2 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Xanthan gum adalah zat aditif yang terbuat dari bakteri Xanthomonas campestris.
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar tentang xanthan gum dan manfaatnya untuk kesehatan? Xanthan gum dikenal sebagai zat aditif yang sering kali ditemukan dalam makanan dan produk kebutuhan sehari-hari, misalnya pasta gigi.
Advertisement
Meski dianggap sebagai zat aditif, xanthan gum dipercaya menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Mari kita kenali lebih jauh seputar xanthan gum dan manfaatnya.
Xanthan gum adalah polisakarida (sejenis gula) yang terbuat dari bakteri bernama Xanthomonas campestris lewat proses fermentasi. Bakteri ini biasanya menginfeksi sayuran silangan, seperti kubis dan kembang kol.
Namun, xanthan gum kini menjadi salah satu zat aditif yang banyak digunakan dalam makanan dan produk kebutuhan sehari-hari. Pada produk makanan, fungsi xanthan gum adalah mengentalkan dan merubah tekstur dari makanan.
Anda tidak perlu khawatir akan keamanannya. Produsen xanthan gum tidak menggunakan bakteri yang aktif sehingga tidak akan menyebabkan infeksi.
Berikut adalah sejumlah potensi manfaat xanthan gum untuk kesehatan.
Beberapa studi mengungkapkan bahwa xanthan gum dapat menurunkan kadar gula darah saat dikonsumsi dalam dosis yang tinggi.
Xanthan gum dipercaya bisa mengubah cairan di dalam lambung dan usus halus menjadi zat yang bertekstur lengket seperti gel.
Sehingga, xanthan gum dianggap dapat memperlambat proses pencernaan dan menurunkan pelonjakan kadar gula darah setelah makan.
Sebuah penelitian membuktikan, pria yang mengidap diabetes mampu menurunkan kadar gula darah (saat berpuasa atau setelah makan) secara signifikan setelah mengonsumsi kue yang mengandung 12 gram xanthan gum selama 6 minggu
Penelitian lain juga mengungkapkan hasil yang serupa, di mana sejumlah partisipan wanita berhasil menurunkan kadar gula darahnya setelah mengonsumsi nasi yang sudah dicampurkan dengan xanthan gum.
Sejumlah riset membuktikan bahwa xanthan gum mampu menurunkan kolesterol saat dikonsumsi dalam dosis tinggi. Dalam sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi xanthan gum selama tiga minggu mampu mengalami penurunan kolesterol sebanyak 10 persen.
Akan tetapi, studi ini belum cukup untuk membuktikan efektivitas xanthan gum dalam menurunkan kolesterol. Diperlukan beberapa studi lanjutan pada manusia untuk memperkuat klaim tersebut.
Dilansir dari Medical News Today, salah satu fungsi xanthan gum adalah sebagai pengganti air liur pada penderita mulut kering kronis.
Faktanya, beberapa jenis pasta gigi mengandung xanthan gum untuk membantu melembapkan mulut yang kering.
Beberapa orang melaporkan bahwa berat badan mereka berhasil turun setelah mengonsumsi xanthan gum.
Zat aditif ini dipercaya bisa meningkatkan perasaan kenyang karena mampu menunda proses pengosongan lambung dan memperlambat proses pencernaan.
Sebuah studi pada hewan uji mengungkapkan, xanthan gum mampu memperlambat pertumbuhan kanker dan memperpanjang usia tikus yang menderita melanoma (kanker kulit).
Namun, manfaat xanthan gum ini belum dibuktikan langsung pada manusia. Maka dari itu, studi lanjutan dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran klaim ini.
Fungsi xanthan gum selanjutnya adalah memperlancar buang air besar atau BAB. Fungsi ini bersumber dari kemampuan xanthan gum dalam meningkatkan pergerakan air yang masuk ke dalam usus.
Alhasil, feses menjadi lebih lembut sehingga mudah dikeluarkan. Sebuah studi juga membuktikan bahwa xanthan gum mampu meningkatkan frekuensi dan jumlah BAB.
Beberapa penyakit dapat membuat Anda sulit menelan, terutama ketika mulut dan tenggorokan sedang kering.
Sebuah studi dari 2014 menjabarkan, xanthan gum dapat membantu penderita disfagia (kondisi medis yang membuat sulit menelan) untuk menelan dengan aman.
Dengan xanthan gum, makanan dan air liur dipercaya akan menjadi lebih kental sehingga mudah ditelan dan mengurangi risiko tersedak.
Meskipun xanthan gum memiliki banyak manfaat, ada beberapa efek samping yang berpotensi muncul.
Dilansir dari Healthline, xanthan gum dapat menyebabkan masalah pencernaan. Pada studi hewan uji, xanthan gum berdosis tinggi dapat mengakibatkan terlalu sering BAB dan feses yang terlalu lunak.
Pada manusia, xanthan gum berdosis tinggi dapat menyebabkan:
Berbagai efek samping di atas tidak akan muncul jika Anda masih mengonsumsi xanthan gum di bawah 15 gram.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi makanan yang mengandung xanthan gum dipercaya aman. Umumnya, hanya ada 0,05-0,3 persen xanthan gum yang terkandung di dalam sebuah makanan.
Tanpa disadari, seseorang dapat mengonsumsi kurang dari 1 gram xanthan gum per hari lewat makanan yang mereka konsumsi.
Namun, sebaiknya Anda jangan pernah menghirup xanthan gum. Sebuah riset membuktikan, menghirup xanthan gum dapat menyebabkan munculnya gejala seperti flu dan iritasi tenggorokan.
Baca Juga
Mengonsumsi makanan yang mengandung xanthan gum tidak menjamin bahwa Anda dapat merasakan berbagai manfaat xanthan gum di atas.
Kemungkinan besarnya, jumlah xanthan gum yang terkandung di dalam makanan yang Anda konsumsi hanya sedikit sehingga tidak mungkin bagi Anda untuk merasakan manfaat atau efek sampingnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat baking soda tidak hanya untuk adonan kue saja. Bahan ini sudah banyak digunakan, untuk menghilangkan noda dan bau di berbagai tempat. Ketahui kegunaan soda kue lebih lanjut.
Minyak mur sejak dulu digunakan sebagai obat tradisonal. Manfaat minyak mur adalah membunuh bakteri berbahaya, menjaga kesehatan mulut, meredakan rasa sakit hingga membunuh parasit.
Denial adalah kondisi saat seseorang mengabaikan fakta yang terjadi di depan mata, terutama ketika situasi tak sesuai yang diharapkan. Namun bukan hanya sebagai bentuk pertahanan diri, arti denial juga berarti seseorang yang enggan mengakui sedang menghadapi hal buruk.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved