logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Manfaat Storytelling, Gali Kreativitas Hingga Redakan Gejala Depresi

open-summary

Di penjuru dunia, teknik storytelling yang tepat sangat bisa memikat semua pendengarnya. Bukan hanya sebagai media edukasi atau hiburan, menariknya manfaat storytelling juga berdampak pada kesehatan kognitif manusia.


close-summary

1 Mei 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Storytelling bukan hanya baik bagi pembawanya tapi juga pendengarnya

Storytelling bukan hanya baik bagi pembawanya tapi juga pendengarnya

Table of Content

  • Manfaat storytelling untuk otak
  • Teknik storytelling yang tepat
  • Catatan dari SehatQ

Di penjuru dunia, teknik storytelling yang tepat sangat bisa memikat semua pendengarnya. Bukan hanya sebagai media edukasi atau hiburan, menariknya manfaat storytelling juga berdampak pada kesehatan kognitif manusia.

Advertisement

Jadi, tak ada salahnya melanggengkan bercerita dengan komunikasi verbal secara langsung ini. Ada unsur ilmu pengetahuan, sejarah, hingga kebijaksanaan di dalamnya.

Manfaat storytelling untuk otak

Ada banyak aktivitas yang baik untuk kesehatan otak mulai dari bermain puzzle hingga bersosialisasi. Rupanya, bercerita juga punya dampak psikologis sekaligus terapi yang baik untuk kesehatan otak.

Menariknya, berikut ini beberapa manfaat storytelling baik bagi pendengar maupun penceritanya;

1. Meredakan gejala depresi

Sejak lama manfaat bercerita menjadi topik penelitian terapi psikologis. Bagi orang yang mengalami depresi, narasi yang disampaikan ketika seseorang melakukan storytelling dapat membantu memproses emosi dengan cara yang berbeda.

Dengan demikian, terapi psikologis bisa lebih terhubung secara empati terhadap kesulitan yang dihadapi klien. Dalam jangka panjang, relasi positif antara terapis dan klien ini bisa memudahkan memahami akar masalahnya.

2. Bermanfaat untuk penderita demensia

Bukan hanya untuk penderita demensia, orang yang memiliki Alzheimer juga bisa mendapatkan manfaat dari storytelling. Ketika mereka mendapatkan terapi bercerita, baik fungsi kognitif maupun kualitas hidupnya meningkat.

Indikator untuk menilai kualitas hidup ini datang dari kebahagiaan dan mood. Ketika terus menerus mendengarkan cerita secara langsung, kedua indikator ini menjadi semakin positif.

3. Menggali kreativitas

Kesibukan dan mobilitas kerap kali membuat seseorang tak menyusun secara runut apa yang akan disampaikan. Jadi, prosesnya sangat cepat dan instan. Nah, ini berbeda dengan proses storytelling. Otak akan terlatih untuk menyusun kerangka cerita, mengolahnya menjadi kalimat-kalimat tutur, dan tentu saja menambahkan elemen agar cerita kian memikat.

Seluruh proses ini dapat melatih otak serta mengasahnya agar lebih kreatif. Apabila dilakukan terus menerus, kemampuan kognitif pun akan meningkat.

4. Berbagi pengalaman

Bukan hanya untuk mereka yang mengalami gangguan psikologis berupa depresi, storytelling juga dapat bermanfaat bagi kelompok yang mengalami kecanduan alkohol, gangguan kecemasan, dan kondisi serupa lainnya seperti gangguan kecemasan sosial.

Lewat teknik storytelling yang tepat, mereka bisa lebih mudah berdamai dengan pengalaman di masa lalu. Mendengarkan orang lain bercerita tentang kisahnya masing-masing akan menjembatani untuk melakukan hal yang sama.

5. Memberi inspirasi

Tidak ada yang tahu dari berapa pasang mata yang menyimak storytelling seseorang, ada yang terinspirasi atau termotivasi. Bisa jadi, isi dari cerita yang tengah disampaikan berkaitan erat dengan masalah yang tengah dihadapinya dan memberikan solusi nyata.

Dari sini, seseorang jadi punya sumber kekuatan untuk menjawab tantangan dan menghadapi rasa takut.

Baca Juga

  • Bukan Hanya Pisang, Ini Daftar Buah yang Mengandung Kalium
  • 7 Alternatif Kecap Ikan yang Lebih Sehat dan Tak Kalah Umami
  • Rasakan 3 Manfaat Bersantai bagi Kesehatan Mental

Teknik storytelling yang tepat

perempuan sedang bercerita
Teknik storytelling yang baik dapat membuat orang fokus mendengar Anda

Melihat ada banyak sekali manfaat dari bercerita, tak ada salahnya mencoba melatih otak lewat aktivitas satu ini. Beberapa cara untuk melakukannya dengan tepat adalah:

  • Tampak antusias

Kunci agar orang lain tertarik untuk menyimak cerita yang tengah Anda sampaikan adalah dengan tampak antusias. Jika tidak, orang akan cepat merasa bosan apalagi rentang fokus manusia hanya beberapa menit saja. Jangan salah, antusiasme adalah energi yang bisa menular dengan cepat.

  • Tersenyum

Bahkan tanpa melihat pun, seseorang bisa tahu ketika lawan bicaranya tengah tersenyum. Rasakan perubahan intonasi suara ketika mencoba smiley voice. Bahkan ketika tersenyum, Anda bisa memilih kata-kata yang berbeda. Mengingat storytelling juga merupakan hiburan, ini akan menambah keseruannya.

  • Latihan

Tak perlu merasa konyol apabila sudah berlatih sebelumnya di rumah saat akan bercerita. Bahkan, siapkan saja topik yang biasanya akan ditanyakan orang lain ketika bertemu dengan Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih lancar dan tampak antusias ketika menyampaikannya. Ini akan membuat orang tak sabar untuk kembali bertemu dan berbincang dengan Anda.

  • Perhatikan durasi

Mengingat cerita bisa menjadi cukup lama, perhatikan durasinya. Jangan sampai bertele-tele atau tidak langsung ke inti cerita. Justru lebih sulit membuat cerita yang pendek namun tepat sasaran. Ingat, cerita yang baik tidak selalu harus panjang.

  • Gunakan detail

Tambahkan detail seperti siapa saja yang ada dalam cerita, pakaian yang dikenakan, hingga bagaimana suasana hari itu. Gambarkan dengan detail sehingga menjembatani pendengar untuk berimajinasi. Semakin detail, akan semakin nyata sensasi yang dirasakan.

  • Sampaikan emosi

Selalu sertakan emosi ketika sedang storytelling untuk membuat pendengar merasa dekat. Jangan ragu menyampaikan emosi apa saja yang dirasakan dalam cerita itu. Menariknya, emosi akan selalu menjadi topik yang memikat.

  • Jangan ciut

Kerap kali, seseorang gentar untuk menjadi storyteller karena takut apa yang disampaikannya tidaklah menarik. Bayangan tentang bagaimana respons pendengar menjadi sumber ketakutan tersendiri. Padahal, apapun bisa jadi menarik ketika disampaikan dengan baik.

Storytelling lebih berkaitan dengan cara menyampaikannya, bukan isinya. Keduanya penting, namun tak kalah penting adalah cara komunikasinya. Semakin matang persiapan, tentu manfaat storytelling akan semakin signifikan.

Catatan dari SehatQ

Baik pada pendengar maupun penceritanya, storytelling sama-sama memberikan manfaat untuk kesehatan otak. Jadi, tak ada salahnya memulai dan menjadikannya kebiasaan baru.

Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang gejala depresi dan kaitannya dengan storytelling, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalmenjaga kesehatangangguan kecemasan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved