Saffron untuk ibu hamil ternyata menawarkan sederet manfaat. Sebut saja meringankan mood swing, menjaga tekanan darah, hingga mengurangi morning sickness. Namun sebelum mencobanya, kenali juga efek sempingnya, ya!
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Jul 2020
Mengonsumsi saffron untuk ibu hamil harus dengan izin dokter.
Table of Content
Saffron adalah salah satu rempah yang dikenal berkhasiat untuk ibu hamil dan dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah kehamilan. Manfaat saffron untuk ibu hamil beragam, mulai dari mampu mengatasi morning sickness, kerontokan rambut, hingga kram perut.
Advertisement
Sebelum mencoba berbagai khasiat bunga saffron untuk ibu hamil, kenali dulu penjelasan ilmiah serta efek samping yang bisa ditimbulkannya seperti berikut ini.
Baca Juga
Saffron adalah rempah-rempah yang diambil dari tumbuhan Crocus sativus. Di berbagai belahan dunia, saffron menjadi rempah-rempah yang disukai banyak orang.
Sama seperti ketika ingin mengonsumsi bahan herbal lainnya, wanita hamil diwajibkan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mencoba saffron.
Hal ini dilakukan guna menghindari efek samping yang bisa membahayakan sang ibu dan janin yang dikandungnya.
Berikut ini adalah manfaat saffron untuk ibu hamil dan juga penjelasan ilmiahnya:
Kehamilan menyebabkan perubahan hormon di dalam tubuh wanita. Itulah sebabnya, banyak ibu hamil yang seringkali mengalami perubahan suasana hati tak menentu. Untungnya, manfaat saffron untuk ibu hamil bisa mengatasinya.
Saffron dipercaya sebagai antidepresan yang ampuh meningkatkan aliran darah ke otak. Mengonsumsi saffron pun disebut manjur dalam meningkatkan kadar hormon kebahagiaan (serotonin) yang mengatur suasana hati dan menurunkan jumlah hormon stres (kortisol) pada ibu hamil.
Selain itu, dikutip dari penelitian, mengonsumsi saffron juga dapat memperbaiki mood baik dan meningkatkan memori seseorang.
Selama masa kehamilan, detak jantung wanita bisa meningkat sebanyak 25%, sehingga tekanan darah tinggi pun berpotensi datang.
Saffron bisa mengatasi masalah ini pada ibu hamil, karena kandungan kalium dan crocetin yang dimilikinya. Kedua senyawa ini dipercaya mampu menurunkan tekanan darah tinggi.
Morning sickness seringkali dianggap sebagai “musuh” para ibu hamil, yang bisa mengganggu aktivitas mereka di pagi hari.
Ternyata, saffron dipercaya ampuh dalam mengatasi morning sickness, terutama dalam menghilangkan rasa mual dan pusing yang dirasakan bumil.
Kebanyakan wanita hamil akan merasakan sakit perut akibat sistem pencernaan yang melambat. Saffron untuk ibu hamil dipercaya ampuh meningkatkan aliran darah ke sistem pencernaan, sehingga metabolisme tubuh pun meningkat.
Tidak hanya itu, saffron untuk ibu hamil juga disebut dapat membentuk lapisan pelindung di dalam sistem pencernaan. Dengan begitu, gejala perut kembung akibat hamil dapat berkurang.
Khasiat bunga saffron untuk ibu hamil juga membantu mengatasi kram. Kram adalah “musuh” bagi para ibu hamil yang menyerang otot dan tulang, terutama ketika sudah mendekati waktu persalinan.
Hal ini disebabkan oleh meregangnya tulang dan otot ibu hamil, saat sang janin tumbuh di dalam rahim. Saffron untuk ibu hamil bertindak sebagai pereda nyeri alami, yang ampuh melemaskan otot-otot dan meredakan kram.
Baca juga: 11 Sumber Nutrisi Terbaik untuk Ibu Hamil dan Standar Kebutuhan Gizi yang Harus Dipenuhi
Saat hamil, wanita cenderung akan mengonsumsi banyak makanan berlemak untuk memuaskan dahaga ngidam. Bahayanya, makanan berlemak yang dikonsumsi ibu hamil dalam jumlah banyak bisa berdampak buruk pada sistem kardiovaskular alias jantung.
Saffron untuk ibu hamil dianggap bisa mengatasi masalah ini, dengan kandungan kalium dan crocetin yang dimilikinya. Sebab, kedua komponen ini ampuh dalam mengurangi kadar trigliserida serta kolesterol.
Saffron memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu melegakan saluran udara di hidung. Saffron juga bisa mengatasi pembengkakan dan peradangan di paru-paru. Itulah mengapa saffron untuk ibu hamil dianggap ampuh dalam mengatasi masalah pernapasan.
Fluktuasi hormon saat kehamilan bisa menyebabkan kerontokan rambut. Untungnya, saffron untuk ibu hamil bisa menyuburkan dan memperkuat rambut dengan kandungan antioksidannya.
Untuk meraih manfaat saffron untuk ibu hamil yang satu ini, para calon ibu bisa mengoleskan campuran susu, saffron dan akar manis ke rambut.
Setiap calon ibu mungkin sudah familiar dengan perasaan kram perut dan ketidaknyamanan yang timbul saat malam hari, sehingga kualitas tidur pun menjadi korban. Saffron untuk bisa mengatasi masalah ini, karena mengandung senyawa penenang yang bisa meningkatkan kualitas tidur.
Banyak wanita yang mengaku bisa mengatasi masalah kulitnya setelah mengonsumsi saffron, termasuk jerawat yang biasanya menyerang selama kehamilan.
Saffron untuk ibu hamil dipercaya sebagai “pembersih” darah yang bisa mengatasi masalah kulit akibat kotoran dalam darah.
Baca juga: Ini Beragam Makanan Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin
Saffron untuk ibu hamil tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan. Sayangnya, ada efek samping yang harus diwaspadai.
Maka dari itu, para ibu hamil diwajibkan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum mencoba bahan-bahan herbal apapun, termasuk saffron.
Selain itu, ibu hamil baru boleh mengonsumsi saffron setelah trimester kedua atau ketika janin menginjak usia 5 bulan ke atas. Dokter juga akan merekomendasikan waktu yang diperbolehkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi saffron.
Anda dapat mengonsumsi susu saffron untuk ibu hamil atau mencampurkan bunga saffron dengan sup atau salad.
Mengonsumsi saffron selama kehamilan pun ternyata bisa menyebabkan kontraksi, bahkan keguguran mendadak. Risiko ini meningkat terutama jika bumil mengonsumsinya dalam dosis yang tinggi yaitu 5 gram per hari.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan hanya mengonsumsi satu untai saffron per hari. Jika lebih dari itu, dapat memicu efek samping berbahaya seperti menyebabkan keguguran.
Berikut ini adalah berbagai efek samping saffron bagi ibu hamil yang harus bumil pertimbangkan:
Muntah menjadi efek samping saffron untuk ibu hamil yang merugikan, karena bisa “menghilangkan” nutrisi penting bagi janin Anda.
Keracunan saffron bisa terjadi jika siapapun mengonsumsinya lebih dari 12 gram. Gejalanya berupa diare, warna kulit menjadi kuning, mati rasa, mimisan, hingga bibir berdarah.
Efek samping saffron untuk ibu hamil selanjutnya adalah kontraksi rahim, yang mengharuskan dilakukannya persalinan dini.
Walaupun saffron memiliki senyawa penenang, mengonsumsinya dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan rasa pusing.
Melihat darah keluar dari urine ataupun feses adalah “pemandangan” mengerikan bagi ibu hamil. Hal ini dapat terjadi jika Anda mengonsumsi saffron dalam dosis tinggi.
Meskipun manfaat saffron untuk ibu hamil sangatlah banyak, bukan berarti tidak ada efek samping yang bisa merugikan kehamilan. Janganlah sekali-kali mengonsumsi saffron sebelum Anda berkonsultasi pada dokter.
Baca juga: Kehamilan Sehat: Ketahui 7 Ciri dan Cara Menjaganya
Mengonsumsi saffron untuk ibu hamil membutuhkan persetujuan dan juga anjuran dari dokter. Para bumil dilarang untuk mencoba bahan atau suplemen herbal apapun, termasuk saffron, sebelum mendapatkan izin dari dokter kandungan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari efek samping berbahaya bagi sang ibu maupun janin yang dikandungnya. Maka dari itu, sayangilah diri Anda dan Si Kecil yang masih ada di dalam rahim dengan selalu berkonsultasi pada dokter.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Kantung kehamilan ibarat rumah bagi janin. Dalam pemeriksaan USG pertama, dokter akan menunjukkan apakah Anda memilikinya atau tidak sebab bisa jadi ada masalah.
25 Jun 2021
Biji bayam atau amaranth adalah kelompok gandum yang bisa dimakan. Bahkan berkat nutrisinya yang luar biasa, biji satu ini dianggap sebagai whole grain. Biji ini berasal dari Peru namun kini mudah ditemukan di penjuru dunia.
24 Jul 2021
Kacang almond untuk diet bermanfaat karena tinggi serat, protein, dan lemak sehat. Tekstur kacang almond yang crunchy juga berkontribusi untuk mencegah keinginan makan berlebih.
24 Mar 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved