Safflower oil adalah minyak yang berasal dari biji tanaman safflower atau Carthamus tinctorius. Tak hanya digunakan untuk memasak, minyak ini dipercaya baik untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Meski begitu, ketahui cara menggunakannya dengan aman agar terhindar dari efek samping yang terjadi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Des 2021
Safflower oil adalah minyak yang berasal dari biji tanaman safflower atau Carthamus tinctorius
Table of Content
Minyak safflower atau safflower oil adalah minyak yang berasal dari biji tanaman safflower atau Carthamus tinctorius yang berwarna cerah, yakni kuning dan oranye. Selain umum digunakan untuk memasak, minyak ini dipercaya baik untuk kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan. Apa saja manfaat safflower oil?
Advertisement
Jika ingin mengoleskan minyak safflower ke kulit, Anda perlu tahu dulu manfaat di baliknya. Berikut adalah manfaat safflower oil untuk kulit selengkapnya.
Salah satu manfaat safflower oil untuk kulit adalah menghaluskan dan melembapkannya. Hal ini berkat kandungan vitamin E yang tinggi pada minyak safflower sehingga membuat kulit kering terasa lebih halus dan lembut.
Ada pula kandungan lain yang merupakan kombinasi dari asam lemak omega-3, 6, dan 9, seperti asam linoleat, alpha-linolenic acid, dan asam oleat, yang dapat membantu melembapkan dan menghaluskan kulit.
Oleh sebab itu, tak heran bila minyak ini banyak digunakan sebagai salah satu kandungan dalam produk perawatan kulit hingga kosmetik karena fungsinya untuk melembapkan kulit.
Meski demikian, manfaat ini belum banyak diteliti sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna membuktikan kebenarannya.
Kandungan vitamin E yang tinggi pada safflower oil tidak hanya membuat kulit kering terasa halus dan lembut, melainkan juga mampu menangkal paparan radikal bebas.
Vitamin E sudah sejak lama diteliti sebagai antioksidan yang baik untuk kulit. Menurut studi yang dimuat dalam Indian Dermatology Online Journal, manfaat vitamin E untuk kulit sangat penting untuk menangkal paparan radikal bebas yang berasal dari paparan sinar matahari, asap rokok, dan polutan lainnya.
Manfaat safflower oil untuk kulit juga diklaim dapat mengobati jerawat. Pasalnya, minyak safflower bersifat noncomedogenic (tidak rentan menyumbat pori) serta memiliki efek anti peradangan dan antibakteri.
Efek anti peradangan tersebut yang sangat penting untuk menangani kulit berjerawat yang sedang mengalami peradangan.
Minyak ini juga dapat membantu membersihkan sumbatan di pori-pori Anda jika digunakan secara rutin beberapa kali per minggu.
Tak hanya itu, kandungan asam linoleat yang tinggi pada minyak safflower dapat mengobati jerawat ringan, seperti komedo putih dan hitam.
Tahukah Anda jika manfaat safflower oil dapat mengobati eksim yang mengalami peradangan? Ya, selain menggunakan obat, eksim ringan dapat diatasi dengan cara mengoleskan minyak safflower.
Anda dapat menggunakannya dalam makanan serta dalam bentuk minyak yang dioleskan ke kulit (topikal).
Minyak safflower yang digunakan dalam makanan dapat membantu melarutkan vitamin A dan E dalam tubuh. Kedua vitamin ini kaya antioksidan dan sangat penting untuk menjaga sel-sel kulit Anda.
Jika dioleskan ke kulit untuk mengobati eksim, minyak ini berfungsi menjaga kekuatan lapisan kulit bagian luar dengan cara mencegah pengelupasan.
Anda cukup mengoleskan minyak safflower murni langsung ke area kulit yang terdapat eksim selama beberapa kali. Bila Anda ingin mencampur minyak safflower dengan minyak esensial lain, sebaiknya gunakan hanya 1-2 kali per hari.
Manfaat minyak safflower untuk kesehatan sebenarnya tidak hanya untuk kulit. Jenis minyak ini rupanya juga diandalkan karena khasiatnya yang baik untuk tubuh. Berikut sejumlah manfaat minyak safflower untuk kesehatan tubuh.
Tidak banyak orang yang tahu bahwa minyak safflower merupakan sumber lemak alami bagi tubuh.
Safflower oil kaya akan asam lemak tidak jenuh, termasuk asam lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated) dan asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated). Kedua asam lemak tidak jenuh ini dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh.
Lemak yang ditemukan dalam minyak safflower juga sangat penting untuk mengatur kerja hormon, memori, serta melarutkan dan menyerap vitamin larut lemak yakni vitamin A, D, E, K.
Minyak ini mengandung asam lemak jenuh yang sangat rendah. Bahkan, kandungan lemak jenuh dalam minyak safflower terbukti jauh lebih rendah daripada minyak zaitun, minyak alpukat, dan minyak bunga matahari.
Mengonsumsi makanan tinggi lemak sehat dan rendah lemak tidak sehat dapat mengurangi peradangan sekaligus menyehatkan jantung.
Sebuah studi yang dimuat dalam PLOS Medicine menyatakan, konsumsi makanan kaya asam lemak tidak jenuh dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.
Untuk itu, menambahkan minyak safflower dalam diet dapat dijadikan pilihan bagi orang yang mengalami diabetes melitus tipe 2.
Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian pada Clinical Nutrition menunjukan bahwa mengonsumsi 8 gram minyak safflower setiap hari selama 4 bulan bisa menurunkan risiko terjadinya peradangan pada pengidap diabetes tipe 2.
Masih pada penelitian yang sama, peneliti mengungkapkan bahwa selama 4 bulan mengonsumsi minyak safflower dapat menurunkan kadar kolesterol. Menurunnya kadar kolesterol ini tentu saja dapat mengurangi risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Selain itu, kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi pada minyak safflower dapat membantu mengencerkan darah dan mengurangi trombosit yang lengket.
Dengan demikian, asam lemak dalam minyak safflower dapat memberikan efek relaksasi terhadap pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah dalam tubuh.
Pada dasarnya, penggunaan minyak ini dalam makanan atau dioleskan ke kulit cenderung aman dilakukan.
Meski demikian, Anda perlu tahu cara menggunakannya dengan tepat agar manfaat yang didapat bisa maksimal dan terhindar dari risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, sebelum menggunakannya pada kulit, sebaiknya lakukan tes pada kulit terlebih dulu. Caranya, oleskan minyak pada lengan atau area lipatan siku. Kemudian, tunggu hingga 24-48 jam lamanya.
Jika tidak ada tanda-tanda alergi, Anda mungkin aman menggunakannya pada seluruh kulit, termasuk kulit wajah. Sebaliknya, jangan digunakan pada kulit apabila ada tanda iritasi, alergi, atau ruam.
Apabila Anda ingin menggunakan minyak esensial safflower, pastikan untuk melarutkannya terlebih dulu sebelum digunakan pada kulit.
Anda dapat menggunakan minyak pelarut, seperti minyak kelapa atau minyak almond, bila ingin memperoleh efek melembapkan. Bagi kulit berminyak, gunakan minyak jojoba dan minyak biji anggur.
Ingin menggunakan safflower oil untuk jerawat? Anda dapat mengoleskan safflower oil pada area kulit berjerawat, atau buat masker wajah yang terbuat dari campuran safflower oil dengan oatmeal dan madu.
Aduk seluruh bahan sampai tercampur merata. Diamkan selama 10 menit dan bilas dengan air sampai bersih.
Baca Juga
Pastikan Anda senantiasa berhati-hati sebelum menggunakan produk apa pun yang bersifat alami pada wajah.
Tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terlebih dulu bila merasa ragu untuk mengoleskannya pada kulit.
Anda juga dapat bertanya dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi terlebih dulu melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Usia yang tepat menggunakan skin care pada bayi adalah minimal 6 bulan ke atas, tergantung kondisi kulit si kecil. Namun pastikan untuk menggunakan produk yang sesuai jenis kulit bayi.
14 Mar 2023
Tidak hanya wanita, stretch mark pun dapat dialami kaum pria. Terdapat beberapa penyebab stretch mark pada pria yang harus diwaspadai, mulai dari kenaikan berat badan yang cepat, hingga penggunaan obat tertentu.
6 Jul 2021
Dalam sehari tentu setiap orang mengalokasikan waktu untuk mencuci wajah setelah beraktivitas. Ada yang membilas langsung dengan air dan sabun cuci wajah, ada yang menggunakan kapas kecantikan, atau alat-alat lainnya. Kuncinya adalah mengetahui cara cuci wajah yang benar
11 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved