Mengisi TTS termasuk salah satu permainan asah otak yang punya manfaat untuk kesehatan otak lansia. Malah, permainan teka-teki silang bisa membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia jika dilakukan sejak usia muda.
2023-03-30 14:04:51
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mengisi TTS untuk lansia membantu sel-sel di otak tetap aktif dan mencegah pikun
Table of Content
Siapa yang tak kenal permainan teka-teki silang (TTS)? Meskipun mulai tergerus zaman dengan permainan digital masa kini, TTS tetap menjadi pilihan bagi beberapa kalangan. Bahkan TTS juga memiliki manfaat untuk kesehatan, termasuk bagi lansia. Mengisi TTS bisa menjadi alternatif untuk mencegah penurunan kemampuan kognitif lansia.
Advertisement
Teka-teki silang (TTS) sering disebut juga sebagai permainan asah otak. Bukan tanpa alasan, permainan ini membuat Anda aktif berpikir dengan menebak clue dan mengisi kolom yang tersedia.
Meski bersifat permainan, kegiatan ini membuat otak Anda tetap aktif dan membuat Anda merasa tertantang.
International Neuropsychological Society menyatakan bahwa teka-teki silang termasuk aktivitas yang mampu merangsang otak. Hal ini berdampak positif terhadap penundaan timbulnya penurunan memori pada orang demensia.
Demensia merupakan sindrom penurunan fungsi kognitif yang sering dialami oleh lansia. Sindrom ini biasanya memengaruhi memori, komunikasi, pemecahan masalah, dan pemikiran lansia. Tidak heran, jika Anda kerap kali mendapati orang tua pikun, tidak ingat dengan nama cucu, atau berbicara melantur. Ini merupakan tanda demensia dan bagian dari proses penuaan.
Menjaga otak tetap aktif dapat membantu lansia hidup lebih baik, terlebih bagi mereka yang mengalami penyakit Alzheimer atau demensia. Permainan yang melibatkan pikiran bisa menjadi salah satu cara membuat otak tetap aktif di usia senja.
BACA JUGA: Manfaat dan Jenis Senam Otak pada Lansia
Tidak hanya lansia, TTS juga memiliki manfaat bagi segala usia. Pada umumnya, teka-teki silang merupakan permainan yang mampu membuat fungsi otak dan kognisi lebih baik.
Mengisi TTS bisa menjadi sarana latihan untuk memperkuat jaringan otak dan mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang bermain teka-teki silang memiliki fungsi otak 10 tahun lebih muda dari usia mereka.
Penelitian lain menyatakan bahwa melakukan aktivitas yang merangsang kognitif seperti TTS dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan berpikir, perhatian atau fokus, dan penalaran.
BACA JUGA: Mengenal Berbagai Jenis Demensia yang Rentan Menyerang Lansia
Otak merupakan organ tubuh yang paling kompleks. Otak berfungsi mengatur berbagai fungsi tubuh, menafsirkan informasi, memproses emosi, ingatan, kecerdasan, dan kreativitas.
Sebagaimana organ tubuh yang lain, otak juga bisa mengalami penurunan fungsinya seiring bertambah usia. Tidak heran, jika lansia mulai mengalami gangguan ingatan atau bahkan demensia.
Selain melakukan aktivitas yang membuat otak tetap aktif, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan otak di usia senja:
Baca Juga
Meski sering luput dari perhatian, kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik, terlebih bagi orang tua. Seiring bertambahnya usia, penurunan fungsi kognitif sangat mungkin terjadi pada lansia. Menjaga kesehatan otak dan mental dengan cara-cara sederhana seperti bermain games, mengisi TTS bisa membantu lansia untuk tetap sehat.
Selain itu, membiarkan otak mereka tetap aktif dengan permainan yang mengasah otak ternyata dapat menurunkan risiko demensia dan menghambat penurunan fungsi kognitifnya. Dengan begitu, lansia menjadi lebih berdaya dan lebih nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Anda perlu waspada jika orang tua mulai menunjukkan gejala demensia. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sundowning adalah sindrom atau kumpulan gejala yang dialami oleh lansia. Apa saja penyebab dan gejala sundowning? Bagaimana cara mengatasinya? Simak informasinya berikut ini.
Pernah didiskriminasi dari lingkungan sekitar karena usia? Ini menjadi salah satu tanda ageism. Terdapat cara untuk melawannya, seperti berani berbicara, tetap produktif, hingga berpikir positif.
Gangguan pendengaran pada lansia tidak lepas dari penuaan yang terjadi. Selain itu, ada juga sejumlah kondisi lain yang dapat memicu penurunan pendengaran pada lansia. Berikut penjelasan selengkapnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved