Setidaknya, tubuh manusia membutuhkan 100 miligram kalium setiap harinya. Tanpa kalium, tubuh tidak bisa berfungsi maksimal. Sebenarnya, apa saja fungsi kalium ini?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
4 Feb 2020
Manfaat kalium seringkali diremehkan, padahal zat mineral ini disebut bisa memanjangkan umur seseorang.
Table of Content
Manfaat kalium untuk tubuh seringkali diremehkan. Padahal, kalium adalah salah satu dari tujuh mineral makro yang sangat penting untuk tubuh.
Advertisement
Setidaknya, tubuh membutuhkan 100 miligram (mg) kalium setiap harinya. Tanpanya, tubuh tidak bisa berfungsi maksimal, sehingga aktivitas sehari-hari bisa terganggu. Sebenarnya, apa saja fungsi kalium itu?
Baca Juga
Potasium atau kalium adalah salah satu jenis mineral yang bisa melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Sebuah studi membuktikan, asupan kalium yang tinggi bisa mengurangi risiko kematian hingga 20%. Itulah sebabnya, kalium disebut sebagai zat mineral yang bisa membuat Anda panjang umur.
Tidak hanya itu, manfaat kalium juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit stroke, menurunkan tekanan darah, menjaga tubuh dari kehilangan massa otot, mempertahankan kepadatan tulang, sampai mengurangi risiko pembentukan batu ginjal.
Untuk Anda yang ingin merasakan manfaat kalium bagi tubuh, mari kenali berbagai fungsi kalium bagi tubuh seperti berikut ini:
Tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor kemunculan penyakit jantung. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium ternyata bisa menurunkannya. Sebab, kalium dapat membantu tubuh dalam membuang sodium.
Kadar natrium yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah, terutama pada orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi.
Dalam sebuah studi, para pengidap tekanan darah tinggi diminta untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalium. Hasilnya, mereka mengalami penurunan tekanan darah sistolik.
Stroke terjadi saat aliran darah ke otak menurun. Setiap tahunnya, 130 ribu warga di Amerika Serikat meninggal akibat stroke. Ini menjadi bukti bahwa stroke adalah penyakit serius yang tak bisa disepelekan.
Beberapa penelitian pun membuktikan, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium berpotensi mencegah “kedatangan” stroke.
Dalam sebuah analisis terhadap 33 studi yang diikuti lebih dari 128 ribu orang, peneliti menemukan bahwa para responden yang mengonsumsi lebih banyak kalium, mengalami penurunan risiko stroke hingga 24%.
BACA JUGA: Kekurangan Kalium (Hipokalemia): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Zat mineral yang juga dikenal dengan sebutan potasium ini berpotensi mencegah osteoporosis. Penyakit yang berdampak pada tulang dan sering menyerang orang lanjut usia (lansia) ini menjadi salah satu akibat tubuh kekurangan kalsium.
Ternyata, mengonsumsi makanan yang kaya akan kalium, bisa mengurangi jumlah kalsium yang terbuang lewat urine.
Dalam sebuah riset yang melibatkan 62 wanita berusia lanjut (45-55 tahun), peneliti menemukan bahwa para responden yang mengonsumsi lebih banyak kalium, memiliki massa tulang total terbesar.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Kalium Selain Pisang
Salah satu penyebab munculnya batu ginjal adalah kadar kalsium yang terlalu tinggi di dalam urine. Kalium pun bisa mencegah batu ginjal dengan mengurangi kadar kalsium di dalam urine.
Dalam sebuah riset yang berlangsung selama empat tahun, peneliti menemukan bahwa para responden yang lebih sering mengonsumsi kalium, mengalami penurunan risiko terserang batu ginjal sampai 51%.
Sementara itu pada wanita, manfaat kalium bisa menurunkan risiko batu ginjal sampai 35%.
Retensi air terjadi saat tubuh kelebihan air, sehingga pembengkakan bisa terjadi pada tubuh. Jika Anda tidak ingin hal ini terjadi, mengonsumsi makanan mengandung kalium bisa jadi obatnya.
Studi menjelaskan bahwa kalium bisa meningkatkan produksi urine, sehingga retensi air tidak terjadi di dalam tubuh.
Dalam sebuah studi, para responden yang mengonsumsi 4.096 mg kalium mengalami penurunan risiko penyakit jantung sampai 49%, dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi 1.000 mg kalium per harinya.
Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium dapat menurunkan kadar natrium di dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak heran jika risiko terserang penyakit jantung bisa berkurang.
Sistem saraf berperan menyampaikan pesan (impuls saraf) antara otak dan tubuh. Jika kesehatan sistem saraf tidak dijaga, maka pesan-pesan ini tidak bisa tersampaikan dengan baik.
Sistem saraf yang baik bisa menjaga kontraksi otot, detak jantung, hingga refleks tubuh yang normal.
Ternyata, kekurangan kadar kalium dapat berdampak buruk pada kemampuan tubuh dalam menghasilkan impuls saraf. Maka dari itu, manfaat kalium dipercaya bisa menjaga kesehatan sistem saraf.
Dikutip dari Nutrition Journal, mengonsumsi kalium dapat mengurangi risiko kehilangan massa otot pada pria. Penurunan massa otot dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk karena sensitivitas insulin dan asidosis metabolik. Untungnya, mengonsumsi mineral yang satu ini bisa mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Bisa Sebabkan Gagal Jantung Hingga Kelumpuhan, Waspadai Tanda-tanda Kelebihan Kalium
Kalium adalah zat mineral yang banyak dikandung oleh makanan. Maka dari itu, memenuhi asupan harian kalium sebenarnya tidaklah sulit.
Asupan kalium yang dianjurkan adalah 3.500-4.700 mg per harinya. Maka dari itu, jangan lupa mengonsumsi setidaknya satu jenis makanan dengan kandungan kalium.
Selain itu, kadar normal kalium di dalam tubuh adalah 3,5-5 mili ekivalen per liter (mEq/L). Sedangkan kadar kalium sebanyak 5,1-6 mEq/L dianggap hiperkalemia ringan.
Kadar kalium 6,1-7 mEq/L sudah masuk ke dalam golongan hiperkalemia sedang, dan kadar kalium di atas 7 mEq/L sudah dianggap hiperkalemia parah.
Baca juga: Bisa Sebabkan Gagal Jantung Hingga Kelumpuhan, Waspadai Tanda-tanda Kelebihan Kalium
Bagi Anda yang bingung menemukan jenis makanan yang mengandung kalium tinggi, berikut ini adalah daftarnya sebagai rekomendasi:
Perlu diketahui, meningkatkan asupan kalium dengan suplemen tidaklah dianjurkan. Di banyak negara, badan otoritas makanan setempat bahkan membatasi kandungan kalium dalam suplemen (tanpa resep) hanya mencapai 99 mg.
Selain itu, mengonsumsi kalium terlalu banyak dari suplemen dianggap berbahaya, karena bisa merusak usus dan menyebabkan aritmia jantung yang dapat berujung pada kematian.
Jika Anda mengalami kondisi kekurangan kalium, maka dokter akan meresepkan suplemen kalium.
Manfaat kalium sangatlah dibutuhkan oleh tubuh Anda. Maka dari itu, jangan ragu-ragu untuk mengonsumsi beberapa makanan yang mengandung kalium, jika Anda tidak memiliki alergi terhadapnya.
Apabila ingin meningkatkan asupan kalium dengan suplemen, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika ingin berkonsultasi langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu fungsi aluminium foil yang paling populer adalah untuk mengolah makanan. Namun, disebut-sebut ada bahaya yang muncul dari cara ini. Benarkah demikian?
14 Jun 2021
Jari putus bisa disambung kembali dengan proses replantasi. Namun hal ini bisa dilakukan apa bila jari yang terputus segera dibersihkan dengan air atau cairan steril dan disimpan dalam kotak es.
17 Agt 2021
Pelangsing alami berupa rempah-rempah ini dapat ditemukan di dapur rumah. Beberapa di antara herbal pelangsing alami ini juga bisa dibeli secara online. Sebelum mencobanya, yuk kenali dulu jenis-jenis dan penjelasan ilmiahnya!
24 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved