Manfaat skipping atau lompat tali salah satunya mampu membakar cukup banyak kalori, sehingga cocok untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Misalnya, orang dengan berat badan 91 kg dapat membakar 241 kalori saat melakukan skipping perlahan dalam waktu 20 menit.
2023-03-29 11:35:37
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Manfaat skipping salah satunya adalah membakar kalori
Table of Content
Skipping merupakan olahraga kardio yang bisa Anda lakukan kapan pun dan di mana pun, tanpa perlu alat yang mahal atau sulit didapat. Tak hanya praktis, skipping atau lompat tali memberi banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk membakar kalori hingga meningkatkan konsentrasi.
Advertisement
Penasaran apa saja manfaat skipping bagi tubuh dan bagaimana cara skipping yang benar? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Skipping adalah olahraga yang melibatkan seluruh tubuh aktif bergerak (full body workout). Tak hanya membakar kalori, olahraga yang sering juga disebut sebagai lompat tali ini juga baik untuk kesehatan jantung serta menguatkan tulang dan otot.
Bila dilakukan dengan cara yang tepat, olahraga skipping mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut ini manfaat skipping yang sayang jika Anda lewatkan:
Skipping termasuk olahraga kardio yang berdampak baik untuk kesehatan jantung, jika dilakukan secara teratur.
Melakukan gerakan lompat tali selama durasi tertentu akan membuat otot bekerja lebih keras, sehingga membutuhkan lebih banyak asupan oksigen dan aliran darah. Ini akan meningkatkan detak jantung dan frekuensi napas.
Dengan begitu, jantung akan terlatih sehingga lebih kuat, begitu pun dengan kapasitas paru-paru yang akan meningkat.
Pada akhirnya, stamina akan meningkat dan membuat Anda kuat berolahraga lebih lama.
Manfaat skipping untuk diet mungkin sudah sering Anda dengar. Faktanya, rutin melakukan olahraga skipping memang bisa jadi cara membakar lemak yang efektif.
Lompat tali termasuk dalam jenis olahraga kardio yang banyak membakar kalori dalam waktu yang singkat. Sebab, seluruh tubuh akan bergerak ketika Anda melakukannya.
Lantas, skipping membakar berapa kalori? Pasalnya, skipping mampu membakar 10 kalori per menit bagi orang dengan ukuran tubuh sedang. Misalnya, orang dengan berat badan 91 kg dapat membakar 241 kalori saat melakukan skipping perlahan dalam waktu 20 menit.
Jumlah kalori yang terbakar selama melakukan skipping setiap orang akan berbeda. Meski memiliki berat badan yang sama, durasi latihan serta intensitas yang dilakukan dapat sangat berpengaruh pada jumlah kalori yang dibakar. Sebagai contoh, orang dengan berat badan yang sama yaitu 91 kg namun melakukan skipping dengan intensitas lebih tinggi dapat membakar hingga 362 kalori., serta pola makan yang Anda terapkan.
Manfaat skipping berikutnya adalah menguatkan otot bagian bawah seperti betis, paha, dan bokong. Olahraga ini juga dapat meningkatkan kelenturan tendon dan fascia di kaki Anda.
Otot kaki yang kuat dan tendon yang lentur akan berdampak pada menurunnya risiko cedera pada kaki.
Manfaat skipping secara teratur setiap hari juga akan meningkatkan daya tahan otot, sehingga Anda bisa berolahraga lebih lama. Otot yang kuat juga memungkinkan Anda untuk melakukan gerakan-gerakan yang cepat dan membutuhkan banyak tenaga.
Ketika melakukan lompat tali, tulang dan otot harus menahan beban tubuh. Lama-kelamaan, tulang dan otot pun bisa semakin terlatih dan kekuatannya bertambah. Inilah yang menjadi manfaat skipping lainnya.
Olahraga ini juga mudah disertakan sebagai variasi dalam rangkaian latihan fisik yang Anda lakukan. Misalnya, untuk tahap pemanasan sebelum latihan angkat beban.
Manfaat skipping yang tak boleh diabaikan adalah membantu meningkatkan ketajaman pikiran.
Saat melakukan lompat tali, tanpa sadar tubuh akan mengombinasikan tempo dan koordinasi geraknya. Aktivitas inilah yang bermanfaat bagi kemampuan kognitif Anda.
Saat melakukan olahraga skipping, bukan hanya kaki yang bergerak, tapi juga lengan dan area bahu. Gerakan ini dinilai bisa membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan sendi bahu.
Semakin kuat tulang, maka akan semakin rendah juga risiko cedera, karena tulang jadi tidak mudah patah.
Orang dengan tulang yang rapuh, seperti pada pengidap osteoporosis bisa dengan mudah mengalami patah tulang, bahkan hanya karena jatuh ringan saat sedang mengerjakan aktivitas sehari-hari. Namun bagi pengidap osteoporosis, olahraga skipping tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi mereka.
Baca Juga: Olahraga Peninggi Badan yang Bisa Perbaiki Postur Tubuh
Skipping artinya gerakan lompat tali yang membutuhkan ketahanan untuk mengontrol tali dengan melibatkan bahu, bisep, trisep, dan fleksor lengan bawah.
Bagi Anda yang tertarik untuk mulai mencoba dan mendapatkan manfaat lompat tali, berikut ini cara skipping yang benar dan perlu Anda perhatikan:
Memilih tali skipping yang sesuai adalah salah satu langkah utama yang perlu diperhatikan.
Untuk pemula, Anda sebaiknya menggunakan jenis beaded rope. Jenis tali ini lebih berat dari tali kain atau berbahan vinil sehingga lebih mudah dikendalikan ketika Anda melakukan lompat tali.
Agar olahraga skipping bisa dilakukan dengan benar, Anda juga perlu menyesuaikan panjang tali.
Cara mengukurnya adalah dengan menginjak bagian tengah tali, kemudian tarik tali ke atas agar pegangannya sejajar dengan ketiak Anda.
Pastikan ukuran sepatu olahraga Anda pas di kaki dan dengan sol yang tidak licin saat melakukan olahraga skipping. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko cedera.
Skipping memang bisa dilakukan di mana pun, tapi penting bagi Anda melakukannya di atas permukaan yang tidak terlalu keras. Lokasi tersebut baik untuk lompat tali karena dapat membantu tubuh memantul. Contohnya lantai kayu, berumput, dan berpasir.
Lokasi yang sebaiknya dihindari saat lompat tali adalah permukaan yang keras seperti beton atau aspal, maupun permukaan yang terlalu lunak seperti lantai berkarpet tebal.
Bila diperlukan, Anda bisa menyiasatinya dengan berlatih lompat tali di atas matras khusus olahraga.
Para pemula sebaiknya melakukan olahraga skipping dengan mengikuti kemampuan tubuh. Mulailah dengan intensitas yang rendah misalnya skipping perlahan selama 10 menit setiap hari sebelum secara perlahan menambah kecepatan dan durasi latihan.
Idealnya, seseorang berolahraga selama total 150 menit per minggu. Jika Anda memiliki skipping sebagai aktivitas fisik yang ingin dilakukan, maka Anda bisa membagi durasi menjadi 30 menit selama lima hari dalam seminggu. Dengan ini, manfaat skipping bisa Anda dapatkan secara optimal.
Anda juga bisa mengombinasikan olahraga skipping dengan latihan lain seperti jalan cepat atau jogging.
Baca juga: 8 Jenis Alat Olahraga yang Bisa Anda Pakai di Rumah
Anda bisa olahraga lompat tali kapan pun, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan fisik Anda. Meski begitu, ada beberapa rekomendasi waktu yang tepat untuk olahraga skipping, yaitu:
Baca Juga
Untuk mendukung kebiasaan olahraga yang berkesinambungan, salah satu caranya adalah memilih olahraga yang menyenangkan bagi Anda. Jika Anda tertarik untuk melakukan skipping, mulailah secara perlahan baru kemudian tingkatkan intensitas saat sudah terbiasa.
Olahraga skipping bisa dilakukan siapa pun, tapi jika Anda memiliki riwayat cedera atau penyakit yang membuat sulit bergerak atau beraktivitas fisik, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter umum maupun spesialis menggunakan fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tahukah Anda bahwa banyak penelitian yang menemukan adanya pengaruh olahraga terhadap depresi? Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini!
Salah satu gerakan olahraga untuk memperkuat tubuh bagian atas adalah chest press. Dalam melakukan gerakan ini, otot dada, pundak, dan juga tangan sama-sama terlatih. Namun sebelum mencobanya, pastikan tahu betul bagaimana postur tubuh yang tepat.
Terdapat berbagai macam alasan mengapa kita harus berolahraga secara rutin di dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menurunkan risiko penyakit, menguatkan tubuh, hingga membakar lemak berlebih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved