Hampir semua orang bisa merasakan bahwa pandemi global COVID-19 membuat bosan. Menariknya, ada studi yang menemukan bahwa manfaat menelepon dapat mencegah kesepian hingga depresi.
1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Video call dengan keluarga atau orang terdekat baik unutk kesehatan mental
Table of Content
Seberapa menjemukan pandemi global COVID-19 ini bagi Anda? Bahkan bagi seseorang yang betah berada di rumah pun, harus tetap berada di rumah demi social distancing bisa terasa membosankan. Menariknya, ada studi yang menemukan bahwa manfaat menelepon dapat mencegah kesepian hingga depresi.
Advertisement
Bukan hanya telepon, manfaat video call pun sama. Telepon atau virtual meeting, tergantung preferensi masing-masing individu saja. Memang jika berlebihan bisa menimbulkan Zoom fatigue dan semacamnya. Namun jika porsinya tepat, justru baik untuk kesehatan mental.
Pertama-tama, mari kulik lebih jauh hasil studi yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry. Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu 4 minggu. Studi ini dirilis pada Februari 2021, setahun lebih sejak pandemi global COVID-19 melanda dunia.
Sejak pandemi berlangsung, semua orang diminta berada di rumah. Lockdown diberlakukan dengan batasan berbeda-beda bergantung kebijakan pemerintah.
Konsekuensinya, semua pekerjaan, sekolah, dan aktivitas lain harus dilakukan dari rumah. Interaksi dengan manusia lain menjadi hal yang harus sangat dibatasi. Ini sangat berisiko menyebabkan seseorang merasa kesepian.
Periode studi tim peneliti dari The University of Texas di Austin ini adalah mulai 6 Juli hingga 24 September 2020. Tim peneliti merekrut dan terus memantau kondisi 240 orang dewasa sebagai partisipan. Usianya mulai dari 27-101 tahun, separuh di antaranya sudah berusia di atas 65 tahun dan hidup seorang diri.
Metodenya adalah setiap penelepon menghubungi 6-9 partisipan setiap harinya. Rutinitas ini dilakukan selama 5 hari pertama. Kemudian, partisipan dibebaskan untuk memilih apakah frekuensi ini perlu dikurangi asal tidak kurang dari 2 kali telepon setiap minggunya.
Menariknya, peneleponnya pun merupakan relawan berusia 17-23 tahun yang telah dilatih piawai bercakap-cakap dengan penuh empati. Mereka dengan jeli tahu apa minat lawan bicaranya, termasuk memancing agar bercerita dengan semangat.
Pada awal studi, kadar kesepian, depresi, dan juga kecemasan diukur. Begitu pula ketika periode penelitian berakhir untuk dijadikan perbandingan. Hasilnya, penerima telepon menunjukkan perbaikan 1 poin rasa kesepian (dari skala penilaian 7 poin) dengan perbedaan 16%.
Selain itu, jumlah partisipan yang merasakan kecemasan pada awal studi terbukti menurun hingga 37%. Depresi ringan pun berkurang hingga 25%.
Baca Juga
Jika dulu menelepon atau video call merupakan pilihan untuk berkomunikasi, di masa pandemi urgensinya pun meningkat. Sebab, orang sangat mungkin merasa kesepian dan perlu cara untuk terkoneksi meski tanpa interaksi langsung.
Beberapa manfaat menelepon atau melakukan video call di tengah pandemi adalah:
Seseorang perlu koneksi tanpa harus bertemu tatap muka di tengah masa pandemi, yaitu lewat video call maupun telepon. Bisa dengan teman, anggota keluarga, atau bahkan orang lain yang bisa menjadi tempat bercerita. Proses menjaga interaksi ini akan berdampak positif pada perasaan.
Ada beragam emosi yang muncul ketika sedang menjalani social distancing. Bahkan mungkin, emosi ini tak pernah dirasakan sebelumnya. Setiap orang punya kesulitannya masing-masing. Nah, berinteraksi lewat telepon atau video call dapat membantu memahami emosi ini.
Merencanakan interaksi lewat telepon atau virtual meeting tentu jauh lebih mudah ketimbang bertemu langsung. Artinya, kemungkinan untuk mewujudkannya pun lebih besar. Anda bisa pun bisa lebih sering berkomunikasi lewat telepon karena mudah dilakukan.
Bertukar pesan teks tidak dapat disamakan dengan bertelepon. Mendengarkan suara lawan bicara dapat menciptakan koneksi emosi yang penting, baik secara efektivitas maupun konteks. Ini juga berlaku dibandingkan dengan interaksi lewat media sosial. Tidak ada yang sepadan dengan telepon atau video call.
Sejalan dengan hasil dari penelitian di atas, koneksi emosi yang muncul ketika sedang menelepon dapat mencegah seseorang mengalami gangguan mental. Mulai dari kesepian, cemas berlebih, hingga depresi. Utamanya apabila telepon dilakukan bersama dengan orang terpercaya yang bisa mendengarkan tanpa memihak.
Jadi, sudah saatnya mengubah bagaimana pola komunikasi di masa pandemi ini. Pola pikirnya sudah bukan lagi kapan pandemi berakhir sehingga bisa bertemu langsung atau reuni. Tidak ada yang tahu kapan pandemi global akan berakhir. Bahkan, mungkin saja the new normal ini akan berlaku selamanya.
Di sinilah cara terkoneksi dengan orang terdekat menjadi sangat krusial. Cari tahu mana yang paling cocok dengan diri sendiri. Jika dulu sama sekali bukan tipe orang yang hobi menelepon, siapa tahu momentum ini tepat untuk mencoba eksplorasi manfaat menelepon atau manfaat video call.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait gangguan mental yang mungkin terjadi ketika terus menerus merasa kesepian, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu pemeriksaan mata yang bisa dilakukan untuk mencari tahu keluhan pada mata adalah tes ketelitian mata. Tes ini ada dua jenis yaitu tes snellen dan random E.
Susu untuk ibu hamil memiliki banyak manfaat, salah satunya menjadi sumber nutrisi kalsium. Ini jenis susu ibu hamil yang kaya nutrisi dan bisa menjadi pilihan.
Salah satu alasan orang percaya zodiak adalah untuk mencari kenyamanan atau dukungan saat sedang menghadapi masalah atau melalui masa-masa sulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved