Sama seperti aktivitas seksual lainnya, masturbasi bisa menyebabkan tekanan darah lebih meningkat dari normal. Detak jantung pun bisa jadi lebih cepat. Namun ini wajar, bahkan orang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi pun bisa menikmati aktivitas seksual secara aman.
10 Mei 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Masturbasi tidak menyebabkan hipertensi
Table of Content
Sama seperti aktivitas seksual lainnya, masturbasi bisa menyebabkan tekanan darah lebih meningkat dari normal. Detak jantung pun bisa jadi lebih cepat. Namun ini wajar, bahkan orang dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi pun bisa menikmati aktivitas seksual secara aman.
Advertisement
Analoginya, aktivitas seksual masturbasi atau penetrasi serupa seperti olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Contohnya seperti jalan cepat atau naik turun tangga.
Detak jantung dan tekanan darah seseorang akan meningkat ketika melakukan masturbasi atau penetrasi seksual. Utamanya, ketika berada di fase orgasme. Setelah orgasme selesai, perlahan tekanan darah dan detak jantung akan berangsur normal.
Berdasarkan sebuah studi di tahun 2012, sangat jarang jantung berdetak lebih dari 130 kali per menit. Sementara tekanan darah sistolik juga sangat langka melebihi 170 mmHg saat beraktivitas seksual.
Bagi sebagian besar orang, masturbasi juga tidak akan menyebabkan tekanan darah meningkat hingga berbahaya. Bahkan, ini juga berlaku pada orang dengan hipertensi.
Namun akan berbeda pada orang dengan kondisi medis tertentu seperti aneurisma otak. Ini adalah kondisi ketika ada pembuluh darah yang tipis sehingga menonjol di otak yang meningkatkan risiko stroke.
Ada sebuah studi kasus pada tahun 2016 tentang seorang perempuan berusia 24 tahun yang menderita aneurisma otak. Perempuan ini meninggal saat masturbasi akibat pendarahan subarachnoid yang terletak di antara otak dan jaringan sekitarnya.
Jadi, bagi pasien aneurisma otak sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan aktivitas seksual.
Ketika melakukan aktivitas seksual – bukan hanya masturbasi – seseorang akan mengalami peningkatan tekanan darah dan juga detak jantung. Rangsangan secara seksual akan menimbulkan reaksi kompleks di tubuh. Ini meliputi saraf, sirkulasi darah, dan juga sistem endokrin.
Ada 4 tahapan ketika seseorang melakukan aktivitas seksual, yaitu:
Fase ketika detak jantung dan tekanan darah meningkat. Selain itu, ada perubahan lain yang terjadi seperti napas menjadi lebih cepat, aliran darah lebih kencang ke kelamin, serta otot menjadi lebih tegang.
Pada fase ini, tekanan darah, detak jantung, serta perubahan fisik lainnya terus meningkat
Ketika tekanan darah dan detak jantung berada di titik tertinggi. Selain itu, juga terjadi kontraksi otot yang terjadi tanpa disadari.
Fase setelah orgasme, ketika tubuh dengan cepat kembali ke fungsi normalnya seperti sebelum mendapatkan rangsangan seksual
Baca Juga
Secara umum, masturbasi adalah aktivitas seksual yang aman. Memang banyak mitos yang menyertainya, namun bukan penyebab kondisi medis tertentu. Ada beberapa efek samping minor yang mungkin muncul, seperti:
Masturbasi berpotensi menyebabkan cedera atau luka iritasi di kelamin, namun sangat jarang menjadi serius. Sebuah studi pada tahun 2019 menemukan bahwa penggunaan vibrator pada perempuan justru meningkatkan fungsi seksual.
Selain itu, sebanyak 71,5% di antara partisipan tidak pernah merasakan nyeri atau luka karena penggunaan vibrator.
Apabila seseorang melakukan masturbasi tanpa mencuci tangan, ini bisa jadi media masuknya bakteri. Begitu pula dengan penggunaan vibrator atau sex toys. Pastikan kondisinya selalu bersih untuk menghindari infeksi. Risiko ini juga lebih rentan terjadi pada perempuan karena jumlah bakteri dan kelembapan lebih dominan ketimbang penis.
Ketika bermasturbasi, otak akan memproduksi senyawa kebahagiaan berupa dopamin. Beberapa orang bisa terjebak dalam kecanduan melakukan masturbasi. Memang ini bukan gangguan mental. Namun ketika dirasa berlebihan, ada baiknya berkonsultasi pada pakar kesehatan mental profesional.
Beberapa orang juga ada yang merasa bersalah ketika bermasturbasi. Jika bingung dengan apa yang dirasakan, berbicara dengan terapis bisa jadi solusi.
Ketika seorang pria melakukan masturbasi dan menggenggam penis terlalu kencang, bisa terjadi death grip syndrome. Ini adalah proses desensitisasi penis. Untuk menyiasatinya, disarankan jeda dari stimulasi seksual apapun selama satu minggu sebelum memulai kembali. Selain itu, bisa juga dengan memberikan stimulasi lebih lembut.
Baca Juga
Masturbasi dan aktivitas seksual lainnya memang bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, namun tidak berbahaya. Bahkan bagi orang yang punya hipertensi sekalipun, tetap boleh melakukannya.
Namun jika ada kondisi medis lain yang rentan kambuh akibat naiknya tekanan darah seperti aneurisma otak, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada ahlinya.
Selain itu, ada baiknya bertanya kepada ahlinya ketika muncul keluhan saat masturbasi seperti rasa nyeri, kebas, atau gatal.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar mitos seputar masturbasi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Vagina kering dapat menyerang wanita di usia berapa saja. Penyebab paling umumnya adalah kurangnya hormon estrogen secara drastis di dalam tubuh. Atasi dengan suplemen peningkat estrogen seperti vitamin E dan D.
Manfaat cuka apel sangat beragam, mulai dari untuk diet hingga kecantikan. Seberapa ampuh dan bagaimana cara konsumsinya?
Tanaman hias dalam rumah tidak hanya berfungsi sebagai pajangan untuk menambah keindahan. Ada beberapa jenis tanaman pembersih udara yang indah dipandang, namun juga dapat menyegarkan ruangan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved