Tidak semua jenis ikan aman dari risiko kontaminasi bakteri, utamanya ikan mentah yang harus dihindari. Berdasarkan kategorisasinya, salah satu ikan yang “good to eat” atau boleh dikonsumsi sekali tiap minggunya adalah ikan kakap. Manfaat kakap bagi kehamilan dapat memaksimalkan pertumbuhan janin. Kenali manfaat kakap bagi ibu hamil di artikel ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
5 Mei 2020
Ikan kakap adalah salah satu ikan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil
Table of Content
Saat sedang mengandung, tidak semua jenis ikan aman dari risiko kontaminasi bakteri, utamanya ikan mentah yang harus dihindari. Berdasarkan kategorisasinya, salah satu ikan yang “good to eat” atau boleh dikonsumsi sekali tiap minggunya adalah ikan kakap. Manfaat kakap bagi kehamilan dapat memaksimalkan pertumbuhan janin.
Advertisement
Ada banyak pilihan ikan yang bisa dikonsumsi saat hamil. Idealnya, ikan yang masuk dalam kategori aman bisa dikonsumsi 3 kali dalam sepekan. Tak hanya baik untuk janin, ikan juga menyehatkan bagi sang ibu.
Baca Juga
Bagi ibu hamil pecinta olahan makanan laut, ikan termasuk salah satu yang paling bermanfaat. Dalam satu ekor ikan kakap, terdapat kandungan nutrisi berupa:
Manfaat kakap juga datang dari kandungan vitamin C, folat, vitamin B12, dan juga vitamin A di dalamnya. Beberapa manfaat kakap bagi kehamilan adalah:
Lemak ikan adalah sumber asam lemak omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan otak bayi dalam kandungan. Rutin mengonsumsi ikan dapat membuat otak bayi berkembang maksimal. Utamanya pada trimester ketiga saat otak bayi berada dalam fase perkembangan tercepat.
Protein rendah lemak dari ikan mengandung asam amino penting yang membantu berkembangnya seluruh sel janin. Mulai dari kulit, otot, rambut, dan tulang bayi.
Manfaat kakap juga dapat meningkatkan daya ingat ibu hamil berkat kandungan omega 3 di dalamnya. Hal ini penting utamanya bagi ibu hamil yang mengalami penurunan daya ingat atau pregnancy brain.
Konsumsi ikan juga baik untuk kesehatan mental. Semakin tercukupi asupan asam lemak omega 3 utamanya DHA, akan semakin kecil kemungkinan ibu hamil mengalami depresi selama kehamilan maupun depresi pasca-melahirkan atau postpartum depression.
Menurut penelitian, semakin tinggi asupan ikan seseorang akan semakin rendah pula kemungkinan mengalami kelahiran prematur. Hal ini lagi-lagi berhubungan salah satunya dengan manfaat kakap yang mengandung banyak omega 3.
Baca Juga
Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) telah merilis kategorisasi daftar ikan untuk ibu hamil berdasarkan aman tidaknya dikonsumsi. Kategorisasi tersebut adalah:
Beberapa jenis ikan perlu dihindari karena kandungan merkuri tinggi di dalamnya, seperti hiu, swordfish, bigeye tuna, ikan sori, dan ikan makarel
Dalam kategori ikan yang boleh dikonsumsi atau “good to eat”, rekomendasinya adalah dikonsumsi 1 kali seminggu. Beberapa jenisnya adalah kakap, halibut, grouper, saba, gurame, makarel Spanyol, rockfish, Yellowfin tuna, trout.
Kategorisasi ketiga adalah ikan yang aman dikonsumsi hingga 3 kali per minggu. Beberapa jenisnya adalah ikan salmon, lele, tilapia, cod, crawfish, teri, dan juga makanan laut seperti kerang, kepiting, dan lobster.
Perlu diingat pula pengolahan ikan harus melalui prosedur yang tepat, yaitu:
Baca Juga
Ikan kakap memiliki kelebihan mudah diolah dan rasanya juga mudah diterima banyak orang. Ada banyak cara untuk mengolah ikan kakap, tentu dikonsumsi bersamaan dengan karbohidrat dan sayuran.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Diet diabetes bisa membantu mengendalikan gula darah tetap normal. Seperti apa penerapan pola makan diabetes ini? Berikut informasi selengkapnya!
24 Jan 2020
Trimester 1 menjadi awal kehamilan yang banyak memberikan perubahan pada ibu dan bayi. Kenali apa saja gangguan kehamilan yang perlu diwaspadai hingga persiapan kehamilan di trimester pertama ini.
8 Sep 2020
Selama air matang diambil dari sumber yang terjamin kebersihannya, tak masalah juga merebus air matang kembali. Bahkan, merebus air matang bisa dilakukan hingga dua, tiga, empat kali, dan seterusnya. Kondisi ini tidak menyebabkan keracunan atau bahkan memicu kanker.
11 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved