Isoflavon adalah nutrisi yang banyak terkandung dalam olahan kedelai. Tahu dan tempe adalah salah satu sumber isoflavon. Manfaatnya pun banyak, mulai dari antioksidan, menurunkan risiko diabetes, hingga meredakan gejala menopause pada wanita.
27 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Isoflavon adalah senyawa yang banyak terkandung dalam olahan kedelai
Table of Content
Bagi penggemar tempe atau olahan kedelai lainnya, mungkin sudah tidak asing dengan istilah isoflavon. Isoflavon adalah senyawa bioaktif dalam makanan yang mampu memberi manfaat bagi tubuh.
Advertisement
Yuk, kenali lebih jauh manfaat isoflavon dan makanan sumber isoflavon lainnya melalui artikel berikut ini.
Isoflavon adalah senyawa fitokimia yang berasal dari keluarga Fabaceae. Senyawa ini banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan rempah.
Senyawa isoflavon diketahui bermanfaat mampu mengurangi dan menurunkan risiko penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat isoflavon bagi kesehatan.
Isoflavon diketahui memiliki sifat fitoestrogen yang membantu menyeimbangkan kadar estrogen. Isoflavon memiliki struktur yang mirip dengan estrogen, yaitu hormon seksual wanita yang berperan dalam sistem reproduksi.
Sifat fitoestrogen inilah yang membuat isoflavon mampu mengurangi berbagai gejala menopause, seperti gangguan emosi, hot flashes, vagina kering, hingga kelelahan.
Mengingat strukturnya mirip estrogen, isoflavon juga digunakan dalam terapi penggantian hormon.
Salah satu manfaat isoflavon adalah mampu mencegah dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa protein kedelai yang mengandung isoflavon mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Penumpukan kolesterol jahat ini berisiko menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini dapat membuat risiko penyakit jantung semakin tinggi.
Tidak hanya itu, kandungan isoflavon dalam semanggi merah juga memiliki manfaat kardiovaskuler dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Baca Juga
Satu lagi manfaat isoflavon adalah menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang menyatakan bahwa protein kedelai maupun fermentasi kedelai mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Isoflavon banyak terdapat dalam olahan kedelai. Selain itu, kedelai juga punya indeks glikemik yang rendah.
Itu sebabnya, olahan kedelai banyak digunakan sebagai salah satu camilan untuk diabetes.
Isoflavon juga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Salah satu fungsi antioksidan adalah melindungi dan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas, penyebab kanker.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa remaja yang mengonsumsi kedelai memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara di kemudian hari.
Namun, keampuhan isoflavon sebagai pencegahan kanker perlu ada penelitian lebih lanjut. Pasalnya, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa isoflavon berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Sistem pencernaan bayi memang lebih sensitif dibandingkan dengan orang dewasa. Tidak jarang, bayi akan mengalami diare jika salah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
Dalam hal ini, konsumsi susu kedelai mampu memperpendek durasi diare pada bayi, dibandingkan dengan susu sapi. Terlebih untuk anak yang memiliki intoleransi laktosa.
Isoflavon juga diketahui mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, kondisi ini hanya berlaku pada seseorang yang mengalami sedikit peningkatan tekanan darah, bukan penderita hipertensi.
Isoflavon dari kedelai diketahui mampu mengatasi berbagai gejala yang berhubungan dengan sindrom iritasi usus, seperti sakit perut.
Kombinasi protein kedelai dari makanan dan suplemen isoflavon diketahui mampu meningkatkan kepadatan tulang. Itu sebabnya, isoflavon disebut berpotensi mengatasi osteoporosis.
Peradangan merupakan respons kekebalan tubuh yang paling umum jika terkena infeksi dari patogen asing.
Dalam hal ini, isoflavon diketahui memiliki sifat anti-inflamasi yang berasal dari aktivitas antioksidan. Itu sebabnya, isoflavon diketahui mampu mengatasi peradangan.
Baca Juga
Berikut ini daftar makanan sumber isoflavon yang sayang untuk Anda lewatkan:
Isoflavon memang memiliki manfaat kesehatan. Namun, terlalu banyak konsumsi isoflavon juga bisa menyebabkan efek samping.
Efek samping isoflavon sebagian besar terjadi akibat penggunaan suplemen jangka panjang. Bukan dari makanan yang mengandung isoflavon alami.
Beberapa kemungkinan efek samping yang muncul antara lain:
Dalam jurnal Nutrients diketahui bahwa konsumsi isoflavon jangka panjang dengan dosis yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, seperti:
Anda juga perlu hati-hati dalam mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung isoflavon. Terlebih jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Pasalnya, beberapa jenis obat berikut ini dapat berinteraksi negatif terhadap isoflavon, antara lain:
Baca Juga
Sebagian besar isoflavon terdapat dalam bahan makanan sehari-hari, seperti tahu dan tempe. Jangan ragu untuk mengonsumsi makanan kaya isoflavon untuk mendapatkan manfaatnya.
Akan tetapi, perlu diingat, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Anda boleh berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan kepastian.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan atau sedang mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter terkait anjuran dan pantangan makanan atau suplemen untuk memaksimalkan pengobatan Anda.
Jika ragu, Anda juga bisa berkonsultasi secara online terkait isoflavon dan senyawa aktif dalam makanan lainnya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu fungsi aluminium foil yang paling populer adalah untuk mengolah makanan. Namun, disebut-sebut ada bahaya yang muncul dari cara ini. Benarkah demikian?
Ada saja sumber stres di tempat kerja, salah satunya adalah rekan kerja yang toxic. Sayangnya, dalam sepekan setidaknya ada 40 jam Anda akan berinteraksi dengan mereka. Pindah kantor atau menyuruh mereka mengundurkan diri tentu bukan solusi tepat.
Makan tengah malam ternyata menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh Anda. Beberapa bahaya makan di tengah malam di antaranya adalah sulit konsentrasi hingga muncul sindrom makan tengah malam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved