5 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat madu untuk batuk.
Table of Content
Mengonsumsi madu untuk batuk dipercaya dapat mengurangi frekuensi dan keparahannya. Sebab, madu mengandung senyawa tumbuhan yang baik untuk kesehatan. Sebelum mencobanya, ada baiknya kita kenali dulu khasiat dan cara mengonsumsi madu untuk batuk ini.
Advertisement
Madu bukanlah pengobatan utama untuk menyembuhkan batuk. Hanya saja, madu sudah terbukti secara ilmiah mampu meredakan batuk pada orang dewasa dan anak-anak.
Madu dinilai dapat bertindak sebagai demulcent, yakni senyawa yang bisa menyelimuti tenggorokan dan menenangkan selaput lendir. Tidak hanya itu, cairan ini juga terbukti mengandung antioksidan dan antimikroba yang dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan batuk.
Sebuah studi tahun 2010 membuktikan, madu dianggap memiliki efek yang lebih baik dibandingkan obat dextromethorphan dan diphenhydramine dalam meredakan batuk di malam hari yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas.
Penelitian lainnya juga mengungkapkan, jenis madu kayu putih, madu sitrus, dan madu labiatae dapat meredakan batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas. Tidak hanya itu, mengonsumsi madu untuk batuk pun dinilai dapat membantu meningkatkan kualitas tidur penderita batuk.
Setiap orang dewasa yang tidak memiliki alergi terhadap madu dan tidak kesulitan menelan boleh mengonsumsi madu untuk mengatasi batuk. Namun ingat, bayi berusia 12 bulan ke bawah tidak boleh mengonsumsi madu dengan alasan apa pun.
Pelarangan ini semata-mata untuk menghindari penyakit botulisme yang bisa menyerang saraf di tubuh. Madu berpotensi mengandung bakteri bernama Clostridium botulinum. Sebenarnya, sistem pencernaan orang dewasa dapat mencerna bakteri ini tanpa masalah.
Akan tetapi, sistem pencernaan bayi dianggap belum matang sepenuhnya sehingga bisa menyebabkan bakteri itu berkembang biak dan memproduksi racun di saluran usus.
Berbagai gejala merugikan, seperti kelemahan otot dan masalah pernapasan, juga bisa terjadi akibat botulisme. Jika masalah ini dialami anak Anda, segera bawa mereka ke rumah sakit terdekat.
Meskipun orang dewasa dan bayi 1 tahun ke atas boleh mengonsumsi madu untuk batuk, Anda tetap disarankan datang ke dokter terlebih dahulu sebelum mencobanya, terutama jika batuknya sudah berlangsung selama beberapa hari dan tidak kunjung sembuh.
Untuk mendapatkan khasiat madu dalam meredakan batuk, Anda hanya perlu mengonsumsi 1-2 sendok teh madu secara rutin.
Selain itu, Anda juga boleh mencampurkan madu ke dalam teh atau air hangat. Namun ingat, jangan berlebihan dalam mengonsumsi madu. Sebaik apa pun itu, bahan alami ini tetap mengandung kadar gula tinggi.
Meski kelihatan sepele, sebenarnya batuk bukanlah kondisi yang boleh diremehkan. Jika batuk yang Anda atau Si Kecil rasakan disertai gejala di bawah ini, segeralah periksakan diri ke dokter.
Anda juga perlu memerhatikan gejala-gejala yang lebih serius, seperti muntah, tersedak, sulit menelan, batuk darah, hingga nyeri dada. Jika gejala-gejala ini terjadi, bawalah diri Anda ke dokter.
Baca Juga
Madu untuk batuk dipercaya ampuh karena mengandung senyawa antioksidan dan bersifat sebagai antimikroba. Meski begitu, jangan sekali-kali menjadikan madu sebagai pengobatan utama untuk mengatasi batuk yang Anda atau anak rasakan. Konsultasikan masalah ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Efek makan roti berjamur bisa menimbulkan reaksi alergi hingga infeksi berbahaya. Bahkan, meski hanya sedikit bagian dari roti yang berjamur, tetap saja tidak boleh dikonsumsi.
Makanan penyebab asam lambung, seperti cokelat dan bawang putih, ternyata bisa menyebabkan munculnya gejala rasa terbakar di dada, akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Itulah sebabnya, penderita asam lambung mesti tahu sederet makanan penyebab asam lambung yang harus dihindari ini.
Bukan cuma pakai sunscreen, tips menghadapi cuaca panas ekstrem adalah pastikan cukup minum dan menghindari matahari. Apa lagi lainnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved