Beragam penyebab mata merah pada anak di antaranya faktor lingkungan, konjungtivitis, hingga terlalu sering menatap layar gawai.
5
(1)
28 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mata merah pada anak bisa terjadi karena asap atau debu
Table of Content
Mata merah pada anak merupakan salah satu keluhan yang banyak membuat orangtua membawa anak mereka ke dokter. Jika si kecil sedang mengalaminya, langkah pertama yang perlu Anda lakukan ialah mengamati gejalanya dan mengetahui penyebab anak mengalami mata merah tersebut.
Advertisement
Biasanya, mata merah pada anak bukanlah hal yang berbahaya, apalagi jika tidak ada gejala lainnya. Namun, dalam kasus yang lebih jarang, kondisi ini juga bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.
Untuk mengetahui secara pasti, Anda harus memeriksakan si kecil ke dokter mata. Selama belum diperiksakan ke dokter, jangan sembarangan memberi obat pada anak, termasuk obat tetes mata.
Penyebab mata merah pada anak bisa bermacam-macam. Namun biasanya kondisi ini tidak berbahaya, terutama jika disebabkan oleh:
Debu, asap (asap rokok dan asap pembakaran sampah), serta polutan udara udara lain dapat melukai mata anak sehingga membuat mata menjadi merah.
Begitu pula jika anak berenang di air kolam yang mengandung klorin maupun berada di bawah terik sinar matahari tanpa menggunakan pelindung, sepertipayung, kacamata hitam, topi, dan lain-lain.
Menurut Harvard Health, penyebab umum mata merah pada anak ialah konjungtivitis alias pink eye. Konjungtivitis adalah peradangan pada konjunctiva (jaringan yang melapisi bola mata yang berwarna putih dan kelopak mata bagian dalam) sehingga mengakibatkan mata terlihat kemerahan serta bengkak.
Konjungtivitis juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan maupun akibat lergi. Kendati demikian, penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi kuman (virus maupun bakteri) yang ditularkan dari penderita lainnya.
Saat menderita konjungtivitis, anak dapat memperlihatkan gejala-gejala berikut ini:
Meskipun demikian, anak-anak kadang kala tidak bisa mengekspresikan gejala tersebut di atas pada orangtua. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memperhatikan gejala mata merah pada anak berupa:
Mata merah pada anak juga bisa terjadi akibat terlalu sering atau terlalu lama menatap layar gawai. Kondisi ini populer disebut sindrom penglihatan komputer atau computer vision syndrome. Selain mata merah, keluhan lain yang menyertai kondisi ini meliputi:
Mata merah pada anak karena HP atau gawai lainnya ini perlu diwaspadai karena dapat merugikan kesehatan mata anak.
Anak mata merah juga bisa disebabkan oleh sindrom mata kering. Kondisi medis ini terjadi saat tubuh si kecil tidak memproduksi air mata yang cukup untuk melumasi dan memelihara kesehatan matanya.
Perubahan hormon, beberapa kondisi medis, dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan sindrom mata kering. Jika kondisinya kronis, mata anak dapat meradang, menjadi merah, dan iritasi.
Jika mata merah pada anak benar disebabkan sindrom mata kering, berbagai gejala di bawah ini dapat muncul:
Dikutip dari My Cleveland Clinic, alergi juga bisa menjadi penyebab mata merah pada anak. Ketika alergen seperti debu, bahan kimia pada produk kosmetik, cairan kontak lensa, atau bulu hewan peliharaan masuk ke dalam tubuh anak, sistem imunnya dapat bereaksi.
Selanjutnya, tubuh akan melepaskan histamin untuk melawan berbagai alergen tersebut. Proses ini menyebabkan pembuluh darah di mata membesar dan membuat mata anak merah, gatal, dan berair.
Cedera mata dapat menjadi salah satu penyebab mata anak merah sebelah, tergantung mata sebelah mana yang terdampak dari cederanya.
Hal ini terjadi karena pembuluh darah di dalam mata melebar supaya mempermudah masuknya darah ke area yang mengalami luka untuk mempercepat proses penyembuhan.
Terdapat beberapa jenis cedera mata, mulai dari lecetnya kornea (goresan pada permukaan mata), luka tusukan, dan luka bakar akibat bahan kimia. Cedera mata ini memerlukan perawatan medis segera.
Perdarahan subkonjungtiva terjadi saat pembuluh darah di bagian konjungtiva (selaput yang menyelimuti putih mata) pecah. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan sedikit darah di bawah konjungtiva.
Perdarahan subkonjungtiva dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari batuk, bersin, dan mengejan yang terlalu keras.
Orang-orang penderita diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau minum obat tertentu seperti pengencer darah, lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Umumnya, perdarahan subkonjungtiva tak memerlukan pengobatan dari dokter. Namun, jika mata mengalami iritasi, dokter dapat memberikan air mata buatan.
Meski sebagian besar penyebab mata merah pada anak bukanlah hal yang mengkhawatirkan, Anda wajib tetap waspada. Dalam beberapa kasus, mata merah pada anak juga dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius, seperti:
Kondisi ini biasanya ditandai dengan mata merah beserta gejala lainnya yang lebih akut. Untuk memastikannya, Anda harus memeriksakan anak ke dokter.
Meski sebagian besar penyebab mata merah pada anak bukanlah hal yang mengkhawatirkan, Anda wajib tetap waspada.
Dalam beberapa kasus, mata merah pada anak juga dapat mengindikasikan masalah yang lebih serius, seperti:
Kondisi ini biasanya ditandai dengan mata merah beserta gejala lainnya yang lebih akut. Untuk memastikannya, Anda harus memeriksakan anak ke dokter.
Baca Juga
Karena mata merah pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Anda sebaiknya memeriksakan si kecil ke dokter bila merasa khawatir. Cara mengobati mata merah pada anak akan dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Misalnya, konjungtivitis akibat infeksi bakteri memang bisa sembuh sendiri dalam 1-2 minggu. Namun, dokter biasanya turut memberikan obat mata merah pada anak, seperti obat tetes antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan.
Sementara itu, mata merah pada anak yang disebabkan oleh penyakit tertentu akan diobati sesuai dengan diagnosis dokter.
Selama anak mengalami mata merah, orangtua dianjurkan untuk melakukan home treatment, seperti:
Kalau berbagai cara mengobati mata merah pada anak di atas tidak manjur, berkonsultasilah pada dokter agar mata anak dapat diperiksa lebih lanjut.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikut adalah beberapa cara mencegah mata merah pada anak yang dapat Anda lakukan.
Anda juga bisa mengajari anak untuk tidak sering mengucek mata. Jika mata anak terasa gatal, tepuk-tepuk dengan lembut menggunakan handuk bersih.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan dan mata merah pada anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Coloboma adalah penyakit mata yang ditandai dengan tidak sempurnanya pembentukan bagian tertentu di mata saat berada di dalam kandungan. Kondisi ini bisa terjadi di iris, lensa, bahkan saraf mata, dan memicu gangguan penglihatan.
Gejala sakit mata bisa bermacam-macam, dari mata merah, nyeri, gatal, dan berair, hingga pandangan yang kabur. Anda perlu mengenalinya agar bisa ditangani dengan saksama.
Penyebab mata anak sering berkedip cukup beragam, seperti tic, ketegangan, alergi, hingga blefaritis. Diperlukan perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Ghifara Zuhda
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved