of Content
Bagai dua sisi mata uang, ada orang yang menganggap bahaya makan daging mentah seperti medium rare steak tidak terbukti. Namun di sisi lain, daging yang tidak matang sempurna juga berarti bakterinya masih bisa menyebabkan kontaminasi hingga berbagai penyakit lainnya.
Advertisement
Memang pelanggan restoran yang memesan steak diberi kebebasan memilih tingkat kematangan, apakah medium rare atau well done. Namun, tidak ada jaminan bahwa medium rare steak aman dari bakteri yang belum mati ketika diproses.
Bakteri seperti Salmonella, E. coli, Shigella, hingga Staphylococcus aureus hanya bisa musnah jika diproses lewat pemanasan di suhu tertentu saat dimasak. Jika proses masak tidak sempurna bahkan daging masih mentah, maka bakteri-bakteri tersebut bisa saja tertelan.
Beberapa bahaya makan daging mentah seperti:
Dampak dari makan daging mentah itu bisa muncul 30 menit hingga 1 pekan setelah mengonsumsi daging sapi yang terkontaminasi. Terlebih bagi ibu hamil, bahaya makan daging mentah tak hanya berimbas pada diri sendiri tapi juga janin dalam kandungan.
Selain ibu hamil, mereka dengan faktor risiko yang sebaiknya menghindari bahaya makan daging mentah adalah lansia dan penderita masalah kekebalan tubuh.
Baca Juga
Idealnya jika ingin mengolah daging mentah menjadi steak, harus sudah melalui proses masak dengan suhu sekitar 63 derajat Celsius. Kemudian, diamkan selama kurang lebih 3 menit sebelum memotong atau memakannya.
Medium rare steak umumnya diolah dalam suhu sekitar 57 derajat Celsius, bahkan steak mentah (rare) di suhu 52 derajat Celsius. Tingkat suhu ini masih memiliki risiko kontaminasi akibat bakteri.
Sementara jika daging mentah berasal dari daging giling (bukan steak), maka tidak boleh disajikan dalam bentuk medium rare. Hal ini terjadi karena dalam proses penggilingan daging, sangat mungkin bakteri berbahaya ikut menempel pada daging. Itulah mengapa suhu minimal mengolah daging giling adalah 71 derajat Celsius.
Belum lagi, menentukan apakah daging telah matang atau tidak bukan sesederhana melihat warnanya atau menusuknya dengan garpu. Satu-satunya cara untuk memastikan daging sudah matang adalah menggunakan termometer masakan.
Selain itu, beberapa hal yang perlu dilakukan saat mengolah sendiri daging mentah adalah:
Berdasarkan paparan di atas, bukan berarti menu medium rare steak menjadi “haram” dipesan saat ingin menikmati steak. Selama proses memasaknya sudah memenuhi syarat – dan diukur lewat termometer masakan – maka tak ada salahnya mengonsumsi medium rare steak yang bisa jadi lebih empuk ketimbang yang matang.
Ingat pula bahwa tekstur dan warna bukan jaminan steak disajikan benar-benar matang. Artinya, warna kecokelatan atau cenderung merah juga tidak serta merta berarti matangnya daging.
Baca Juga
Setiap kali mengonsumsi steak atau daging hewan yang tidak diolah sendiri, pastikan Anda tahu betul dari mana asalnya serta berapa suhu pengolahannya saat masak. Tidak masalah sedikit lebih repot sebelum makan, ketimbang menghadapi risiko kontaminasi bakteri dari makanan favorit Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Diet hipnoterapi adalah kunci sukses Dewi Hughes untuk cepat menurunkan berat badan hingga 90 kilogram kurang dari satu tahun. Penasaran?
Selain memperindah taman dan rumah Anda, ternyata manfaat bunga telang, sangatlah berguna untuk kesehatan. Bunga cantik berwarna biru ini, sering dijadikan teh untuk mengusir beberapa penyakit. Apa saja manfaat bunga telang itu?
Penuh dengan vitamin dan mineral, kerang termasuk salah satu makanan menyehatkan yang kurang populer. Padahal, dengan cara memasak kerang yang tepat akan menjadikannya makanan tinggi protein sekaligus rendah lemak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved