Manfaat pasak bumi yang selama ini dikenal adalah sebagai obat kuat. Namun, tahukah Anda pasak bumi juga ternyata memiliki manfaat lain untuk kesehatan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2023
Ada banyak manfaat pasak bumi lainnya selain sebagai obat kuat
Table of Content
Pasak bumi telah sejak lama dipercaya ebagai salah satu bahan obat kuat herbal. Namun tahukah Anda, tanaman yang memiliki nama latin Eurycoma longifolia ini ternyata punya manfaat lain untuk kesehatan? Manfaat pasak bumi bahkan tidak terbatas pada kesehatan fisik, tapi juga mental.
Advertisement
Tidak hanya di Indonesia, pasak bumi rupanya juga sudah menjadi bagian dari pengobatan tradisional di berbagai negara di Asia Tenggara. Di beberapa daerah, pasak bumi juga sering disebut dengan istilah Tongkat Ali. Sudah makin penasaran dengan manfaat tanaman yang satu ini? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.
Meski manfaat pasak bumi untuk kesehatan telah dikenal luas, penelitian mengenai potensi khasiat pasak bumi ternyata belum banyak dilakukan.
Sehingga, jika tertarik menggunakan tanaman ini sebagai pengobatan alternatif untuk kondisi tertentu, sebaiknya tetap berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Berikut ini, potensi manfaat pasak bumi yang bisa Anda rasakan.
Salah satu potensi pasak bumi untuk meningkatkan kadar hormon testosteron. Pasak bumi juga dinilai dapat membantu meningkatkan kualitas sperma.Oleh karena itu, tanaman ini dinilai berpotensi mengatasi masalah kesuburan pria.
Testosteron memang berperan penting dalam kesuburan seorang pria. Pria yang kekurangan hormon ini, biasanya akan mengalami gangguan seperti lemah syahwat atau libido rendah.
Menurut US National Library of Medicine National Institutes of Health Testosteron rendah dapat terjadi akibat usia yang menua, kemoterapi, perawatan radiasi, konsumsi obat, cedera atau infeksi pada testis, dan penyakit tertentu, seperti alkoholisme kronis dan apnea tidur obstruktif.
Pasak bumi memang sudah sejak lama digunakan sebagai bahan obat kuat herbal, karena dinilai dapat mengatasi lemah syahwat atau disfungsi ereksi.
Sudah ada beberapa penelitian kecil yang dilakukan untuk memastikan manfaat pasak bumi yang satu ini. Hasilnya, tanaman ini terbukti bisa mengatasi penurunan performa seksual pria.
Meski begitu, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian berskala besar, untuk memastikan manfaat pasak bumi. Jadi, Anda sebaiknya tetap berhati-hati apabila ingin menggunakannya.
Pasak bumi dipercaya dapat menurunkan kadar hormon stres di tubuh, membantu mengurangi kecemasan, dan memperbaiki suasana hati. Manfaat pasak bumi yang satu ini, didapatkan dari suatu penelitian pada hewan uji. Sehingga, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Manfaat pasak bumi selanjutnya adalah dapat meningkatkan stamina. Sebab, tanaman ini mengandung komponen yang dapat membuat tubuh menggunakan energi secara lebih efisien.
Pasak bumi, juga dipercaya dapat membantu meningkatkan massa otot serta kekuatannya. Manfaat ini berasal dari kemampuan tanaman ini dalam memengaruhi kadar testosteron di tubuh.
Hal ini dikarenakan pasak bumi mengandung senyawa quassinoid, eurycomaoside, eurycolactone, dan eurycomanone, yang dapat membantu tubuh Anda menggunakan energi lebih efisien, mengurangi kelelahan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Ekstrak pasak bumi, dinilai bermanfaat dalam memperlambat munculnya gejala late-onset hypogonadism atau kurangnya hormon seksual. Kesimpulan ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan pada 76 orang dengan kondisi serupa. Pada penelitian ini, para responden diinstruksikan untuk mengonsumsi ekstrak pasak bumi selama satu bulan.
Kandungan eurycomanone yang terdapat pada pasak bumi diketahui memiliki efek antikanker, sehingga mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Pasak bumi juga dipercaya dapat mengatasi peradangan, menurunkan tekanan darah, dan membantu membasmi parasite plasmodium penyebab malaria, dan membubuh bakteri.
Neo Hormoviton Pasak Bumi kapsuk digunakan untuk membantu menjaga stamina pria dewasa. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli secara bebas. Neo hormoviton pasak bumi mengandung l-arginine, ekstrak ginseng, pasak bumi, vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin B12.
Karena penelitian mengenai penggunaan pasak bumi sebagai obat belum banyak dilakukan, maka pengetahuan tentang risiko efek samping yang dapat ditumbulkan pun, masih terbatas.
Namun sejauh ini, konsumsi pasak bumi dalam jumlah terbatas, dinilai masih aman untuk kesehatan. Penggunaan berlebih dan jangka panjang tidak disarankan, karena berpotensi menimbulkan efek tertentu.
Beberapa suplemen pasak bumi pun terkontaminasi oleh merkuri. Sehingga, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Pastikan Anda mendapatkan suplemen yang telah terbukti aman dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Efek samping suplemen pasak bumi terhadap ibu hamil dan ibu menyusui juga belum pernah diteliti. Sehingga, demi keamanan, sebaiknya hindari penggunaannya oleh ibu hamil dan menyusui.
Baca Juga
Manfaat pasak bumi untuk kesehatan reproduksi pria yang sudah termahsyur, perlu ditanggapi secara bijak. Sebab, belum banyak penelitian yang membuktikannya secara ilmiah. Selain itu, masih lebih banyak penelitian yang dilakukan pada hewan uji, dibandingkan manusia.
Anda disarankan untuk tidak menggantungkan sepenuhnya pengobatan kepada tanaman ini. Jadikan tanaman ini dalam perawatan pendamping, di samping pengobatan yang dilakukan oleh dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat buah jeruju, daun, akar, dan seluruh bagian tanamannya berpotensi sebagai antikanker, antioksidan, dan antibakteri.
15 Jul 2022
Selain dipercaya bisa mengatasi dan mencegah diabetes, manfaat daun sirih diyakini mampu mencegah kanker, menurunkan kolesterol, hingga mengatasi infeksi bakteri pada saluran cerna.
4 Agt 2023
Terapi program hamil terdiri dari beragam jenis. Beberapa jenis program hamil yang biasa ditawarkan adalah bayi tabung, inseminasi buatan, hingga suntik hormon hCG.
13 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved