Equestrian adalah nama lain dari olaharaga berkuda. Bukan sekadar melatih kekuatan fisik seperti menjaga keseimbangan dan koordinasi, olahraga horseback riding ini juga merupakan terapi untuk kesehatan mental.
17 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Olahraga berkuda memiliki dampak positif bagi kesehatan mental
Table of Content
Equestrian adalah nama lain dari olaharaga berkuda. Bukan sekadar melatih kekuatan fisik seperti menjaga keseimbangan dan koordinasi, olahraga horseback riding ini juga merupakan terapi untuk kesehatan mental.
Advertisement
Bahkan, ada terapi bagi orang yang mengalami trauma emosional dengan memanfaatkan keberadaan kuda di dekatnya. Aktivitasnya meliputi merawat, memberi makan, atau menuntun kuda di bawah pengawasan pakar kesehatan mental.
Dibandingkan dengan olahraga lain semacam berenang atau bersepeda, equestrian memang bukan olahraga yang umum. Meski demikian, jika dikulik lebih jauh ada banyak sekali manfaat olahraga equestrian, yaitu:
Duduk di atas kuda sembari mengendalikan gerakannya perlu keseimbangan luar biasa. Artinya, orang yang rutin berlatih equestrian akan mengasah kekuatan otot perut sekaligus meningkatkan keseimbangan dinamis dan statisnya.
Lebih jauh lagi, menurut studi yang dirilis tahun 2014 pada orang dewasa dan lansia yang tidak berpengalaman naik kuda, mereka merasakan peningkatan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan setelah berpartisipasi dalam latihan semacam ini.
Ketika diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, kondisi ini bisa mengurangi risiko cedera. Ini penting terutama bagi orang berusia lanjut yang manfaatnya bisa lebih serius ketika terjatuh.
Hippotherapy adalah rehabilitasi kesehatan mental dengan bantuan kuda. Siapa saja bisa melakukannya, mulai dari anak dengan cerebral palsy, orang yang baru sembuh dari stroke, hingga mereka yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD).
Bahkan, ada pula studi yang menemukan bahwa rehabilitasi dengan kuda dapat meningkatkan mood serta fokus pada anak dan orang dewasa dengan skizofrenia dan ADHD.
Berhadapan langsung dengan kuda yang gagah serta besar dalam sebuah sesi terapi bisa menimbulkan rasa terintimidasi. Meski demikian, ketika mulai terbiasa maka akan muncul kemampuan untuk mengendalikan emosi dan lebih percaya diri.
Berinteraksi dengan kuda dalam olahraga equestrian juga memberikan wewenang sekaligus rasa tanggung jawab. Dari situlah equestrian sebagai proses terapi mental memberikan manfaat.
Menariknya, manfaat olahraga equestrian lainnya adalah memberikan wadah bagi seseorang – dari berbagai usia – untuk mengenali emosi mereka. dalam equine-assisted psychotherapy, bahkan anak-anak 6 tahun hingga remaja berusia 18 tahun lebih tertarik berbicara tentang emosi mereka ketimbang terapi sesi bicara konvensional di klinik.
Lebih jauh lagi, mengenali emosi ini juga termasuk memproses emosi menyakitkan serta pengalaman traumatis. Ini bukan hanya berlaku bagi anak-anak dan remaja saja, namun juga orang dari berbagai usia.
Kelebihan lain dari olahraga berkuda adalah memberikan ruang yang aman bagi klien untuk mengenali emosi menyakitkan miliknya. Ada rasa damai ketika berinteraksi dengan kuda karena tak ada rasa terancam terhadap penilaian orang lain.
Kuda adalah hewan yang cukup sensitif terhadap gerakan dan emosi orang yang ada di dekatnya. Bahkan, kuda bisa menirukan emosi atau perilaku klien sehingga membuat klien dalam sesi terapi merasa lebih aman.
Lebih jauh lagi, interaksi semacam ini memberikan ruang bagi klien untuk semakin mengenali dirinya. Respons dari kuda memberikan peluang untuk memahami betul apa yang terjadi saat itu.
Bukan hanya mengendarai kuda, beraktivitas di dekat hewan ini juga bisa membuat seseorang terhanyut dalam perasaannya. Rasanya bagaikan sedang melakukan teknik meditasi dengan cara yang tak biasa. Bonusnya, akan ada rasa bahagia dan senang ketika kedekatan terbangun dengan seekor kuda.
Baca Juga
Terapi dengan kuda cukup efektif mengatasi beberapa kondisi gangguan mental, seperti:
Ada banyak jenis kecemasan berlebih mulai dari fobia berada di keramaian (agoraphobia), serangan panik, hingga fobia spesifik lainnya yang menjebak seseorang dalam kekhawatiran. Baik tentang masa lalu maupun masa depan.
Terapi dengan kuda bisa memberikan peluang bagi klien untuk tetap fokus dengan kondisinya saat ini. Oleh sebab itu, memproses emosi lewat interaksi dengan kuda bisa jadi lebih mudah ketimbang berbicara terbuka tentang perasaannya.
Post-traumatic stress disorder atau PTSD bisa menghambat hari-hari seseorang apabila cukup signifikan. Pemicunya mulai dari trauma masa lalu hingga pikiran-pikiran negatif.
Menariknya, banyak veteran yang mengikuti terapi dengan kuda dan merasa lebih bisa terbuka pada orang lain. Koneksi personal pun lebih terasa.
Dalam membantu terapi orang yang mengalami kecanduan, interaksi dengan kuda bisa memberikan rasa aman. Tujuan dari terapi untuk orang yang kecanduan adalah membantunya agar sadar dan menjalani kehidupan produktif. Tak hanya itu, manfaat equestrian juga bisa membenahi kusutnya hubungan dengan orang terdekat.
Dalam terapi bersama kuda, seseorang terlatih untuk fokus, mengenali reaksi di sekitarnya, hingga mengenali batasan-batasan. Dalam sebuah studi komparatif yang dipublikasikan di Journal for Creativity in Mental Health, melibatkan kuda dalam terapi meningkatkan perilaku positif sekaligus mengurangi perilaku negatif.
Dari begitu banyaknya manfaat equestrian baik untuk kesehatan fisik maupun mental, tetap ada kemungkinan olahraga semacam ini tidak cocok bagi semua orang. Contohnya orang yang memiliki skoliosis, spina bifida, atau keluhan di punggung lainnya perlu berdiskusi dengan dokter sebelum mencobanya.
Baca Juga
Selain itu, kenali pula waktu yang tepat untuk melakukan terapi ini. Begitu pula bagi klien yang punya trauma atau ketakutan tersendiri pada kuda, belum tentu cocok melakukannya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar manfaat dari terapi bersama kuda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan kepribadian memengaruhi bagaimana seseorang berpikir atau bertindak. Tidak cuma satu jenis, ternyata ada macam-macam gangguan kepribadian. Apa saja?
Menjadi karismatik adalah hal yang bisa dipelajari. Salah satu kuncinya adalah dengan memberikan perhatian penuh pada lawan bicara ketika berinteraksi.
Menghindari konflik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Kebiasaan ini berpotensi mengakibatkan depresi serta meningkatkan risiko kematian dini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved