Katekin adalah kelompok molekul antioksidan yang tergabung dalam golongan polifenol. Di antara jenis katekin yang terkandung dalam makanan, EGCG atau epigalokatekin galat adalah molekul yang cukup dikenal. Katekin, terutama EGCG, banyak diteliti dan dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit hingga penurunan berat badan.
5
(6)
8 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Zat-zat katekin, seperti EGCG, terkandung dalam teh terutama teh hijau
Table of Content
Konsumsi teh, terutama teh hijau, sering dikaitkan dengan gaya hidup sehat karena kandungannya yang menakjubkan. Salah satu kandungan dalam teh adalah EGCG, jenis molekul katekin yang menjadi kunci dalam minuman ini. Apa manfaat katekin seperti EGCG untuk tubuh?
Advertisement
Katekin adalah kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol. Nama katekin diambil dari tanaman yang disebut dengan Mimosa catechu. Zat-zat tersebut katekin bisa kita temukan dalam berbagai makanan nabati, seperti buah-buah berry, kokoa, dan teh.
Di antara semua jenis molekul dalam kelompok katekin, EGCG atau epigalokatekin galat adalah molekul yang mungkin paling terbesar dan terkenal. EGCG dan molekul katekin lain memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan.
Dengan adanya kekuatan antioksidan tersebut, katekin seperti EGCG mampu mengendalikan radikal bebas yang sering terbentuk di dalam tubuh. Radikal bebas yang berlebih dapat memicu stres oksidatif dan dapat berujung pada kerusakan sel dan penyakit kronis.
Di samping EGCG, molekul katekin lain juga berpotensi untuk menawarkan manfaat serupa. Molekul yang juga termasuk dalam kelompok katekin yaitu epikatekin, epigalokatekin, dan epikatekin 3-galat.
Sebagai senyawa khas tumbuh-tumbuhan, katekin terutama EGCG menawarkan manfaat kesehatan berikut ini:
Manfaat terbesar dari katekin dan EGCG adalah efek antioksidan dan antiradang. Molekul EGCG dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif yang disebabkan oleh aktivitas radikal bebas. Selain itu, EGCG juga mampu menekan aktivitas senyawa TNF-alfa yang bisa memicu peradangan di dalam tubuh.
Stres oksidatif dan peradangan perlu dikendalikan di dalam tubuh. Sebab, apabila tak terkendali, kedua kondisi ini dapat memicu penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.
Dengan efeknya ini, tak heran teh hijau sebagai sumber utama EGCG sering disebut-sebut sebagai minuman paling sehat di dunia.
Selain melindungi jantung dengan efek antioksidannya, katekin dan EGCG juga dilaporkan membantu menurunkan tekanan darah, mengendalikan kolesterol, dan mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah. Semua faktor tersebut perlu dikendalikan untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Misalnya, dalam sebuah riset yang dilakukan selama 8 minggu, disebutkan bahwa konsumsi 250 mg ekstrak teh hijau yang mengandung EGCG dilaporkan menurunkan LDL atau kolesterol jahat hingga 4,5%, serta kolesterol total hingga 3,9%.
Tak hanya jantung, katekin seperti EGCG juga berpotensi untuk melindungi kesehatan otak dengan meningkatkan fungsi sel saraf dan mencegah penyakit otak degeneratif.
Misalnya, dalam uji coba pada tikus, injeksi EGCG mampu mengendalikan peradangan dan memulihkan sel saraf pada tikus yang mengalami cedera tulang belakang. Konsumsi teh hijau sebagai sumber katekin juga dikaitkan dengan penurunan gangguan otak akibat pertambahan usia, seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer.
Walau menarik, riset lanjutan diperlukan untuk menguatkan manfaat katekin seperti EGCG di atas.
Banyak orang merekomendasikan konsumsi teh, sebagai sumber EGCG, dalam menjalani diet penurunan berat badan. Walau riset lanjutan masih diperlukan, beberapa studi memang dikaitkan dengan efek ini.
Misalnya, dalam sebuah studi pengamatan, disebutkan bahwa konsumsi dua cangkir teh sehari dikaitkan dengan penurunan lemak dan berat badan. Riset lain yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan hal serupa, konsumsi teh yang mengandung 690 mg katekin selama 12 minggu dikaitkan dengan penurunan lemak tubuh.
Riset lanjutan diperlukan untuk menguatkan temuan di atas.
Seperti banyak molekul antioksidan lain, EGCG juga banyak dijual dalam bentuk suplemen. Namun, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencobanya. Sebab, EGCG dosis tinggi dari suplemen tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Bahkan, pada faktanya, suplemen EGCG dikaitkan dengan risiko penyakit tertentu, misalnya:
Ibu hamil juga tidak mengonsumsi suplemen EGCG. Sebab, suplemen katekin ini berisiko berinteraksi dengan asam folat yang vital untuk ibu hamil dan janin. Keamanan suplemen EGCG dengan ibu menyusui juga belum diketahui.
EGCG juga berisiko mengganggu penyerapan obat lain, seperti obat kolesterol dan obat antipsikotik. Berkonsultasi dengan dokter menjadi cara terbaik sebelum Anda mengonsumsi suplemen apapun.
Baca Juga
Katekin adalah kelompok antioksidan yang memiliki efek positif untuk tubuh dari makanan sehat. Dari berbagai jenis katekin yang ada, EGCG mungkin menjadi yang paling terkenal. Katekin dan EGCG bisa kita dapatkan dari teh hijau serta makanan lain seperti buah berry.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Kekurangan magnesium atau hipomagnesemia adalah kondisi medis yang dapat terjadi saat tubuh kekurangan magnesium darah. Gejalanya bermacam-macam, mulai dari kram otot, gangguan mental, hingga osteoporosis.
Ketan hitam untuk ibu hamil termasuk cemilan sehat yang mampu menjaga kesehatan tubuh serta janin dalam kandungan. Salah satunya, mencegah anemia dan menjaga kesehatan saluran cerna.
Daftar kebutuhan gizi wanita berbeda setiap fasenya. Pemenuhan kalsium dan zat besi sangat dibutuhkan saat masa pertumbuhan wanita, sedangkan pemenuhan asam folat dan B12 dibutuhkan saat wanita memasuki usia subur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved