Manfaat zat besi untuk ibu hamil tidak boleh diremehkan. Selain bisa mencegah anemia, mineral yang satu ini dianggap ampuh meningkatkan energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, hingga mengatasi rasa letih.
20 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Manfaat zat besi untuk ibu hamil tidak boleh diremehkan.
Table of Content
Saat hamil, kebutuhan zat besi wanita meningkat dua kali lipat. Hal ini dikarenakan tubuh ibu hamil membutuhkan zat besi lebih supaya bisa memproduksi ekstra darah untuk janin di dalam rahim.
Advertisement
Selain membantu tubuh dalam memproduksi darah dan mencegah anemia, masih banyak manfaat zat besi untuk ibu hamil yang sebaiknya Anda ketahui.
Dilansir dari Web MD, sekitar 50 persen ibu hamil tidak mencukupi kebutuhan zat besi hariannya. Padahal, ada banyak manfaat zat besi untuk ibu hamil yang baik untuk kesehatan ibu dan janin.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui berbagai manfaat berikut supaya bisa memahami pentingnya zat besi bagi ibu hamil.
Salah satu manfaat zat besi untuk ibu hamil yang penting adalah mencegah anemia defisiensi besi. Kondisi ini sering kali dialami oleh ibu hamil.
Anemia defisiensi besi dapat mengundang berbagai gejala yang merugikan, misalnya rasa lelah yang ekstrem, kulit pucat, nyeri dada, sakit kepala, kuku yang rapuh, hingga turunnya nafsu makan.
Tidak hanya itu, anemia dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur hingga berat badan lahir rendah (BBLR).
Maka dari itu, cobalah untuk terus memenuhi kebutuhan zat besi harian agar terhindar dari gejala dan komplikasi yang merugikan.
Merasa lelah adalah salah satu gejala kehamilan yang sering dirasakan banyak ibu hamil. Hal ini terjadi akibat hormon di dalam tubuh ibu hamil yang terus berfluktuasi.
Rendahnya kadar zat besi di dalam tubuh ibu hamil juga dapat mengundang rasa lelah yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidak hanya itu, aktivitas yang biasanya dilakukan dengan mudah juga bisa terasa melelahkan.
Inilah sebabnya ibu hamil dianjurkan untuk terus mencukupi kebutuhan zat besinya agar terhindar dari rasa lelah yang mengganggu.
Manfaat zat besi untuk ibu hamil lainnya adalah memperkuat sistem imun. Pasalnya, zat besi merangsang produksi hemoglobin yang bertugas untuk mengirimkan oksigen kepada sel, jaringan tubuh, dan organ yang rusak. Tidak hanya itu, hemoglobin juga berfungsi untuk melawan penyakit dan infeksi.
Saat kadar zat besi di dalam tubuh rendah, kondisi ini dapat mengganggu fungsi sistem imun dan menghambat proses penyembuhan.
Ibu hamil disarankan untuk menjaga kualitas tidur agar waktu istirahatnya tercukupi. Salah satu cara untuk mendapatkan jam tidur yang berkualitas adalah memenuhi kebutuhan zat besi harian.
Dilansir dari sebuah studi yang dirilis dalam jurnal African Health Sciences, rendahnya kadar zat besi di dalam tubuh dapat mengundang berbagai masalah tidur, seperti insomnia hingga sleep apnea.
Saat kebutuhan zat besi terpenuhi, energi tubuh dapat meningkat sehingga ibu hamil dapat terhindar dari rasa lelah.
Anda juga perlu waspada karena minimnya kadar zat besi di dalam pola makan bisa mengganggu efektivitas tubuh dalam menggunakan energi.
Selain itu, fungsi zat besi dalam membawa oksigen ke otot dan otak juga dinilai penting untuk performa fisik dan mental.
Kebutuhan zat besi untuk ibu hamil adalah 27 miligram per harinya. Saat menyusui, ibu berusia 19 tahun ke atas membutuhkan 9 miligram zat besi setiap harinya, sementara ibu menyusui yang berusia 18 tahun ke bawah membutuhkan 10 miligram zat besi per harinya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ibu hamil harus mulai mengonsumsi suplemen zat besi berdosis rendah (30 miligram per hari) sejak menjalani konsultasi kehamilan pertama.
Dokter kandungan biasanya dapat memberikan suplemen zat besi untuk mencukupi kebutuhan zat besi untuk ibu hamil.
Selain dari suplemen, ada banyak makanan yang mengandung zat besi. Zat besi yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dibagi menjadi dua jenis, di antaranya:
Zat besi heme adalah zat besi yang terkandung di dalam makanan hewani, seperti daging sapi, daging ikan, dan berbagai sumber protein hewani lainnya. Zat besi heme mampu dicerna cepat oleh tubuh.
Bagi ibu hamil yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan atau tidak suka memakan daging, Anda dapat mencoba zat besi non-heme yang dikandung makanan tertentu, seperti buah, sayur-mayur, kacang, dan biji-bijian.
Meski begitu, perlu diingat bahwa zat besi nonheme membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna di dalam tubuh.
Ada banyak makanan yang mengandung zat besi untuk ibu hamil, meliputi:
Baca Juga
Setelah mengetahui berbagai makanan zat besi untuk ibu hamil di atas, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena vitamin ini dapat membantu tubuh menyerap zat besi dengan maksimal.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kehamilan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anda dapat mengenali perbedaan sakit pinggang haid dan hamil dari gejala yang ditimbulkan seperti intensitas rasa nyeri hingga faktor penyebabnya seperti nyeri radikular atau sakit organ dalam.
Ada kalanya, sudah 3 bulan tidak haid tapi negatif hasilnya. Ini bisa terjadi karena kondisi medis seperti PCOS, konsumsi pil KB, atau faktor hormonal.
Darah rendah saat hamil merupakan kondisi yang umum terjadi pada 24 minggu pertama kehamilan dan tidak menyebabkan masalah. Namun, waspadai jika menyebabkan pusing, mual, dan pingsan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved