Psikiater membantu pasien masalah kesehatan mental yang memerlukan pengobatan medis, sedangkan psikolog biasanya hanya menolong melalui terapi bicara.
31 Des 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Table of Content
Selama ini, sebagian orang kerap mengira bahwa psikiater dan psikolog sebagai profesi yang sama. Meskipun sama-sama membantu mengatasi masalah mental yang Anda alami, psikiater dan psikolog memiliki peranan dan cara penanganan kesehatan mental yang berbeda. Lantas, kapan harus ke psikiater dan kapan harus ke psikolog?
Advertisement
Psikolog dan psikiater mempunyai tugas yang sama, yaitu sama-sama membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Di balik kemiripan antara keduanya, psikolog dan psikiater punya memiliki banyak perbedaan.
Psikiater merupakan seorang dokter spesialis kesehatan jiwa, yang menyediakan layanan terapi dan konseling. Sementara itu, psikolog adalah lulusan psikologi yang menyediakan konseling dan terapi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental.
Umumnya, psikiater menangani pasien-pasien kesehatan mental yang butuh pengobatan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan menggunakan antidepresan, penstabil suasana hati, obat antipsikotik, dan obat penenang.
Psikolog tidak boleh meresepkan obat, dan biasanya hanya membantu mengatasi masalah kesehatan mental pasien dengan terapi bicara. Selain itu, psikolog juga tidak dapat merujuk pasien ke rumah sakit seperti yang boleh dilakukan oleh psikiater.
Psikiater menangani pasien-pasien kesehatan mental yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk berkonsultasi dengan psikiater, di antaranya:
Untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut, psikiater nantinya akan meresepkan obat. Obat yang biasa digunakan psikiater untuk mengatasi masalah kesehatan mental meliputi obat penenang, obat antipsikotik, antidepresan, dan penstabil suasana hati.
Selain menggunakan obat, ada beberapa terapi yang juga biasa digunakan oleh psikiater untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Terapi pertama adalah electroconvulsive therapy, yang menggunakan penerapan arus listrik ke otak. Electroconvulsive therapy dilakukan jika depresi berat yang dialami tidak merespons jenis pengobatan lain.
Tidak hanya electroconvulsive therapy, psikiater bisa juga menggunakan terapi cahaya untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental. Terapi ini memanfaatkan cahaya halogen, fluoresen, atau LED untuk menangani kondisi yang dialami.
Berkonsultasi ke psikolog dapat dijadikan pilihan ketika masalah kesehatan mental yang Anda alami belum terlalu parah. Apabila psikiater bisa memberikan obat utuk membantu mengatasi, psikolog lebih mengandalkan pendekatan secara emosional.
Untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental yang Anda rasakan, psikolog akan menggunakan terapi bicara. Nantinya, psikolog akan mengajak Anda berdiskusi mengenai masalah yang tengah dirasakan.
Terapi bicara merupakan pendekatan yang difokuskan untuk mengatasi pola pikir dan pikiran negatif Anda. Terapi bicara bisa dilakukan langsung dengan psikolog, keluarga, dan kelompok yang mempunyai masalah serupa.
Meski berbeda, psikiater dan psikolog bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang Anda rasakan. Sebagai contoh, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan psikolog untuk mendapatkan penanganan terkait perubahan perilaku dan pola pikir.
Sembari berkonsultasi dengan psikolog, periksakan diri ke psikiater untuk melakukan diagnosis dan meminta pengobatan medis. Selain itu, penelitian menyebut bahwa penggabungan antara terapi psikolog dan psikiater dapat lebih hemat dari segi biaya.
Baca Juga
Psikiater dan psikolog merupakan dua profesi yang berbeda. Psikiater adalah dokter spesialis kesehatan jiwa, sementara psikolog merupakan lulusan psikologi yang menyediakan terapi dan konseling untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan mental dengan gejala yang membutuhkan bantuan pengobatan medis, disarankan berkonsultasi ke psikiater. Namun, apabila masalah kesehatan mental yang Anda alami belum terlalu parah, berkonsultasi ke psikolog dapat dijadikan pilihan.
Anda juga diperbolehkan untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog dan psikiater secara bersamaan. Menggabungkan terapi psikolog dan psikiater sekaligus mungkin bisa membantu mempercepat penyembuhan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kapan harus ke psikiater dan kapan harus ke psikolog, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dejavu adalah perasaan seperti pernah mengalami kejadian yang sedang berlangsung. Kondisi ini berhubungan dengan memori dan terjadi secara tiba-tiba.
Social rejection adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengalami penolakan dalam lingkungan sosial. Untuk mengatasinya, Anda harus belajar mengidentifikasi penyebabnya, mengasah keterampilan sosial, atau berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental.
Emotional detachment adalah kondisi yang membuat seseorang tidak mampu sepenuhnya terlibat dalam perasaan mereka sendiri dan orang lain. Cara mengatasi kondisi ini haruslah disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved