logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Manfaat Water Fasting untuk Menurunkan Berat Badan dan Bahayanya

open-summary

Water fasting adalah salah satu cara menurunkan berat badan yang dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi apapun selain air putih. Diet ini hanya boleh dilakukan setiap 24-72 jam sekali dan tidak disarankan untuk jangka panjang karena bisa merusak kesehatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

11 Jul 2023

Water fasting bisa menurunkan berat badan, tetapi akan membuat tubuh terasa lemas

Water fasting bisa memicu lemas dan pusing bila dilakukan terlalu lama

Table of Content

  • Kenali manfaat water fasting
  • Bahaya di balik water fasting
  • Cara melakukan water fasting.
  • Persiapan untuk melakukan water fasting

Water fasting adalah metode diet di mana kamu tidak boleh mengonsumsi apapun selain air putih. Selain untuk memangkas berat badan, beberapa orang juga menjalani pola diet ini untuk menurunkan tekanan darah. Sementara itu, menurut medis, berpuasa dengan cara hanya minum air putih tidak selalu memberikan manfaat. Ada beberapa risiko yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menjalani diet yang tergolong ekstrem ini. Berikut penjelasannya. 

Advertisement

Kenali manfaat water fasting

Diet air putih alias water fasting
Diet air putih alias water fasting

Berdasarkan hasil studi pada manusia maupun hewan, ditemukan bahwa water fasting memiliki khasiat sebagai berikut:

1. Menurunkan risiko penyakit kronis

Sejumlah penelitian menemukan bahwa melakukan diet water fasting dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Namun hal ini perlu dianalisis lebih lanjut karena sebagian besar riset dilakukan pada hewan. Pasalnya, penelitian dengan efek positif pada hewan belum tentu sama baiknya pada manusia.

2. Membantu menurunkan risiko diabetes

Saat melakukan puasa, termasuk water fasting, sensitivitas insulin kamu akan meningkat. Hal ini membantu dalam menurunkan risiko munculnya diabetes tipe 2.

3. Menurunkan tekanan darah

Water fasting yang dilakukan dengan benar dan di bawah pengawasan dokter bisa membantu orang-orang dengan penyakit hipertensi.

Dalam sebuah penelitian, 68 peserta yang memiliki tekanan darah tinggi diminta untuk melakukan water fasting dalam pengawasan dokter selama hampir 14 hari. Hasilnya, 82 persen di antara mereka mengalami penurunan tekanan darah ke level yang sehat.

4. Menurunkan berat badan

Banyak orang yang melakukan puasa air putih untuk diet karena air putih tidak mengandung kalori sama sekali. Dengan melakukan water fasting, akan sangat sedikit kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga berat badan pun akan turun. 

Tapi sayangnya, turunnya berat badan ini bukan disebabkan karena hilangnya lemak, melainkan air. Hilangnya berat air di tubuh juga akan menurunkan total berat badan. Namun, untuk membakar lemak, kamu tetap perlu berolahraga dengan teratur dan melakukan defisit kalori

Baca Juga: Apakah Kalori Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan?

Bahaya di balik water fasting

Water fasting bisa memicu masalah kesehatan
Water fasting bisa memicu masalah kesehatan

Meski bisa menguntungkan untuk kesehatan, water fasting juga dapat menyebabkan sederet masalah kesehatan. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Memicu kekurangan gizi

Membatasi kalori selama 24 jam atau lebih dapat membuat tubuh  kekurangan zat-zat penting. Contohnya, vitamin, mineral, asam amino, asam lemak, dan elektrolit. Padahal, semua nutrisi ini dibutuhkan agar organ tubuh  bisa berfungsi dengan baik dan sehat.

2. Menyebabkan dehidrasi

Meski akan banyak minum air, water fasting tetap bisa menyebabkan dehidrasi, apalagi jika dilakukan dalam jangka panjang. Pasalnya, sekitar 20-30% asupan cairan harian manusia sebenarnya berasal dari makanan. Karena itu, sekalipun kamu tetap minum air, tubuh tetap bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi bila tidak ada makanan yang masuk sama sekali. 

3. Mengakibatkan hipotensi

Saat menjalani water fasting, orang bisa saja meminum terlalu banyak air. Hal ini nantinya dapat memicu hipotensi atau tekanan darah rendah.

Karena itu, kamu perlu mewaspadai gejala hipotensi yang meliputi pusing, mudah lelah, sempoyongan, daya konsentrasi yang menurun, pucat, kulit yang dingin, dan banyak lagi.

4. Memperburuk kondisi kesehatan

Water fasting dapat membahayakan untuk orang-orang dengan penyakit atau kondisi medis tertentu. Jika dilakukan sembarangan, kondisi kesehatan  bisa saja makin memburuk.

Orang yang tidak dianjurkan untuk menjalani diet air putih adalah orang-orang dengan gagal ginjal kronis, penyakit asam lambung naik (GERD), diabetes, gangguan makan (seperti anoreksia dan bulimia), berat badan kurang, masalah jantung, dan migrain. Ibu hamil dan menyusui juga tidak disarankan menjalani water fasting

Cara melakukan water fasting.

Orang dengan kondisi kesehatan khusus seperti penderita asam urat, diabetes, gangguan makan, orang manula, ibu hamil, dan anak-anak, boleh melakukan water fasting di bawah pengawasan medis.

Jika belum pernah menjalani diet water fasting, sebaiknya habiskan 3-4 hari sebelumnya untuk mempersiapkan tubuh tanpa makanan. Caranya adalah dengan makan dalam porsi kecil setiap kali makan atau dengan berpuasa selama beberapa jam sehari.

Setelah yakin bahwa kamu mampu dan aman untuk melakukan puasa air putih, maka ada dua tahap yang dilalui, yaitu fase puasa dan fase setelah puasa. 

Fase puasa

  • Jalani water fasting maksimal 24–72 jam. Jangan berpuasa lebih lama dari rentang waktu ini tanpa pengawasan medis karena bisa berbahaya untuk kesehatan.
  • Selama puasa kamu hanya dapat mengonsumsi air putih saja.
  • Minum dua hingga tiga liter air per hari.

Bagi beberapa orang, water fasting merupakan diet ekstrem yang dapat membuat tubuh terasa lemah atau merasa pusing. Jika demikian, sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat. Kamu juga sebaiknya tidak mengendarai kendaraan roda empat atau lebih untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. 

Fase setelah puasa

Setelah menjalani water fasting, tubuh mungkin memerlukan penyesuaian selama 1-3 hari sebelum kamu bisa kembali ke pola makan normal.

  • Setelah water fasting, tahan keinginan untuk makan besar karena dapat menyebabkan gejala tidak nyaman.
  • Saat pada akhirnya selesai berpuasa, jangan langsung makan besar. Awali dengan smoothie atau makanan kecil, baru setelah itu perlahan bisa mengonsumsi makanan berat saat perut sudah terasa lebih nyaman. 

Fase ini biasanya berlangsung satuhari. Tetapi jika kamu berpuasa selama tiga hari atau lebih, maka tubuh perlu masa pemulihan yang lebih lama sebelum akhirnya bisa kembali makan seperti biasa.. 

Semakin lama kamu menjalani water fasting, maka semakin meningkat risiko sindrom refeeding, kondisi yang berpotensi fatal dimana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit secara cepat. Maka dari itu fase setelahpuasa harus dijalani untuk memudahkan transisi saluran pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. 

Baca Juga: Menurunkan 11 Kg dalam 14 Hari dengan Telur Rebus Apakah Aman?

Persiapan untuk melakukan water fasting

Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan water fasting, ada beberapa hal yang harus  diperhatikan agar tidak mengalami efek samping yang berbahaya. Pasalnya, puasa air putih untuk diet bisa melelahkan secara fisik dan mental.

Adapun langkah-langkah persiapan water fasting yang perlu kamu lakukan meliputi:

1. Kurangi asupan kalori

Jika ini pertama kalinya kamu melakukan water fasting, cobalah mengurangi asupan kalori selama beberapa hari menjelang hari H. ‘Latihan’ ini penting agar tubuh kamu tidak kaget dan mampu beradaptasi.

2. Konsumsi makanan tinggi energi

Sebelum berpuasa, konsumsilah makanan yang tinggi energi. Contohnya, buah pisang, alpukat, salmon, tuna, beras coklat, ubi jalar, telur, oatmeal, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

3. Konsumsi 2 liter air per hari

Pastikan kamu minum setidaknya 2 liter air per hari saat menjalani diet water fasting. Tapi akan lebih baik jika kamu dapat mengonsumsi 3 liter air guna menggantikan asupan cairan dari makanan.

4. Hindari olahraga terlalu berat

Selama berpuasa, hindarilah melakukan olahraga yang terlalu berat. Langkah ini bertujuan mencegah tubuh terlalu lelah dan kelaparan.

Meskipun diet air putih bisa bermanfaat, kamu tetap tidak boleh sembarangan dalam melakukannya. Ada orang-orang dengan penyakit atau kondisi medis tertentu yang tidak dianjurkan sama sekali untuk menjalan metode diet ini.

Apabila ingin menjalani water fasting, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. Dokter akan membantu kamu untuk menentukan durasi yang aman serta memantau kondisi kamu selama berpuasa.

Advertisement

tips dietair putihdiet puasa

Ditulis oleh Rieke Saraswati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved