Kaya antioksidan, ketumbar bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun, menurunkan kadar gula darah, hingga menjaga fungsi otak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Mei 2023
Biji ketumbar kaya antioksidan, sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh
Table of Content
Biji dan daun ketumbar selama ini digunakan sebagai bumbu masakan. Tapi, tahukah kamu bahwa biji ketumbar punya manfaat untuk kesehatan karena tinggi antioksidan.
Advertisement
Malah, ketumbar juga bisa jadi salah satu rempah untuk mengurangi penggunaan garam.
Apa saja manfaat ketumbar untuk kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tanaman yang masih satu spesies dengan peterseli, wortel, dan seledri. Biasanya, orang menggunakan biji serta daun ketumbar untuk menambah rasa makanan.
Mengutip Data Komposisi Pangan Indonesia, ada berbagai macam kandungan gizi dan nutrisi ketumbar, seperti kalsium, zat besi, kalium, zinc, beta karoten, vitamin B1, serta vitamin B2.
Berikut adalah manfaat ketumbar untuk kesehatan:
Biji ketumbar kaya antioksidan sehingga dapat meningkatkan sistem imun.
Kandungan antioksidan dalam biji ketumbar dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Dalam jurnal Pharmacognosy Reviews, dijelaskan bahwa kandungan antioksidan dalam ketumbar juga bermanfaat untuk melawan peradangan dalam tubuh.
Senyawa antioksidan dalam ketumbar, antara lain terpinene, quercetin, dan tokoferol (vitamin E) yang memiliki efek antikanker, meningkatkan sistem imun, serta menjaga sistem saraf.
Meski demikian, khasiat ini masih berdasarkan uji pada hewan. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui manfaatnya pada manusia.
Kadar gula darah tinggi tak terkontrol adalah penyebab utama diabetes. Nah, ekstrak biji ketumbar diklaim bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar gula darah.
Ada yang mengatakan bahwa orang dengan kondisi gula darah rendah atau sedang dalam pengobatan diabetes harus berhati-hati, karena ketumbar efektif menurunkan kadar gula darah.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa biji ketumbar bisa mengurangi kadar gula darah dan meningkatkan aktivitas enzim yang membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Dalam studi lainnya, menemukan bahwa ekstrak biji ketumbar bisa membantu menurunkan gula darah dan meningkatkan pelepasan insulin pada tikus yang mengalami diabetes.
Meski begitu, jangan menghentikan obat diabetes yang telah dianjurkan dengan dokter. Pengobatan utama tetap harus sesuai instruksi dokter.
Selain itu, khasiat ketumbar untuk diabetes juga masih butuh penelitian yang lebih luas pada manusia.
Ketumbar juga punya manfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bumbu dapur ini bisa membantu menurunkan faktor penyebab penyakit jantung, salah satunya menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol jahat.
Khasiat ekstrak ketumbar ini tidak lepas dari sifat diuretik yang dimilikinya. Obat yang memiliki sifat diuretik dapat membantu tubuh mengurangi kelebihan natrium dan air, untuk menurunkan tekanan darah.
Hal ini juga didukung penelitian lainnya pada tikus yang diberikan ekstrak biji ketumbar. Hasilnya, tikus tersebut mengalami penurunan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Baca Juga
Ada lagi manfaat minyak biji ketumbar yang diekstraksi, yaitu menjaga kesehatan pencernaan.
Satu studi dilakukan selama 8 minggu pada 32 orang yang mengalami sindrom iritasi usus besar.
Peneliti memberikan 30 tetes obat herbal yang mengandung ketumbar untuk diminum tiga kali sehari. Hasilnya, penderita sindrom iritasi usus besar mengalami penurunan gejala sakit perut, kembung, dan ketidaknyamanan pada pencernaan dibanding partisipan yang diberikan plasebo.
Ketumbar mengandung senyawa antimikroba yang bermanfaat membantu melawan infeksi.
Salah satu senyawa dalam ketumbar yang mampu infkesi bakteri Salmonella, penyebab keracunan makanan adalah senyawa docedenal.
Selain itu, uji laboratorium di tabung reaksi juga diketahui bahwa biji ketumbar dapat membantu melawan bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan yang dilakukan pada manusia untuk membuktikannya keamanannya.
Ekstrak biji dan daun ketumbar juga mungkin bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kulit. seperti ruam ringan, penuaan dini, hingga jerawat.
Penelitian Malaysian Journal of Medical Sciences menyebutkan, ekstrak ketumbar yang dikombinasikan dengan senyawa penenang kulit lainnya bisa membantu mengobati ruam popok bayi.
Studi lainnya menjelaskan, kandungan antioksidan dalam ekstrak ketumbar dapat membantu mencegah kerusakan sel yang menyebabkan penuaan dini.
Ada juga orang yang menggunakan daun ketumbar sebagai campuran jus untuk mengatasi masalah jerawat dan hiperpigmentasi. Namun, masih perlu penelitian mengenai manfaat ini.
Manfaat air rebusan ketumbar yang dihaluskan diketahui dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Penelitian dalam jurnal Iranian Red Crescent Medical Journal mencoba membuktikan manfaat air ketumbar untuk meredakan migrain.
Para peneliti meminta partisipan mengonsumsi 15 ml air ketumbar yang berasal dari rendaman daunnya, lalu dikombinasikan dengan penggunaan obat migrain setiap 3 kali sehari selama sebulan.
Hasilnya, frekuensi, tingkat keparahan, dan durasi migrain cenderung berkurang.
Penelitian lebih luas dibutuhkan untuk memastikan bahwa efek yang dirasakan benar berkurang karena air ketumbar.
Sifat antiperadangan dalam ketumbar diklaim bermanfaat untuk melindungi gangguan otak. Beberapa gangguan otak yang mungkin dapat diredakan oleh ketumbar, antara lain penyakit Parkinson, Alzheimer, multiple sclerosis, serta yang berhubungan dengan peradangan otak.
Pada satu studi yang dilakukan pada tikus, menemukan bahwa ekstrak ketumbar dapat melindungi sel saraf setelah kejang akibat pengaruh obat. Kemungkinan, ini bermanfaat dari sifat antioksidan.
Dalam penelitian lainnya pada tikus, ditemukan bahwa ketumbar berfungsi meningkatkan daya ingat. Ini berkaitan dengan manfaatnya untuk penyakit Alzheimer.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lanjutan terhadap manusia.
Baca Juga
Hingga kini, belum diketahui secara pasti risiko atau efek samping mengonsumsi ketumbar jika dikonsumsi berlebihan. Faktanya, ketumbar aman dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Efek samping mungkin saja muncul pada mereka yang memiliki alergi biji ketumbar. Reaksi alergi yang mungkin muncul akibat konsumsi ketumbar, antara lain gatal, ruam, pembengkakan wajah, hingga pembengkakan tenggorokan.
Selain itu, ketumbar juga mungkin bisa memperlambat pembekuan darah. Artinya, risiko perdarahan juga mungkin saja terjadi, khususnya pada orang yang memiliki gangguan perdarahan, jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Ketumbar impor juga mungkin saja terkontaminasi bakteri Salmonella. Namun, menurut pedoman Food Safety and Inspection Service, memanaskan makanan mulai dari 65° C - 80° C bisa membunuh bakteri termasuk Salmonella.
Dengan kata lain, ketumbar cukup aman dikonsumsi dalam jumlah wajar. Kalau kamu ingin menggunakan obat herbal yang mengandung ketumbar untuk pengobatan tertentu, cobalah berdiskusi dulu ke dokter.
Apabila sudah telanjur membeli dan tak sempat untuk membuat janji temu ke dokter, cobalah berkonsultasi dengan dokter secara online melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ supaya lebih cepat dan murah.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Alat air ionizer bekerja dengan menghilangkan beberapa partikel di udara menggunakan ion negatif. Fungsinya adalah agar partikel-partikel di udara ini bisa “mendarat” dan dikumpulkan dari udara.
24 Sep 2021
Terdapat beragam manfaat echinacea yang baik bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan rasa nyeri, melancarkan pencernaan, hingga mengurangi gangguan kecemasan.
18 Apr 2023
Sayuran tinggi serat banyak ragamnya, mulai dari sayuran berwarna oranye hingga sayuran hijau, seperti wortel hingga kale. Sayuran berserat tinggi ini penting untuk dikonsumsi setiap hari karena dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
18 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved