Beberapa potensi manfaat pil KB selain mencegah kehamilan adalah membuat siklus haid lebih teratur, mengurangi jerawat hormonal, meredakan gejala PCOS dan endometriosis, hingga mengurangi risiko anemia. Meski demikian, ada pula efek samping pil KB yang perlu diwaspadai.
10 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Konsumsi pil KB tidakj hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan
Table of Content
Manfaat pil KB (keluarga berencana) yang paling utama adalah mencegah kehamilan. Namun, tahukah Anda kalau pil ini ternyata bisa digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi lainnya yang dialami wanita?
Advertisement
Berikut adalah potensi manfaat pil KB dalam mengatasi berbagai kondisi yang umumnya dihadapi wanita.
Pil KB dinilai bermanfaat dalam memperbaiki siklus haid menjadi lebih teratur. Dengan demikian, Anda jadi lebih mudah untuk memperkirakan jadwal menstruasi.
Ini berkat fungsi pil KB yang dapat menjaga keseimbangan fluktuasi hormon sepanjang siklus menstruasi.
Masalah menstruasi, misalnya perdarahan tidak teratur atau berat, juga bisa terbantu dengan pil KB. Pil ini disebut mampu meringankan menstruasi dan membuatnya lebih konsisten.
Saat menstruasi, sebagian besar wanita mengalami kram perut ringan hingga berat. Konsumsi pil KB dapat meringankan kram saat menstruasi ini.
Penelitian yang dilakukan Guttmacher Institute memaparkan bahwa sekitar 31 persen wanita terus mengonsumsi pil KB agar kram perut tidak terlalu menyakitkan.
Alasannya, jenis KB ini dapat mencegah ovulasi sehingga rahim tidak mengalami kontraksi yang menyebabkan kram perut selama ovulasi dan menstruasi.
Penyebab sakit kepala atau migrain saat haid adalah perubahan hormonal.
Hal inilah yang membuat para ahli berpikir bahwa konsumsi pil KB dapat menjaga kestabilan hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya sakit kepala.
Bagi Anda yang bermasalah dengan jerawat, pil KB punya potensi untuk meredakannya.
Penyebab jerawat umumnya adalah produksi kelenjar minyak atau sebum yang berlebihan. Produksi tersebut dipengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
Saat haid, fluktuasi hormon bisa menjadi kacau dan tidak stabil sehingga jerawat bisa tumbuh lebih banyak.
Menurut sebuah studi, pil KB kombinasi (yang mengandung estrogen dan progesteron) dapat menjadi obat antijerawat yang efektif.
Pasalnya, alat kontrasepsi ini membantu menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh wanita.
Walaupun begitu, penggunaan pil KB hanya disarankan untuk mengatasi kondisi jerawat yang parah dan sesuai anjuran dokter.
Jadi, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya secara sembarangan.
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat ditandai dengan kram perut yang sangat menyakitkan saat haid.
Meskipun tidak dapat menyembuhkan endometriosis, pil KB dinilai membantu meringankan gejala kram perutnya.
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) disebabkan ketidakseimbangan hormon, yakni ketika indung telur menghasilkan hormon testosteron secara berlebihan.
Akibatnya, Anda bisa mengalami siklus menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan di beberapa bagian tubuh, hingga munculnya jerawat.
Untuk mengatasi keseimbangan hormon, konsumsi pil KB mungkin bisa bermanfaat jika disarankan dokter.
Kista ovarium terbentuk pada masa subur. Kantong-kantong kecil berisi cairan ini tumbuh pada indung telur atau ovarium.
Salah satu pemicunya adalah PCOS. Oleh karena itu, penderita PCOS sering mengalami kista ovarium dalam jumlah banyak.
Kegunaan pil KB di sini adalah menghambat proses ovulasi sehingga pembentukan kista ovarium kemungkinan bisa dicegah. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Wanita bisa saja mengalami perdarahan secara berlebihan saat menstruasi.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi dan memicu anemia defisiensi besi.
Pil KB diyakini membantu mengurangi jumlah perdarahan saat haid karena fungsinya dalam mencegah ovulasi yang membuat lapisan rahim lebih tipis.
Dengan demikian, perdarahan yang terjadi saat haid bisa diredakan.
Manfaat pil KB lainnya adalah menurunkan risiko beberapa jenis penyakit kanker, seperti kanker ovarium dan kanker rahim.
Wanita yang mengonsumsi pil KB lebih rendah risikonya mengalami kanker ovarium. Penurunan risiko ini diperkirakan mencapai 30-50 persen dibandingkan yang tidak meminumnya.
Semakin lama Anda minum, risiko kanker rahim pun semakin kecil.
Manfaat pil KB untuk mencegah kanker rahim ini bahkan bisa bertahan hingga 20 tahun setelah Anda berhenti mengonsumsinya.
Meskipun begitu, konsumsi pil KB juga disebut bisa meningkatkan risiko jenis kanker lainnya.
Maka dari itu, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk memastikannya.
BACA JUGA: Cara Minum Pil KB yang Benar agar Tidak Hamil
Berikut adalah beberapa kemungkinan efek samping pil KB yang dapat terjadi.
Perubahan hormon bisa terjadi akibat pengaruh pil KB sehingga periode menstruasi menjadi lebih lama. Volume darah yang keluar pun dapat lebih banyak.
Ada pula efek samping pil KB dalam meningkatkan berat badan. Hal ini terjadi karena hormon estrogen di dalamnya menyebabkan cairan tubuh tertahan, terutama di payudara dan pinggul.
Reaksi lainnya yang bisa muncul akibat konsumsi pil KB adalah mual seperti ingin muntah. Hal ini umumnya terjadi di awal konsumsi pil KB.
Selama masih bisa ditoleransi, kondisi ini bukanlah masalah.
Wajar jika gairah seksual naik turun, tergantung pada kondisi dan rangsangan.
Namun, konsumsi pil KB dapat menyebabkan fluktuasi gairah seksual terjadi lebih sering dan kuat dari biasanya.
Ketidakseimbangan hormon terkadang membuat mood sulit ditebak. Hal ini biasanya terjadi menjelang menstruasi atau menopause.
Namun, wanita yang mengonsumsi pil KB juga bisa merasakan hal serupa.
Pil KB dapat mempengaruhi kadar kolesterol, tetapi efeknya tergantung pada jenis pil dan konsentrasinya.
Apabila kandungan hormon estrogen-nya lebih tinggi, Ini dianggap sedikit bermanfaat dalam menjaga keseimbangan kadar kolesterol.
BACA JUGA: Mini Pil: Manfaat, Cara Kerja, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya
Satu hal yang perlu Anda ingat: metode kontrasepsi pil KB tidak dapat memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
Selain itu, tidak semua orang bisa menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB.
Jika Anda berusia di atas 35 tahun dan memiliki kebiasaan merokok, konsumsi pil KB dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan tekanan darah tinggi.
Beberapa jenis KB hormonal, misalnya pil kombinasi dan koyo KB, juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan tekanan darah tinggi, bahkan pada mereka yang bukan perokok.
Pil KB juga dapat menyebabkan serangkaian gejala fisik dan emosional pada sebagian orang, mulai dari nyeri sendi hingga psikosis.
Maka dari itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk minum pil KB.
Sampaikan pula kepada dokter mengenai efek samping yang Anda alami ketika menggunakan metode KB yang pernah dicoba sebelumnya.
Punya pertanyaan lain pil KB atau jenis KB lainnya? Konsultasikan dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ saja.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Haid 2 kali sebulan bisa disebabkan oleh stres, perimenopause, gangguan hormon, penggunaan pil KB, hingga penyakit seperti endometriosis dan fibroid rahim.
Stres dan berat badan yang tidak normal adalah beberapa penyebab haid tidak teratur. Padahal, seharusnya seorang wanita mengalami menstruasi sebulan sekali.
Ketidaksuburan wanita sering disebabkan oleh endometriosis dan PCOS. Keduanya memiliki gejala-gejala yang hampir sama pada fase awal. Kenali perbedaannya agar mendapatkan perawatan yang sesuai.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved