Salah satu aktivitas menyenangkan dan bermanfaat yang bisa dilakukan oleh anak adalah membaca buku. Selain membuka jendela dunia, masih banyak manfaat membaca buku untuk anak yang tak boleh diremehkan, mendukung perkembangan kognitif, menumbuhkan sifat empati, hingga mempererat hubungan orangtua dan anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Mar 2022
Membaca bersama anak memberikan banyak manfaat
Table of Content
Manfaat membaca buku untuk anak lebih dari sekadar menghilangkan kebosanan dan menambah wawasan saja. Aktivitas yang dapat mempererat hubungan anak dan orangtua ini dipercaya bisa memberikan dampak yang baik untuk kesehatan fisik maupun mental si kecil. Faktanya, dampak baik ini dapat dirasakan oleh anak sepanjang hidupnya.
Advertisement
Mulai dari mendukung perkembangan kognitif hingga mempererat hubungan dengan orangtua, berikut adalah manfaat membaca buku untuk anak.
Ketika anak membaca buku atau dibacakan buku oleh orangtuanya, perkembangan kognitifnya dapat meningkat.
Perkembangan kognitif adalah cara anak memandang dan berpikir tentang dunia yang mengacu pada kecerdasan, nalar, perkembangan bahasa, dan cara memproses informasi.
Ketika orangtua membacakan buku kepada anak, secara tidak langsung Anda dapat membantu mereka untuk memahami dunianya dan mengisi otak dengan ilmu pengetahuan.
Dengan begitu, anak dapat menggunakan ilmu pengetahuan tersebut untuk memahami apa yang mereka lihat, dengar, dan baca.
Manfaat membaca cerita untuk anak selanjutnya adalah menumbuhkan sikap empati di dalam diri anak.
Pasalnya, ketika anak 'tenggelam' di dalam sebuah cerita, ia dapat mendalami sikap karakter dan mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh karakter tersebut.
Hal ini diharapkan dapat membuat anak bisa berempati dengan teman-teman atau orang di sekelilingnya.
Tidak hanya itu, manfaat membaca buku bagi anak dipercaya bisa membantu memahami emosi diri mereka dan orang lain.
Dikutip High Speed Training, membacakan buku untuk anak dapat membantu si kecil untuk mendapatkan pemahaman tentang dunia di sekitarnya.
Dengan membaca atau dibacakan sebuah buku, anak dapat mempelajari tentang orang-orang, tempat, atau kejadian yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya.
Hal ini memberikan kesempatan bagi anak untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekelilingnya dan budaya yang berbeda.
Manfaat membaca cerita untuk anak yang tak boleh dipandang sebelah mata selanjutnya adalah mempererat hubungan Anda dengan si kecil.
Jika Anda sering membacakan anak sebuah buku, hubungan Anda dan anak dapat semakin kuat.
Terlebih lagi, mereka dapat merasakan perhatian, cinta, dan kepastian saat dibacakan buku oleh orangtuanya.
Tidak hanya anak saja yang mendapatkan manfaat ketika dibacakan buku. Orangtua yang membacakan buku kepada anak-anaknya pun dapat merasakan dampak baiknya. Hal ini bahkan telah terbukti secara ilmiah.
Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari 2.165 pasangan ibu dan anak yang berasal dari 20 kota besar di Amerika Serikat.
Para ibu diberikan pertanyaan mengenai seberapa sering mereka menghabiskan waktu untuk membaca bersama anak. Pada penelitian ini usia anak yang dipilih adalah 1-3 tahun.
Dua tahun kemudian, sang ibu akan kembali diwawancara mengenai pola asuh yang diterapkan pada anak, yaitu mengenai seberapa sering mereka terlibat dalam proses pendisiplinan anak secara agresif, baik dalam bentuk fisik ataupun psikologis. Para ibu juga diberi pertanyaan mengenai perilaku anak.
Studi ini melakukan kontrol pada faktor-faktor, seperti depresi orangtua dan kesulitan finansial, yang bisa berkontribusi pada pola pengasuhan yang keras dan perilaku disruptif/mengganggu anak. Setelah melakukan kontrol, diperoleh hasil sebagai berikut:
Dikutip dari Healthline, manfaat membaca cerita untuk anak dapat memperkuat kemampuannya dalam mendengar. Pasalnya, ketika anak dibacakan sebuah buku, mereka perlu memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Anda.
Sejumlah ahli dari Scholastic menjelaskan bahwa kemampuan mendengar adalah hal yang perlu dimiliki oleh anak, bahkan sebelum mereka bisa membaca.
Sejumlah peneliti dari The National Center on Early Childhood Development, Teaching, and Learning juga menjelaskan bahwa membacakan buku kepada anak dapat memperkaya kosakata bahasa.
Sebab, kata-kata yang ada di dalam buku sering kali tidak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari anak. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi si kecil untuk mempelajari kata-kata baru yang masih asing di telinganya.
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics (JDBP) menyatakan, anak-anak yang sering dibacakan buku dalam 5 tahun menjelang taman kanak-kanak (TK) dapat terpapar dengan 1,4 juta kata lebih banyak dibandingkan anak yang tak dibacakan buku pada masa-masa itu.
Salah satu manfaat membaca buku bagi anak yang dapat berdampak baik bagi tumbuh kembangnya adalah meningkatkan kreativitas.
Buku dan berbagai cerita di dalamnya bisa memperkenalkan anak terhadap dunia baru, terutama cerita fiksi yang dapat membuka jendela fantasi dan merangsang mereka untuk berpikir kreatif.
Perlu dipahami, kreativitas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan minat, ide, dan kesehatan emosional.
Ketika anak baca buku atau dibacakan sebuah cerita oleh orangtuanya, perkembangan sosial dan emosionalnya dapat terasah.
Pasalnya, berbagai cerita di dalam buku dipercaya bisa membantu anak untuk mengatasi pengalaman yang sulit di dunia nyata.
Lebih lanjut, buku juga dapat membantu anak untuk mengatasi berbagai situasi yang emosional, misalnya datang ke sekolah baru hingga memulai percakapan dengan teman baru.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Cara membuat mainan dari barang bekas bisa dilakukan sebagai momen membangun ikatan dengan si kecil. Temukan mainan apa saja yang bisa Anda buat di rumah bersamanya.
9 Feb 2021
Middle child syndrome atau sindrom anak tengah adalah kondisi psikologis yang bisa membuat anak tengah merasa dikucilkan. Ciri-cirinya meliputi takut bersosialiasi, merasa tidak berguna, hingga frustrasi.
4 Feb 2022
Sebagai orang tua, Anda tentu ingin memberikan awal kehidupan yang baik untuk bekal Si Kecil. Salah satu caranya adalah dengan mempraktekkan tips parenting yang tepat agar anak tumbuh sehat dan bahagia.
15 Mei 2020
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved