Masker anti virus corona dapat melindungi diri dan orang di sekitar Anda dari paparan virus corona. Masker anti virus yang direkomendasikan cegah Covid-19 adalah masker medis, masker N95, dan masker kain.
16 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Masker anti virus yang direkomendasikan untuk cegah Covid-19 adalah masker medis, masker N95, dan masker kain
Table of Content
Penggunaan masker saat berada di luar rumah memang sudah menjadi salah satu hal wajib dilakukan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Kini, tak sedikit orang menggunakan masker anti virus yang diyakini dapat melindungi diri Anda dan orang di sekitar Anda dari paparan virus corona.
Advertisement
Namun, tahukah Anda bahwa hanya ada beberapa jenis masker antivirus yang efektif digunakan masyarakat untuk mencegah penularan virus corona? Apa sajakah pilihannya?
Salah satu cara mencegah penularan virus corona baru atau Covid-19 adalah dengan menggunakan masker. Hal ini bukan tanpa alasan.
Sebab, Covid-19 dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan (droplet) yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi saat bersin, batuk, menguap, mengeluarkan napas, atau berbicara.
Nah, ketika Anda menghirupnya, tentu saja Anda dapat terjangkit. Melalui penggunaan masker anti virus, Anda dapat melindungi diri dan orang di sekitar Anda dari paparan virus corona.
Jenis masker yang kini beredar di pasaran sangat beragam. Beberapa di antaranya hanya berguna untuk menangkal polusi udara, tetapi bukan masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona.
Pada dasarnya, penggunaan masker yang ditujukan oleh masyarakat dan tenaga medis memiliki jenis dan standar yang berbeda-beda.
Masker antivirus yang digunakan perlu disesuaikan dengan tingkat intensitas kegiatan tertentu.
Lantas, apa saja jenis masker anti virus yang paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19?
Berikut pilihannya seperti yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Gugus Percepatan Penanganan Penanganan Covid-19.
Salah satu jenis masker anti virus yang paling efektif mencegah penularan virus corona adalah masker N95 atau masker respirator.
Sesuai namanya, masker N95 mampu menyaring hingga 95% partikel besar ataupun kecil yang mengandung virus di udara. Tergantung tipenya, masker N95 terbagi fungsinya untuk industri dan untuk kesehatan.
Masker N95 industri umumnya digunakan oleh orang-orang yang bekerja dengan melibatkan zat berbahaya atau saat menangani asap akibat kebakaran hutan.
Sedangkan, masker N95 untuk kesehatan digunakan tidak hanya melindungi penggunanya dari paparan cairan dengan ukuran droplet, melainkan juga cairan berukuran aerosol.
Meski diklaim sebagai masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona, masker N95 lebih direkomendasikan untuk tenaga kesehatan yang harus melakukan kontak erat secara langsung menangani kasus penyakit dengan tingkat infeksius tinggi, seperti Covid-19.
Bagi masyarakat biasa yang menggunakan masker N95 mungkin akan cenderung kurang nyaman saat menggunakannya.
Pasalnya, jenis masker ini dapat menutupi hidung dan mulut Anda dengan nyaris sempurna sehingga memerlukan usaha lebih keras bagi penggunanya untuk bernapas.
Maka dari itu, jenis masker anti virus ini tidak disarankan bagi orang-orang yang memiliki masalah pernapasan kronis, seperti emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, jantung, atau kondisi medis lainnya yang membuat mereka sulit bernapas.
Jenis masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona berikutnya adalah masker medis atau dikenal pula dengan masker bedah.
Masker medis atau masker bedah adalah masker yang paling umum digunakan dan dapat dengan mudah ditemukan di apotek atau toko-toko swalayan terdekat.
Masker bedah atau masker medis adalah alat pelindung diri paling standar yang memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi, dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit.
Jika Anda sedang sakit atau menunjukkan gejala flu (seperti batuk, bersin, hidung berair, demam, sakit tenggorokan) atau gejala coronavirus, sebaiknya gunakan jenis masker medis ini.
Sebab, masker bedah berfungsi untuk melindungi penggunanya dari darah atau tetesan cairan (droplet) berukuran besar yang keluar saat batuk atau bersin.
Masker kain juga menjadi masker anti virus yang efektif mencegah penularan virus corona.
Ya, sesuai dengan anjuran World Health Organization, kini semua orang disarankan untuk menggunakan setidaknya masker kain saat berada di luar rumah guna mencegah masifnya penyebaran Covid-19 yang dapat terjadi di mana dan kapan saja.
Selain itu, masker kain juga dapat digunakan sebagai cara mengatasi potensi kelangkaan masker medis untuk tenaga kesehatan.
Efektivitas penyaringan pada masker kain meningkat seiring dengan jumlah lapisan dan kerapatan bahan kain yang digunakan.
Fungsi masker kain bisa menangkal percikan cairan mengandung virus yang keluar saat berbicara, menghembuskan napas, hingga batuk dan bersin.
Hadir dengan berbagai model dan warna, masker kain dapat dipakai kembali apabila sudah dicuci sesaat setelah menggunakannya.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan masker kain tidak cukup untuk mencegah penularan virus corona sepenuhnya.
Jadi, selama beraktivitas di luar rumah atau sedang berada di situasi yang melibatkan banyak orang, selalu lakukan jaga jarak (physical distancing) minimal 1 meter dengan orang lain, cuci tangan dengan sabun dan air, hindari menyentuh area wajah dan masker sebelum cuci tangan.
Meski sama-sama terbuat dari kain, masker motor (buff) atau kain penutup kepala yang digunakan untuk menutup area hidung dan mulut serta masker scuba kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh Duke University menyebutkan bahwa keefektifan penggunaan buff dan masker scuba tidak efektif dibandingkan jenis masker anti virus corona lainnya.
Bahkan, efektivitasnya lebih buruk ketimbang tidak menggunakan masker sama sekali.
Ini karena bahan kain yang digunakan kurang efektif menghalangi tetesan cairan berukuran kecil (droplet) sepenuhnya sehingga dapat menembus sampai ke kulit dan mukosa di area mulut atau hidung.
Alih-alih menghalangi, buff dan masker scuba hanya memecah tetesan cairan menjadi lebih kecil. Akibatnya, jumlah droplet yang terbang di udara justru semakin banyak sehingga dapat membahayakan orang lain di sekitar Anda.
Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker tidak boleh sembarangan. Sebab, manfaat masker anti virus di atas mungkin akan berkurang efektivitasnya jika Anda menggunakannya dengan tidak tepat.
Nah, berikut adalah panduan cara pakai masker dengan benar yang direkomendasikan:
Masker medis harus dibuang setelah digunakan. Sebaiknya, jenis masker ini tidak digunakan lebih dari satu hari. Ganti masker hidung apabila sudah kotor, basah, atau rusak.
Selain itu, idealnya masker N95 juga tidak dapat digunakan kembali. Namun, dengan stok ketersediaan masker N95 yang semakin menipis dan harganya yang relatif tinggi, tenaga medis dapat memakainya kembali asalkan penggunaannya perlu dilapisi dengan masker bedah pada bagian luarnya.
Penggunaan masker N95 standar WHO yang sudah dilapisi dengan masker bedah dapat digunakan selama 8 jam serta dapat dibuka dan ditutup sebanyak 5 kali.
Di samping itu, masker N95 dapat dikenakan beberapa kali asalkan disimpan dengan benar, yaitu diletakkan di dalam kantung berlubang, kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
Masker N95 tidak dapat digunakan kembali jika pengguna masker N95 sudah melakukan tindakan yang menimbulkan aerosol.
Sementara untuk masker kain, Anda bisa mengganti penggunaannya apabila sudah kotor atau basah. Kemudian, simpan masker ini ke dalam kantong plastik khusus dan segera cuci menggunakan sabun deterjen dan air panas saat tiba di rumah.
Jika masker kain tidak kotor atau basah dan Anda ingin menggunakannya kembali setelah makan atau minum, simpan masker tersebut ke dalam kantong plastik khusus.
Penggunaan masker anti virus efektif untuk mencegah penularan virus corona.
Akan tetapi, langkah ini juga diiringi dengan senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan hand sanitizer, jaga jarak dengan orang lain minimal sejauh 1 meter, hingga tidak menyentuh area wajah dan masker tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pakai masker di dagu bahkan hingga ke leher saat makan adalah kesalahan pakai masker yang sering ditemukan. Pasalnya, kebiasaan tersebut ternyata bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.
Apa yang harus dilakukan jika positif Covid-19? Ada tiga kemungkinan kondisi kesehatan yang dialami oleh Anda apabila dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan coronavirus.
Buff masker bisa digunakan untuk menangkal virus dan bakteri dengan cara pemakaian tertentu. Bagaimana cara pemakaian buff masker yang dianjurkan untuk menangkal virus dan bakteri?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved