logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Masa Subur Setelah Nifas Bisa Sebabkan Kehamilan Lagi

open-summary

Masa subur setelah nifas umumya terjadi antara 45 sampai 94 hari setelah melahirkan. Namun, beberapa faktor juga bisa memengaruhinya, seperti kondisi setelah melahirkan yang belum pulih, menyusui, stres, hingga penggunaan alat kontrasepsi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

3 Mar 2021

Masa subur setelah nifas biasanya terjadi antara 45 sampai 94 hari setelah melahirkan

Masa subur setelah nifas bisa menyebabkan kehamilan dengan jarak yang rapat

Table of Content

  • Kapan terjadinya masa subur setelah nifas?
  • Bisakah hamil setelah masa nifas?
  • Menggunakan alat kontrasepsi setelah nifas

Nifas atau lokia merupakan cara tubuh membuang darah, lendir, dan jaringan ekstra di rahim setelah melahirkan. Pada hari-hari pertama masa nifas, biasanya darah yang keluar berwarna merah cerah dengan adanya gumpalan.

Advertisement

Seiring waktu, darah berubah warna menjadi merah muda atau kecokelatan, kekuningan, atau bening. Nifas pun akan mulai berkurang dan berhenti dengan sendirinya. Kondisi tersebut biasanya berlangsung selama 4-6 minggu setelah melahirkan. 

Selanjutnya, Anda bisa mengalami masa subur setelah nifas. Masa subur atau ovulasi adalah masa di mana ovarium melepaskan sel telur untuk dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, ia akan keluar bersama lapisan rahim dan darah saat menstruasi

Kapan terjadinya masa subur setelah nifas?

Kapan terjadinya masa subur setelah nifas dapat bervariasi. Akan tetapi, masa ini biasanya terjadi di antara 45-94 hari setelah melahirkan atau bahkan bisa jatuh lebih cepat, terutama pada ibu yang tidak menyusui. Namun, berbagai faktor juga bisa memengaruhi masa subur wanita, antara lain:

  • Kondisi setelah melahirkan yang belum sepenuhnya pulih

no caption
Tubuh membutuhkan waktu pemulihan

Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pemulihan. Ketika tubuh belum sepenuhnya pulih, kesuburan juga ikut terdampak. Kondisi ini dapat menyebabkan masa subur datang lebih lambat.

  • Stres

Kelelahan mengurus bayi dan kurang tidur dapat menyebabkan Anda mengalami stres. Stres bisa mengganggu hormon yang mendorong ovulasi. Akibatnya, Anda mungkin tak akan mengalami ovulasi segera setelah masa nifas.

  • Kondisi medis tertentu

Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit tiroid atau PCOS, juga bisa memengaruhi ovulasi. Anda mungkin perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi berbagai kondisi tersebut.

  • Menyusui

no caption
Menyusui menghentikan hormon yang merangsang ovulasi

Menyusui bisa membantu mencegah terjadinya ovulasi dan menstruasi setelah melahirkan. Sebab, aktivitas ini bisa menghentikan hormon yang merangsang ovulasi. Jadi, bagi Anda yang ingin menunda kehamilan, memberi ASI eksklusif bisa menjadi pilihan yang tepat. Meski demikian, hal ini tidak selalu memberikan hasil yang efektif.

  • Penggunaan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi hormonal juga dapat memengaruhi masa subur setelah nifas. Jadi, penting bagi Anda untuk berkonsultasi pada dokter mengenai penggunaannya.

Baca Juga

  • Makanan Agar Kuat Mengejan Saat Melahirkan, Apa Saja?
  • 14 Tanda-Tanda Mau Melahirkan yang Harus Ibu Kenali
  • Diet untuk Ibu Menyusui: Syarat, Cara, dan Pilihan Makanannya

Bisakah hamil setelah masa nifas?

Kehamilan setelah masa nifas bukanlah hal yang mustahil. Selain setelah menstruasi, terkadang siklus ovulasi pertama wanita terjadi sebelum kembali haid. Jika begitu, Anda kemungkinan tak akan menyadari tanda-tanda sedang berovulasi sehingga bisa kecolongan. 

Hal ini dapat menyebabkan Anda hamil lagi setelah nifas meski belum haid. Hamil dengan jarak yang terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya bisa meningkatkan berbagai risiko, yaitu:

  • Kelahiran prematur
  • Lepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya (solusio plasenta)
  • Ketuban pecah dini
  • Berat badan lahir rendah
  • Anemia pada ibu.

Oleh sebab itu, WHO menyarankan untuk menunggu setidaknya 24 bulan jika ingin hamil kembali. Akan tetapi, sebagian besar wanita sebetulnya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur setelah melahirkan. 

Jadi, terlambat menstruasi belum tentu menandakan kehamilan. Anda pun bisa berkonsultasi pada dokter kandungan jika ingin hamil kembali.

Menggunakan alat kontrasepsi setelah nifas

Menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan aman dilakukan. Namun, dokter biasanya merekomendasikan untuk menunggu selama beberapa minggu. Alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, KB suntik, atau spiral, juga dapat membantu Anda mengatur menstruasi setelah melahirkan.

Jika Anda sedang menyusui Si Kecil, mungkin timbul kekhawatiran apabila penggunaan alat kontrasepsi memengaruhi kemampuan tubuh menghasilkan ASI. Namun, Anda tak perlu khawatir karena sebuah studi pada tahun 2012 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara alat kontrasepsi dengan pola menyusui atau produksi ASI.

Meski aman, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi pada dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang tepat. 

Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut mengenai masa nifas, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

melahirkankehidupan pasca melahirkanlokia

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved