Manipulasi adalah cara mengacaukan mental dan eksploitasi emosi seseorang demi bisa menguasai korban. Hal yang ingin dikuasai umumnya adalah wewenang, kontrol, keuntungan tertentu demi menguntungkan pelaku manipulasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
5 Jun 2020
Manipulasi adalah taktik untuk menguasai Anda secara psiklogis
Table of Content
Manipulasi adalah cara mengacaukan mental dan eksploitasi emosi demi bisa menguasai korban. Hal yang ingin dikuasai beragam, mulai dari wewenang, kontrol, keuntungan tertentu demi menguntungkan pelaku manipulasi. Yang pasti, ketika terjadi manipulasi artinya satu pihak dimanfaatkan oleh orang lain.
Advertisement
Secara psikologis, taktik manipulasi sengaja dilakukan untuk membuat kondisi kekuasaan yang timpang. Dengan demikian, korban manipulasi bisa dengan mudah dieksploitasi demi agenda tertentu.
Manipulasi adalah hal yang bisa menyebabkan seseorang terpojok dan berada di situasi kurang menguntungkan. Untuk itu, perlu jeli mengidentifikasi tanda-tanda seseorang melakukan taktik manipulasi psikologis. Apa saja?
Istilah jago kandang layak disematkan bagi orang yang ingin melakukan taktik manipulasi psikologis. Contohnya ketika mengajak bertemu atau berinteraksi, pelaku cenderung memaksakan tempat yang membuatnya lebih dominan seperti kantor atau rumahnya sendiri. Dengan demikian, korban manipulasi memiliki kendali lebih lemah.
Jangan heran jika pelaku manipulasi adalah orang yang andal dalam mencari celah dari apa yang diucapkan korban. Ini adalah cara mereka untuk memprospek calon korban manipulasi. Biasanya, mereka akan membiarkan calon korban berbicara terlebih dahulu baru kemudian mencari celah kelemahannya.
Hal utama yang bisa dengan mudah diubah atau dibolak-balik ketika melakukan manipulasi adalah fakta. Ini familiar di sekitar kita, seperti berbohong, membuat alasan, bermuka dua, victim blaming, atau menahan informasi penting. Kebiasaan melebih-lebihkan hal sepele juga bisa mengindikasikan manipulasi fakta.
Memaparkan data dan statistik itu baik, namun tidak jika berlebihan. Sayangnya, inilah yang dilakukan orang manipulatif. Ini termasuk perundungan intelektual atau intellectual bullying dengan memaparkan berbagai fakta yang tidak dikuasai calon korban. Akibatnya, teknik ini membuat calon korban merasa tak berdaya mengambil keputusan.
Orang manipulatif tak akan segan menunjukkan dengan gamblang emosi negatif seperti berteriak atau membentak saat berada dalam diskusi. Tujuannya agar targetnya memberikan apa yang diinginkan. Tak jarang, pelaku manipulatif berteriak sembari melakukan bahasa tubuh agresif.\
Manipulasi adalah modus yang populer dengan taktik menekan targetnya. Termasuk dengan memaparkan deadline atau tenggat waktu sangat singkat untuk mengambil keputusan. Hal ini umum dilakukan dalam negosiasi jual beli agar target tidak punya kendali dan tak bisa berbuat apa-apa selain setuju.
Sarkasme juga bisa menjadi senjata manipulator dalam menguasai targetnya. Mereka bisa dengan mudah melontarkan lelucon negatif dengan dalih humor. Topiknya sederhana, mulai dari penampilan, gadget yang dimiliki target, pengalaman, dan banyak lagi. Dengan memposisikan target pada posisi yang buruk, maka dominasi psikologis akan berpihak pada pelaku.
Sangat jauh dari dewasa, namun manipulator tak akan segan melakukan silent treatment. Sederhananya, ini adalah taktik psikologis dengan tidak merespons pesan, email, atau telepon untuk mendiamkan target sehingga membuatnya merasa ragu atau merasa bersalah. Pada akhirnya, target dibuat luluh dan mengambil keputusan yang menguntungkan manipulator.
Cara lain yang dilakukan manipulator untuk membuat targetnya dengan cepat menyetujui keinginan mereka adalah dengan memberlakukan begitu banyak prosedur. Dengan cara ini, target akan merasa kewalahan dan ingin segera menuntaskan urusan. Prosedur ini bisa berupa tetek bengek birokrasi seperti berkas, hukum, komite, dan lainnya.
Baca Juga
Ketika menghadapi pihak yang manipulatif, kunci mengalahkan mereka adalah dengan bersikap tegas. Jangan ragu berkata ya ataupun tidak. Bila memungkinkan, bernegosiasilah dengan diplomatis.
Saat manipulator melancarkan kritik atau silent treatment andalannya, jangan serta merta meminta maaf atau bereaksi berlebihan. Tetap cari waktu yang tenang untuk berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan. Distraksi seperti tenggat waktu hingga emosi negatif tak perlu ditanggapi terlalu serius.
Kuncinya, jangan sampai kalah cerdik dari manipulator terutama ketika mereka mulai melancarkan taktik serangan secara psikologis.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit psikologis dapat ditentukan dengan diagnosa oleh dokter dan ahli kesehatan mental. Metodenya dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis, lalu mendiagnosis.
14 Mei 2019
Perbedaan daging merah dan daging putih yang utama berasal dari kandungan lemaknya. Namun, kedua jenis daging ini bisa menyebabkan kolesterol.
8 Nov 2020
Manfaat kacang almond untuk ibu hamil dan janinnya sangatlah melimpah. Sebab, kacang almond mengandung nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.
15 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved