Rambut rontok sekitar 50-100 helai per hari masih terbilang wajar. Namun bagi orang yang menderita penyakit dengan gejala rambut rontok dan pusing, helaian yang terlepas dari kulit kepala jauh lebih signifikan. Beberapa penyakit seperti infeksi kulit kepala hingga masalah tiroid adalah contohnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Sep 2023
Rambut rontok dapat disebabkan oleh penyakit autoimun
Table of Content
Rambut rontok sekitar 50-100 helai per hari masih terbilang wajar. Namun bagi orang yang menderita penyakit dengan gejala rambut rontok dan pusing, helaian yang terlepas dari kulit kepala jauh lebih signifikan. Beberapa penyakit seperti infeksi kulit kepala hingga masalah tiroid adalah contohnya.
Advertisement
Selain itu, rangkaian pengobatan yang dikonsumsi untuk menyembuhkan sakit tertentu juga memiliki efek samping kerontokan. Lebih jauh lagi, kejadian traumatis juga dapat menyebabkan rontoknya rambut dalam jumlah banyak.
Mustahil bisa menghitung berapa helai rambut yang rontok dalam sehari. Biasanya, kerontokan yang cukup signifikan akan terlihat dengan mudah terutama saat mandi, keramas, menyisir, tidur, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
Selain itu, ada juga orang yang baru menyadari kerontokan setelah melihat penipisan rambut di bagian tertentu. Beberapa penyakit yang menimbulkan gejala rambut rontok, terkadang disertai dengan pusing adalah:
Selain penyakit di atas, perubahan hormon juga bisa menyebabkan kerontokan. Umumnya, ini dialami oleh ibu hamil, ibu menyusui, perempuan yang berhenti mengonsumsi pil KB, dan mereka yang sudah memasuki fase menopause.
Kerontokan dan pusing juga bisa berarti efek samping dari konsumsi obat untuk penyakit seperti:
Selain faktor kondisi medis, trauma secara fisik dan psikis juga bisa menyebabkan kerontokan. Contohnya saat ada kematian orang terdekat, trauma fisik setelah operasi atau sakit parah, penurunan berat badan drastis, dan demam tinggi.
Orang dengan masalah trichotillomania atau kecenderungan menarik rambut berulang karena gangguan psikologis juga erat kaitannya dengan kerontokan rambut.
Wajar jika kerontokan berkaitan dengan penuaan. Namun, berikut ini beberapa tanda yang bisa jadi merupakan indikasi kerontokan rambut akibat penyakit atau kondisi medis serius:
Ketika rambut atau bulu di bagian tubuh lain selain kulit kepala juga rontok, bisa jadi merupakan gejala penyakit autoimun yaitu alopecia areata. Pada penderitanya, sistem imun salah mengira folikel rambut sebagai zat berbahaya dan menyerangnya. Penyakit tiroid dan lupus juga bisa memiliki gejala serupa.
Jika kerontokan disertai dengan kekurangan energi, bisa jadi tanda seseorang mengalami kekurangan nutrisi seperti zinc. Untuk mengatasinya, pastikan mengonsumsi makanan bergizi dan mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.
Salah satu gejala hipotiroidisme adalah menipisnya rambut disertai dengan otot kaku. Penderitanya mengalami ketidakseimbangan hormon, sehingga kerap disertai penambahan berat badan dan tubuh lesu.
Kekurangan zat besi juga bisa menyebabkan penyakit kuku menjadi keropos. Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat seseorang terus menerus merasa lemah dan kelelahan.
Gejala penyakit autoimun lupus adalah kerontokan rambut disertai dengan ruam merah di seluruh tubuh. Ini merupakan respons karena organ mengalami peradangan. Gejala lain yang menyertai adalah mata kering dan nyeri sendi.
Baca Juga
Untuk tahu penyebab pasti kerontokan rambut yang disertai sakit kepala, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat medis juga akan menjadi pertimbangan. Jika yang menjadi pemicu adalah efek samping obat, dokter bisa mengubah resepnya.
Selain itu, jika kerontokan diduga akibat autoimun atau penyakit kulit, dokter juga mungkin melakukan biopsi dengan mengambil sampel kulit. Kemudian, sampel akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui pemicunya.
Beberapa penanganan yang diberikan untuk masalah kerontokan parah adalah:
Obat-obatan dengan kandungan minoxidil biasanya menjadi obat penumbuh rambut yang dijual bebas. Bentuknya adalah krim atau gel yang bisa dioleskan secara langsung ke kulit kepala. Namun, efek samping dari obat ini adalah iritasi kulit kepala hingga tumbuhnya rambut di area lain seperti dahi dan wajah.
Obat resep dokter juga bisa meresepkan obat finasteride untuk mengatasi kerontokan pada laki-laki. Namun, efek samping yang mungkin muncul termasuk menurunnya hasrat seksual.
Dokter juga mungkin memberikan kortikosteroid untuk meredakan peradangan pada penderita alopecia areata. Penyakit autoimun ini bisa mereda dengan kortikosteroid karena menekan aktivitas sistem imun.
Namun, konsumsi berkepanjangan bisa menyebabkan glaukoma, retensi cairan, tekanan darah tinggi, katarak, hingga gula darah melonjak.
Prosedur medis transplantasi rambut biasanya dilakukan pada orang yang memiliki masalah kerontokan turunan. Namun mengingat kebotakan ini bisa berlanjut, ada kemungkinan operasi transplantasi perlu dilakukan beberapa kali.
Baca Juga
Sebelum dokter melakukan prosedur apapun, tentu akan ada diskusi dengan pasien. Apabila kerontokan disertai dengan sakit kepala terjadi karena gejala penyakit tertentu, umumnya dokter akan mengobati pemicunya terlebih dahulu. Ketika sakit membaik, kerontokan diharapkan bisa berkurang.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa penyebab leher bengkak yang sebaiknya tidak boleh disepelekan, seperti gondongan, lipoma, infeksi virus atau bakteri, hingga abses.
3 Okt 2023
Luka jatuh dari motor umumnya tidak menyebabkan perdarahan hebat. Bahkan, jenis luka lecet ini dapat ditangani sendiri di rumah. Bagaimana pertolongan pertama yang harus dilakukan?
18 Agt 2023
Manfaat seledri untuk rambut tak hanya terbatas pada bayi, tapi juga untuk orang dewasa. Ini berkat kandungan antioksidan, antibakteri, dan antijamur di dalamnya.
30 Jan 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved