MCV adalah nilai yang menggambarkan ukuran sel darah merah atau eritrosit di tubuh kita. Tinggi atau rendahnya nilai MCV, bisa menunjukkan jenis anemia yang diderita.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Mei 2023
MCV adalah nilai besaran ukuran sel darah merah
Table of Content
MCV adalah singkatan dari mean corpuscular volume. Artinya, nilai MCV akan menunjukkan ukuran sel darah merah atau eritosit pada sampel darah yang diambil saat pemeriksaan.
Advertisement
Rendahnya nilai MCV disebut sebagai mikrositosis, sedangkan jika nilai MCV tinggi disebut sebagai makrositosis. Nilai MCV bisa menunjukkan informasi penting bagi tubuh, salah satunya untuk mendiagnosis beberapa jenis anemia.
Meski begitu, nilai MCV tidak bisa digunakan begitu saja untuk mendiagnosis penyakit.
Biasanya, dokter juga akan mempertimbangkan nilai lain dalam pemeriksaan darah lengkap seperti mean corpuscular hemoglobin consenteration (MCHC) dan red cell distribution width (RDW).
MCV adalah bagian dari pemeriksaan darah lengkap. Sehingga, nilai ini tidak bisa diketahui secara mandiri.
Prosedur pemeriksaan darah lengkap bisa dilakukan di berbagai kondisi, baik dalam proses diagnosis suatu penyakit atau sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membuat dokter ingin melihat nilai MCV secara spesifik, untuk memudahkan diagnosis suatu penyakit atau gejala. Beberapa kondisi tersebut di antaranya:
Pengukuran MCV adalah bagian dari pemeriksaan darah lengkap, sehingga tidak ada pantangan khusus.
Sesampainya di tempat pemeriksaan, petugas akan melakukan prosedur pengambilan darah.Sampel darah akan diambil dari pembuluh darah di tangan.
Sebelum mengambil sampel darah, petugas akan mensterilkan area yang akan disuntik. Selama pengambilan darah, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri.
Proses pengambilan darah tidak akan berlangsung lama. Setelah selesai, petugas akan menutup area bekas suntikan dengan kasa dan perban.
Rentang nilai normal untuk MCV bisa berbeda tergantung usia, seperti berikut ini:
Nilai MCV bisa didapatkan secara otomatis dari mesin hematology analyzer. Namun, nilai ini bisa didapatkan secara manual dengan mengkalkulasi hematokrit (Hct) dengan jumlah sel darah merah (RBC) menggunakan rumus tertentu.
Saat nilai MCV berada di bawah rentang normal, biasanya gangguan kesehatan yang diderita adalah:
Sementara itu, nilai MCV yang melebihi normal bisa mengindikasikan adanya gangguan kesehatan berupa:
Beberapa jenis anemia bisa saja tidak menyebabkan adanya perubahan nilai MCV, sehingga nilainya tetap akan bertahan dalam rentang normal. Beberapa jenis anemia tersebut antara lain:
Perlu diingat, pengelompokan di atas tidak selalu menjadi patokan pasti. Sebab, tidak semua jenis anemia bisa menyebabkan perubahan nilai MCV. Jadi, pemeriksaan lain masih perlu dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tersebut dengan akurat.
Prosedur pemeriksaan MCV adalah tindakan yang aman dilakukan. Meski begitu, sama seperti prosedur pengambilan darah pada umumnya, risiko tetap saja ada, meskipun kecil. Beberapa risiko yang mungkin muncul adalah:
Orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau mempunyai kelainan pembekuan darah, berisiko mengalami perdarahan saat menjalani prosedur ini. Namun, perdarahan yang terjadi umumnya tidak akan terlalu parah. Kondisi ini akan mereda dengan menekan area bekas suntik menggunakan kasa lebih lama.
Orang yang memiliki kelainan darah atau sedang mengonsumsi obat tertentu juga lebih rentan mengalami lebam di area bekas penyuntikan.
Infeksi tidak hanya berisiko muncul saat pengambilan darah. Setiap kali kulit kita disuntik untuk keperluan apapun, risiko infeksi selalu ada.
Baca Juga
Setelah selesai menjalani pemeriksaan darah lengkap, Anda bisa meminta bantuan dokter untuk menginterpretasikan atau membacakan hasil pemeriksaan. Dengan mengetahui lebih jauh tentang nilai MCV, Anda akan punya sedikit gambaran mengenai kondisi yang sedang dialami.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Malnutrisi pada lansia adalah kondisi yang dapat memicu masalah kesehatan serius. Ketahui lebih lanjut mengenai masalah gizi pada lansia mulai dari penyebab, gejala, bahaya, hingga cara mengatasi dan mencegahnya.
8 Agt 2019
Penyebab badan lemas cukup beragam, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit kronis. Gejala yang paling umum adalah kehilangan kesadaran dan mual.
16 Sep 2019
Mengatasi anemia membutuhkan perawatan ekstra, termasuk perubahan pola makan. Oleh karena itu, diet untuk anemia membantu tubuh menciptakan sel darah merah yang memadai. Nutrisi utama dalam diet anemia adalah zat besi, yang bisa ditemukan pada sayuran hijau, daging dan unggas, hati, serta seafood.
11 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved