Water fasting adalah salah satu cara menurunkan berat badan yang dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi apapun selain air putih. Diet ini hanya boleh dilakukan setiap 24-72 jam sekali dan tidak disarankan untuk jangka panjang karena bisa merusak kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
11 Jul 2023
Water fasting bisa memicu lemas dan pusing bila dilakukan terlalu lama
Table of Content
Water fasting adalah metode diet di mana kamu tidak boleh mengonsumsi apapun selain air putih. Selain untuk memangkas berat badan, beberapa orang juga menjalani pola diet ini untuk menurunkan tekanan darah. Sementara itu, menurut medis, berpuasa dengan cara hanya minum air putih tidak selalu memberikan manfaat. Ada beberapa risiko yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menjalani diet yang tergolong ekstrem ini. Berikut penjelasannya.
Advertisement
Berdasarkan hasil studi pada manusia maupun hewan, ditemukan bahwa water fasting memiliki khasiat sebagai berikut:
Sejumlah penelitian menemukan bahwa melakukan diet water fasting dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Namun hal ini perlu dianalisis lebih lanjut karena sebagian besar riset dilakukan pada hewan. Pasalnya, penelitian dengan efek positif pada hewan belum tentu sama baiknya pada manusia.
Saat melakukan puasa, termasuk water fasting, sensitivitas insulin kamu akan meningkat. Hal ini membantu dalam menurunkan risiko munculnya diabetes tipe 2.
Water fasting yang dilakukan dengan benar dan di bawah pengawasan dokter bisa membantu orang-orang dengan penyakit hipertensi.
Dalam sebuah penelitian, 68 peserta yang memiliki tekanan darah tinggi diminta untuk melakukan water fasting dalam pengawasan dokter selama hampir 14 hari. Hasilnya, 82 persen di antara mereka mengalami penurunan tekanan darah ke level yang sehat.
Banyak orang yang melakukan puasa air putih untuk diet karena air putih tidak mengandung kalori sama sekali. Dengan melakukan water fasting, akan sangat sedikit kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga berat badan pun akan turun.
Tapi sayangnya, turunnya berat badan ini bukan disebabkan karena hilangnya lemak, melainkan air. Hilangnya berat air di tubuh juga akan menurunkan total berat badan. Namun, untuk membakar lemak, kamu tetap perlu berolahraga dengan teratur dan melakukan defisit kalori.
Baca Juga: Apakah Kalori Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan?
Meski bisa menguntungkan untuk kesehatan, water fasting juga dapat menyebabkan sederet masalah kesehatan. Beberapa di antaranya meliputi:
Membatasi kalori selama 24 jam atau lebih dapat membuat tubuh kekurangan zat-zat penting. Contohnya, vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, dan elektrolit. Padahal, semua nutrisi ini dibutuhkan agar organ tubuh bisa berfungsi dengan baik dan sehat.
Meski akan banyak minum air, water fasting tetap bisa menyebabkan dehidrasi, apalagi jika dilakukan dalam jangka panjang. Pasalnya, sekitar 20-30% asupan cairan harian manusia sebenarnya berasal dari makanan. Karena itu, sekalipun kamu tetap minum air, tubuh tetap bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi bila tidak ada makanan yang masuk sama sekali.
Saat menjalani water fasting, orang bisa saja meminum terlalu banyak air. Hal ini nantinya dapat memicu hipotensi atau tekanan darah rendah.
Karena itu, kamu perlu mewaspadai gejala hipotensi yang meliputi pusing, mudah lelah, sempoyongan, daya konsentrasi yang menurun, pucat, kulit yang dingin, dan banyak lagi.
Water fasting dapat membahayakan untuk orang-orang dengan penyakit atau kondisi medis tertentu. Jika dilakukan sembarangan, kondisi kesehatan bisa saja makin memburuk.
Orang yang tidak dianjurkan untuk menjalani diet air putih adalah orang-orang dengan gagal ginjal kronis, penyakit asam lambung naik (GERD), diabetes, gangguan makan (seperti anoreksia dan bulimia), berat badan kurang, masalah jantung, dan migrain. Ibu hamil dan menyusui juga tidak disarankan menjalani water fasting.
Orang dengan kondisi kesehatan khusus seperti penderita asam urat, diabetes, gangguan makan, orang manula, ibu hamil, dan anak-anak, boleh melakukan water fasting di bawah pengawasan medis.
Jika belum pernah menjalani diet water fasting, sebaiknya habiskan 3-4 hari sebelumnya untuk mempersiapkan tubuh tanpa makanan. Caranya adalah dengan makan dalam porsi kecil setiap kali makan atau dengan berpuasa selama beberapa jam sehari.
Setelah yakin bahwa kamu mampu dan aman untuk melakukan puasa air putih, maka ada dua tahap yang dilalui, yaitu fase puasa dan fase setelah puasa.
Bagi beberapa orang, water fasting merupakan diet ekstrem yang dapat membuat tubuh terasa lemah atau merasa pusing. Jika demikian, sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat. Kamu juga sebaiknya tidak mengendarai kendaraan roda empat atau lebih untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan.
Setelah menjalani water fasting, tubuh mungkin memerlukan penyesuaian selama 1-3 hari sebelum kamu bisa kembali ke pola makan normal.
Fase ini biasanya berlangsung satuhari. Tetapi jika kamu berpuasa selama tiga hari atau lebih, maka tubuh perlu masa pemulihan yang lebih lama sebelum akhirnya bisa kembali makan seperti biasa..
Semakin lama kamu menjalani water fasting, maka semakin meningkat risiko sindrom refeeding, kondisi yang berpotensi fatal dimana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit secara cepat. Maka dari itu fase setelahpuasa harus dijalani untuk memudahkan transisi saluran pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Menurunkan 11 Kg dalam 14 Hari dengan Telur Rebus Apakah Aman?
Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan water fasting, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak mengalami efek samping yang berbahaya. Pasalnya, puasa air putih untuk diet bisa melelahkan secara fisik dan mental.
Adapun langkah-langkah persiapan water fasting yang perlu kamu lakukan meliputi:
Jika ini pertama kalinya kamu melakukan water fasting, cobalah mengurangi asupan kalori selama beberapa hari menjelang hari H. ‘Latihan’ ini penting agar tubuh kamu tidak kaget dan mampu beradaptasi.
Sebelum berpuasa, konsumsilah makanan yang tinggi energi. Contohnya, buah pisang, alpukat, salmon, tuna, beras coklat, ubi jalar, telur, oatmeal, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Pastikan kamu minum setidaknya 2 liter air per hari saat menjalani diet water fasting. Tapi akan lebih baik jika kamu dapat mengonsumsi 3 liter air guna menggantikan asupan cairan dari makanan.
Selama berpuasa, hindarilah melakukan olahraga yang terlalu berat. Langkah ini bertujuan mencegah tubuh terlalu lelah dan kelaparan.
Meskipun diet air putih bisa bermanfaat, kamu tetap tidak boleh sembarangan dalam melakukannya. Ada orang-orang dengan penyakit atau kondisi medis tertentu yang tidak dianjurkan sama sekali untuk menjalan metode diet ini.
Apabila ingin menjalani water fasting, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. Dokter akan membantu kamu untuk menentukan durasi yang aman serta memantau kondisi kamu selama berpuasa.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Punya banyak kandungan nutrisi, mengonsumsi nasi kembang kol sangat bermanfaat untuk kesehatan Anda. Manfaat nasi kembang kol antara lain menurunkan berat badan, mengurangi risiko terkena kanker, meningkatkan fungsi imunitas, menurunkan tekanan darah tinggi, serta memperlancar pencernaan.
10 Des 2020
Khasiat air zam zam untuk kesehatan antara lain menurunkan kolesterol, mencegah gigi berlubang, hingga mencegah osteoporosis. Air ini dianggap lebih sehat dari air biasa.
10 Jan 2021
Minum setelah makan ternyata dapat membantu melancarkan kerja pencernaan. Namun, jangan langsung melakukannya, berilah jeda waktu sekitar 30 menit.
2 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved