Ulat sagu dapat dijadikan sumber protein alternatif dengan berbagai manfaat untuk kesehatan. Ulat sagu dapat mengobati malaria dan menurunkan berat badan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
6 Mei 2020
Ulat sagu mudah ditemui di Indonesia timur
Table of Content
Daging ayam, sapi, atau burung mungkin menjadi sumber protein hewani yang cukup umum dan sering dikonsumsi. Namun, ada sumber protein alternatif yang tak kalah manfaatnya, yakni ulat sagu.
Advertisement
Ulat sagu merupakan larva dari kumbang merah kelapa (Rhynchophorus ferrugenesis). Kumbang ini memang menjadikan bagian pucuk pohon sagu yang tidak dimanfaatkan dalam proses pengolahan sagu sebagai tempat bertelurnya.
Bagi masyarakat Papua dan Maluku, ulat sagu merupakan sumber protein yang lumrah dikonsumsi, baik mentah maupun diolah menjadi kuliner khas daerah tersebut. Karena popularitas yang kian bertambah, ulat sagu juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat lokal.
Pemanfaatan ulat sagu sejauh ini lebih banyak dijadikan sebagai bahan substitusi pakan ternak atau sebagai umpan ikan. Padahal, penelitian awal menunjukkan bahwa ulat ini dapat dijadikan sebagai lauk yang bergizi dan bebas kolesterol.
Salah satu kandungan nutrisi yang paling menonjol dari ulat sagu adalah protein yang bisa mencapai 9,34 persen. Selain itu, ulat sagu juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84 persen), asam glutamat (2,72 persen), tirosin (1,87 persen), lisin (1,97 persen), dan methionin (1,07 persen).
Hingga kini, belum banyak penelitian yang mengkaji manfaat ulat sagu untuk kesehatan manusia. Namun, beberapa jurnal menyebut khasiat ulat sagu adalah sebagai berikut:
Ulat sagu yang telah diolah menjadi tepung merupakan salah satu sumber pangan berprotein tinggi. Ketika protein ini berinteraksi dengan artemisinin (zat yang terdapat pada tanaman tertentu), maka akan muncul imunitas melawan parasit malaria pada fase aseksual.
Selain itu, kombinasi protein dan artemisinin juga memiliki kemampuan menghambat aktivitas transmisi siklus malaria. Dengan kata lain, ulat sagu berpotensi dimanfaatkan sebagai pengobatan akternatif malaria jika dikombinasikan dengan bahan lain, namun klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Selain protein, tepung sagu juga mengandung zat antioksidan yang mampu menghambat stres oksidatif akibat infeksi. Di dalam tubuh, zat antioksidan ini dapat mengurangi munculnya kerusakan jaringan normal akibat paparan radikal bebas.
Pada daerah yang sulit mendapatkan sumber protein lainnya, ulat sagu bisa dijadikan alternatif protein dengan nilai gizi tinggi. Penelitian menunjukkan anak-anak yang mengonsumsi ulat sagu tetap dapat tumbuh tinggi dan tidak kekurangan nutrisi selama masa pertumbuhannya.
Protein dan asam amino terbukti dapat meningkatkan massa otot serta membuat Anda tidak mudah lelah. Asam amino juga dapat mempercepat pemulihan setelah berolahraga dan membuat Anda dapat tertidur lebih pulas.
Diet tinggi protein juga dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Pasalnya, protein dan asam amino akan menstimulasi tubuh untuk lebih cepat membakar lemak.
BACA JUGA: 7 Potensi Manfaat Sagu untuk Kesehatan
Anda mungkin pernah melihat orang Papua atau Maluku memakan ulat sagu dalam kondisi mentah. Artinya, mereka mengambil ulat sagu dari pohon sagu, kemudian memakannya begitu saja.
Nah, bagi Anda yang ingin mengonsumsi sumber protein ini dengan lebih bersahabat, Anda dapat mengolahnya seperti halnya memasak hidangan lain. Banyak sekali jenis kuliner yang terbuat dari ulat sagu, misalnya serundeng, abon, hingga ulat sagu goreng.
Bagi anak-anak, ulat sagu dapat diolah menjadi campuran pada nasi gurih (nasi uduk), skotel, dan dadar gulung. Selain itu, ulat sagu juga bisa diolah menjadi isian roti bakar, tahu isi, bola-bola ubi, kroket, panada, hingga lemper.
Anda juga perlu mewaspadai reaksi alergi yang bisa timbul akibat konsumsi ulat sagu ini, seperti kemerahan, gatal-gatal, bentol, hingga sesak napas. Apabila gejala tersebut muncul, segera hentikan konsumsi dan pergi ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak manfaat leunca yang baik bagi kesehatan, di antaranya mencegah kanker, menurunkan demam, membuat tidur lebih nyenyak, hingga meredakan sakit punggung. Apakah ada efek sampingnya?
11 Mei 2023
Biji bayam atau amaranth adalah kelompok gandum yang bisa dimakan. Bahkan berkat nutrisinya yang luar biasa, biji satu ini dianggap sebagai whole grain. Biji ini berasal dari Peru namun kini mudah ditemukan di penjuru dunia.
24 Jul 2021
Buah juniper adalah buah yang dipetik dari pohon Juniperus communis. Khasiatnya untuk kesehatan beragam, seperti mengandung antioksidan hingga mengatasi diabetes.
13 Apr 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved