Manfaat memaafkan orang lain akan memberikan ketenangan batin dan hal tersebut ternyata bisa menyehatkan jantung sehingga Anda hidup lebih lama.
31 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Memaafkan kesalahan orang lain membuat hidup menjadi lebih bahagia
Table of Content
Maaf memang sangat mudah diucapkan, tapi tidak demikian dengan realisasinya. Bisa saja, orang lain menganggapnya sebagai sikap permisif untuk melakukan kesalahan lagi dan lagi. Namun, kabar baiknya, manfaat memaafkan ternyata justru lebih menyehatkan bagi orang yang menjadi “korban”, bukan pada pelakunya.
Advertisement
Jadi, daripada terkungkung dalam rasa tidak nyaman karena sakit hati atau marah, coba pertimbangkan untuk memaafkan. Bukan hanya untuk mental, hal ini juga menguntungkan secara fisik.
Berikut beberapa manfaat dari berbesar hati memaafkan orang lain:
Sebuah studi tahun 2007 dari Annals of Behavioral Medicine menghubungkan manfaat dari memberi maaf terhadap kadar stres yang dialami seseorang. Semakin besar kemampuan berbesar hati, stres juga menurun. Tak hanya itu, gejala gangguan psikologis juga turut berkurang.
Lebih jauh lagi, orang yang terjebak dalam dendam atau rasa sakit hati lebih rentan mengalami depresi dan post-traumatic stress disorder. Apabila hal ini sudah terjadi secara alami, tentu perlahan seseorang akan lebih terlatih untuk menyikapi kesalahan orang lain dengan lapang dada.
Jika ada reward yang sepadan dengan memaafkan, itu adalah perasaan tenang dan damai. Ingat ketika seseorang belum membuka pintu maaf, artinya luka emosi masih akan menganga lebar.
Ketika mengampuni kesalahan, itu bukan berarti menyatakan bahwa apa yang dilakukan orang lain adalah hal biasa. Justru, itu adalah cara melepaskan emosi yang masih menumpuk. Dengan demikian, pasti akan muncul rasa damai sekaligus tenang.
Memaafkan kesalahan orang lain bukan hanya seputar Anda dan orang yang melakukan kesalahan. Lebih luas lagi, menyimpan rasa dendam sebenarnya bisa berdampak pada relasi dengan orang lain.
Contohnya adalah:
Di sisi lain, berdamai dengan kesalahan orang lain dapat meningkatkan rasa terkoneksi dengan orang lain.
Ketika memutuskan mengampuni kesalahan orang lain, di saat itulah Anda memberikan hadiah untuk diri sendiri secara fisik. Manfaat memaafkan ornag lain ternyata bisa mengurangi rasa stres, ini terbukti dari penelitian dinamis selama 5 pekan pada tahun 2016 lalu.
Hasilnya, memaafkan kesalahan orang lain akan mengurangi stres. Ini akan berhubungan erat dengan membaiknya kondisi fisik dalam hal:
Baca juga: Penyebab Mudah Marah
Anda yang memiliki gangguan tidur bisa saja karena menyimpan sesuatu di hati. Coba ingat lagi kesalahan apa yang pernah dilakukan atau orang lain lakukan kepada Anda. Nah, mintalah maaf dulu kepadanya untuk meringankan rasa kesal di dada.
Langkah ini diyakini membuat Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak di malam hari. Anda pun jadi tidak memiliki dendam pada seseorang.
Tidak mengapa apabila Anda merasa belum siap menjadi sosok yang pemaaf. Ini memang sulit. Jangan sampai, sikap ini justru dibuat-buat dan tidak tulus karena mustahil memberikan manfaat yang dibutuhkan.
Hanya saja, selalu tanamkan dalam pikiran bahwa memaafkan adalah inside job. Anda melakukannya demi diri sendiri, bukan untuk orang lain.
Berikut cara memaafkan orang lain yang bisa Anda lakukan:
Saat merasa marah, terkadang sulit melihat pokok permasalahan dengan kepala dingin. Untuk itu, coba proses lewat berbagai sudut pandang setelah merasakan ketidakadilan hingga pengkhianatan.
Resapi apa yang Anda rasakan. Jangan lupa masukkan dalam pertimbangan, apakah rasa sakit hati ini tetap ada karena kejadiannya, atau karena memori tentang hal serupa yang menjebak dari masa lalu?
Jika ada orang terpercaya yang bisa diajak berbicara dari hati ke hati, ajak untuk melakukan validasi emosi. Ini termasuk emosi yang tidak mengenakkan sekalipun. Apabila tidak ada orang yang bisa dijadikan tempat berbicara, meditasi pun perlahan bisa membantu memahami apa yang tengah dirasakan.
Selain dengan berbicara pada orang lain, menuangkan emosi dalam kata-kata juga bisa jadi alternatif. Cobalah menulis surat untuk mewadahi apa yang dialami tanpa ada interupsi sama sekali. Itulah kelebihan komunikasi satu arah lewat surat.
Surat ini tak harus disampaikan kepada orang yang membuat Anda sakit hati. Bahkan, tak masalah jika surat ini berakhir di laci dan hanya disimpan. Bukan suratnya yang krusial, namun proses menuangkan perasaan itu yang menjadi kunci.
Apabila kesalahan yang ingin dimaafkan bukan hal sepele, coba mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Mengampuni kesalahan besar tentu bukan hal sederhana yang bisa dilakukan dengan mudah setiap harinya.
Coba posisikan diri melihat dari sisi positif. Semisal ada yang tanpa sengaja menyenggol mobil Anda di area parkir? Bisa jadi mereka sedang terburu-buru karena keluarganya masuk rumah sakit. Makanan di kulkas kantor hilang? Mungkin orang yang mengambilnya lebih membutuhkan.
Baca juga: Penyebab Emosi Tidak Stabil yang Sering Muncul
Ada banyak manfaat memaafkan orang lain. Ketika mencoba membuka pintu maaf, jangan jadikan penyesalan atau perasaan orang lain sebagai pertimbangan utama. Anda tetap yang paling penting. Prioritas dalam proses memaafkan ini adalah ketenangan batin Anda sendiri, bukan apa yang dirasakan orang lain.
Justru, mengampuni kesalahan orang ini bisa menjadi cara melindungi diri dari rasa sakit hati di masa depan. Anda pun bisa menikmati hidup dengan damai dan bahagia.
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut agar tidak terjebak dalam pikiran bahwa memaafkan berarti ketidakadilan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Digigit anjing dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak hingga orang dewasa. Lantas, bagaimana langkah pertolongan pertama digigit anjing yang perlu dilakukan?
Tekanan jiwa atau stres berpotensi dialami para politikus yang gagal dalam pemilu. Penyebab utamanya adalah kehilangan aset.
Buah yang bagus untuk ibu hamil dapat menyediakan vitamin, folat, serat, dan nutrisi penting lainnya. Tak hanya untuk ibu, tetapi juga bayi dalam kandungan
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved