Masalah keluarga dapat memengaruhi psikologis dan merusak hubungan antara satu sama lain. Beberapa kondisi yang sering kali memicu masalah dalam keluarga adalah perbedaan argumen, perubahan hidup, hingga kondisi keuangan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
30 Jul 2021
Hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi konflik dalam keluarga adalah mengelola emosi
Table of Content
Konflik dalam hubungan merupakan hal yang wajar terjadi, termasuk dalam keluarga. Contoh konflik keluarga yang paling sering terjadi yaitu adanya perbedaan pendapat atau pandangan antara satu sama lain.
Advertisement
Meski wajar terjadi, masalah keluarga haruslah segera diselesaikan sesegera mungkin. Apabila dibiarkan begitu saja, konflik yang terjadi dapat berpengaruh buruk terhadap kondisi psikologis dan merusak hubungan Anda dengan anggota keluarga.
Tahapan dalam hidup yang dilalui keluarga berpotensi menjadi penyebab konflik. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan munculnya masalah dalam keluarga, antara lain:
Masalah keluarga perlu segera diselesaikan dan tak boleh dibiarkan begitu saja. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah stres serta rusaknya hubungan antara anggota keluarga satu sama lain. Bahkan, beberapa konflik dapat berujung pada tindak kekerasan.
Berikut ini sejumlah tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah dalam keluarga:
Hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi konflik dalam keluarga adalah mengelola emosi. Kebanyakan orang, terlebih anak-anak sangat sulit untuk bersikap tenang ketika menghadapi masalah keluarga. Agar emosi yang keluar tidak meledak, Anda dapat menarik diri sementara sebelum kemudian kembali dengan pikiran dan hati yang lebih tenang.
Ketika terjadi konflik, tiap anggota keluarga pasti akan berusaha untuk memenangkan argumen dengan cara apa pun. Apabila semua pihak berpegang teguh dengan pendapat masing-masing dan bersikap keras kepala, masalah tidak akan bisa diselesaikan.
Oleh sebab itu, cobalah untuk menurunkan ego dengan berdiskusi satu sama lain. Kemudian, cobalah untuk mengambil jalan keluar yang tidak merugikan semua pihak.
Rasa marah yang muncul saat terjadinya masalah keluarga sering kali membuat Anda tidak mau untuk mendengarkan orang lain. Maka dari itu, cobalah untuk mengontrol emosi dan berusaha mendengarkan pendapat anggota keluarga lainnya. Kesalahpahaman sering kali menjadi salah satu pemicu utama dalam konflik.
Apabila masalah keluarga terus berkepanjangan dan tidak dapat diselesaikan melalui diskusi, segera berkonsultasi dengan profesional. Sebagai pihak yang netral, tenaga profesional akan membantu mencari cara untuk jalan keluar dari masalah dalam keluarga Anda.
BACA JUGA: Broken Home: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya bagi Anak
Untuk menghindari terjadinya konflik dalam keluarga, pastikan hubungan dalam keluarga Anda terbangun secara sehat. Berikut sejumlah tips untuk membangun hubungan yang sehat dalam keluarga:
Sibuknya kegiatan di luar rumah sering kali membuat orang-orang lupa akan keluarga. Mulai saat ini, cobalah untuk menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk sekedar bertemu, mengobrol satu sama lain, atau makan dalam meja yang sama. Menjadikan keluarga sebagai prioritas membuat orang-orang yang di dalamnya merasa dicintai dan dianggap penting.
Komunikasi adalah salah satu kunci utama terciptanya hubungan yang sehat dalam keluarga. Dengan komunikasi, masing-masing anggota keluarga bisa merasa dipahami dan memahami kondisi satu sama lain. Komunikasi juga mengajarkan anak-anak untuk bersikap hormat saat mereka melihat orang dewasa di sekitar berbicara dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
Saat menghadapi masalah tertentu, bekerjalah bersama seperti layaknya keluarga. Jangan ragu untuk melibatkan pasangan atau anak-anak untuk membantu menyelesaikan masalah. Cara ini juga bisa menjadi kesempatan yang baik untuk anak mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.
Ketika anggota keluarga lain sedang tertimpa masalah atau dilanda kesedihan, jangan lupa untuk memberikan dukungan. Dukungan yang Anda berikan dapat membuat mereka merasa diperhatikan dan dicintai. Stres yang dirasakan pun juga akan ikut berkurang ketika mendapat dukungan.
Baca Juga
Masalah keluarga dapat memengaruhi psikologis dan merusak hubungan antara satu sama lain. Beberapa kondisi yang seringkali memicu masalah dalam keluarga, perbedaan argumen, perubahan hidup, hingga kondisi keuangan.
Cara mengatasi konflik keluarga bisa dilakukan dengan mengelola emosi, mendengarkan satu sama lain, mendiskusikan pendapat, sebelum kemudian mengambil jalan tengah. Jika masalah yang dialami tak bisa diselesaikan lewat diskusi, sebaiknya konsultasikan dengan profesional.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Supaya proses sidang cerai dapat berjalan dengan baik, pastikan persyaratan cerai pihak istri dan suami terpenuhi sebelum berkunjung ke pengadilan. Persyaratan ini berupa sejumlah dokumen, mulai dari surat nikah, KTP, KK, hingga surat pengajuan cerai.
2 Feb 2021
Kencan buta adalah istilah melakukan kencan dengan orang yang baru pertama kali dikenalnya. Blind date bisa berhasil jika Anda menghilangkan ekspektasi tinggi.
6 Apr 2021
Kecerdasan sosial adalah kemampuan mencapai kematangan berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran manusia sebagai makhluk sosial dalam lingkungan.
3 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved