Keju, si olahan dari susu ini sering kita temui dalam makanan. Tak hanya menambah cita rasa, manfaat keju juga ternyata sangat baik untuk kesehatan tubuh.
4.42
(12)
13 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Selain jenisnya yang banyak, keju juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan
Table of Content
Popularitas keju di Indonesia sedang dalam puncaknya. Makanan olahan susu ini bisa dengan mudah kita temui pada makanan atau minuman populer saat ini. Manfaat keju untuk kesehatan pun sangat beragam.
Advertisement
Banyak orang menyukai keju karena rasanya yang unik, namun ada juga yang tidak menyukai keju karena bikin mual atau tidak cocok dengan seleranya. Beberapa orang bahkan menghindari keju karena dianggap dapat membuat gemuk.
Padahal keju juga memiliki sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh. Berbagai nutrisi ini mampu memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan Anda. Lantas, apa saja manfaat keju untuk kesehatan?
Baca Juga
Keju terdiri dari berbagai jenis. Makanan olahan susu ini seringkali dijadikan sebagai camilan, isian roti, ataupun ditambahkan ke dalam makanan. Keju mengandung protein, lemak, natirium, serta kalsium yang tinggi.
Selain itu, keju juga mengandung vitamin A, vitamin B-12, zinc, fosfor, dan riboflavin. Dalam seporsi atau sekitar 28 gram keju cheddar, terkandung berbagai nutrisi berikut:
Kalori keju bisa berbeda-beda pada setiap jenisnya. Keju cheddar atau keju mozarella, misalnya, mengandung tinggi kalori, yaitu masing-masing 402 dan 280 kalori per 100 gram penyajian.
Keju cheddar terbuat dari susu murni yang mengandung sekitar 6-10 gram lemak per satu porsi penyajiannya (sekitar 28 gram), di mana 4-6 gramnya adalah lemak jenuh. Sementara itu, keju rendah lemak biasanya dibuat dengan menggunakan susu sapi sebanyak 2 persen.
Di sisi lain, keju tanpa lemak (nonfat) dibuat tanpa susu atau menggunakan susu skim. Susu sapi yang merupakan bahan dasar keju juga bisa diganti dengan menggunakan susu kedelai.
Keju yang dihasilkan dari 100 persen susu sapi ataupun hewan lain yang diberi makan rumput memiliki kandungan nutrisi yang tertinggi, serta mengandung asam lemak omega-3 dan vitamin K-2.
Baca juga: Jenis Keju Meleleh Seperti Keju Mozarella yang Ternyata Menyehatkan
Saat ini, keju sangat populer dan muncul dalam berbagai makanan ataupun minuman. Sebagai salah satu sumber terbaik protein dan kalsium, keju punya berbagai manfaat untuk kesehatan. Berbagai manfaat makan keju tersebut, di antaranya:
Manfaat keju yang pertama adalah menjaga kesehatan gigi dan tulang. Kalsium yang terdapat dalam keju memainkan peran yang penting dalam pembentukan gigi. Selain itu, makan keju juga dapat meningkatkan tingkat pH dalam plak gigi dan memberi perlindungan pada gigi berlubang.
Para ilmuwan menemukan bahwa sifat antioksidan yang dimiliki keju bisa melindungi tubuh dari efek negatif. Suatu studi juga menunjukkan bahwa pembuluh darah orang yang mengonsumsi keju susu berfungsi lebih baik daripada orang yang mengonsumsi kue pretzel.
Kalsium, protein, magnesium, zinc, vitamin A, D, dan K yang terdapat dalam keju dapat mendorong perkembangan tulang yang sehat pada anak-anak dan dewasa muda. Selain itu, mengonsumsi keju juga dapat membantu mencegah osteoporosis.
Orang yang mengonsumsi lebih banyak keju, memiliki tekanan darah yang rendah. Kalsium dalam keju dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Akan tetapi, pilihlah keju yang rendah lemak dan natrium, seperti keju cottage atau parmesan. Sebab keju yang tinggi natrium dikhawatirkan malah membuat tekanan darah menjadi tinggi.
Manfaat keju selanjutnya adalah membantu menjaga sistem pencernaan. Keju merupakan makanan fermentasi yang membantu meningkatkan bakteri baik di usus sehat. Hal ini baik untuk kesehatan pencernaan Anda. Selain itu, keju juga memiliki pengaruh positif terhadap kadar kolesterol darah.
Beberapa jenis keju, terutama yang terbuat dari susu sapi, mengandung asam lemak omega-3. Kandungan asam lemak omega-3 tersebut diyakini bermanfaat untuk kesehatan otak dan baik untuk sistem kardiovaskular.
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh. Protein yang terkandung dalam keju pun dapat membantu membentuk sel tubuh yang sehat. Akan tetapi, jumlah protein yang direkomendasikan untuk setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, dan tingkat aktivitas.
Susu merupakan sumber kalsium dan potasium yang berguna sebagai mineral yang berperan penting menjaga tekanan darah. Selain itu, susu yang menjadi bahan dasar keju juga merupakan sumber protein yang dapat menjaga perut untuk tetap kenyang selama beberapa saat sehingga menghindari kemungkinan makan berlebih.
Baca juga: Beragam Jenis Keju Rendah Lemak yang Baik untuk Kesehatan
Peran bakteri dalam pembuatan keju adalah sebagai mikroorganisme yang mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan menurunkan pH susu. Mikroba yang dimanfaatkan dalam pembuatan produk keju adalah:
Adapun jenis bakteri mesofilik yang biasa digunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri keju Lactobacillus lactis, Streptococcus salivarius, Lactobacillus derbuckrii, dan Lactobacillus helveticus.
Sebagian orang sensitif terhadap keju, sehingga disarankan untuk membatasi atau bahkan tidak mengonsumsinya. Keju mengandung laktosa yang tidak dapat dicerna oleh orang yang menderita intoleransi laktosa. Hal ini terjadi karena tubuhnya kekurangan enzim yang dapat memecah laktosa tersebut.
Oleh sebab itu, mengonsumsi laktosa pun dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut bergas dan kembung. Akan tetapi, beberapa varian keju memiliki kadar laktosa yang sangat rendah sehingga orang yang intoleransi laktosa mungkin dapat mencicipinya sedikit.
Selain intoleransi laktosa, ada pula orang yang alergi kasein (protein utama dalam susu yang juga ada di keju). Jadi, gejala-gejala alergi, seperti gatal, ruam, batuk atau lainnya, bisa saja terjadi.
Keju juga merupakan makanan padat kalori, jadi sebaiknya batasi konsumsi keju bagi Anda yang sedang menurunkan berat badan. Kandungan lemak dalam keju, terutama lemak jenuh, juga dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan masalah kardiovaskular jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Selain itu, keju juga tidak mengandung serat, dan dapat menyebabkan sembelit bila susunya dipasteurisasi secara berlebihan. Oleh sebab itu, pastikan bahwa kondisi Anda baik-baik saja untuk mengonsumsi keju dan jangan memakannya secara berlebihan.
Banyak anak-anak yang juga menggemari keju. Lemak pada keju baik untuk pertumbuhan, namun Anda harus hati-hati terhadap risiko alergi dalam memberikan anak keju.
Selain itu, tidak sedikit ibu baru yang bertanya-tanya kapan bisa memberikan keju kepada anak mereka. Jangan khawatir, menurut asosiasi dokter anak di Amerika Serikat (AAP), keju dapat diberikan ketika mereka memasuki usia 6 bulan. Jangan lupa untuk menyesuaikan teksturnya berdasarkan kemampuan anak mengonsumsi makanan padat.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar manfaat makan keju untuk kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Manfaat labu kuning untuk kesehatan sangat beragam, mulai dari membantu menurunkan berat badan, serta baik untuk kulit hingga jantung. Buah ini dipercaya baik untuk diet.
Manfaat makan ikan untuk kesehatan sangat beragam. Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang mengandung omega-3 dan kaya akan vitamin D yang dapat menurunkan risiko serangan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan baik untuk kesehatan mata.
Minyak kedelai mungkin tidak sepopuler minyak zaitun dari segi manfaat kesehatannya. Padahal, minyak kedelai menjadi salah satu minyak yang sangat menyehatkan, terutama untuk jantung, kulit, dan tulang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved