Imunisasi TT pada ibu hamil dapat mencegah calon ibu dan bayi terkena infeksi tetanus. WHO juga telah menjamin bahwa manfaat pemberian imunisasi TT pada ibu hamil melebihi potensi efek sampingnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Okt 2020
Imunisasi TT pada ibu hamil mencegah terjadinya infeksi tetanus
Table of Content
Suntik TT (tetanus toksoid) sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Imunisasi TT pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah calon ibu dan bayinya terkena infeksi tetanus. Tetanus adalah penyakit berbahaya yang belum ada obatnya, tapi dapat dicegah dengan vaksin.
Advertisement
Anda dapat terinfeksi penyakit ini ketika bakteri tetanus (Clostridium tetani) yang umumnya berada di tanah dan debu, masuk ke tubuh melalui luka terbuka. Sesaat setelah bakteri memasuki darah, terciptalah racun yang disebut tetanospasmin.
Racun ini akan menyerang sistem saraf dan berpotensi mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh sebab itu, vaksin TT pada ibu hamil penting untuk dilakukan.
Baca Juga
WHO merekomendasikan vaksinasi tetanus toksoid untuk semua ibu hamil. Imunisasi TT pada ibu hamil menurut WHO sangat dianjurkan jika ibu memiliki luka rawan tetanus atau tinggal di daerah tertinggal, di mana persalinan mungkin terjadi dalam kondisi yang tidak higienis.
Sejumlah manfaat vaksin TT pada ibu hamil, yaitu:
Dengan mendapatkan imunisasi TT, tubuh akan membuat antibodi untuk melawan bakteri tetanus dan mencegah penyakit berkembang.
Antibodi akan diteruskan ke janin yang sedang berkembang di rahim sehingga ia juga terlindungi dari penyakit tetanus hingga mendapatkan vaksin TT pertamanya (usia 6-8 minggu) sebagai bagian dari vaksin DPT.
Bagi bayi baru lahir, tetanus neonatal adalah kondisi yang sangat berbahaya. Bayi dapat terkena tetanus akibat alat potong tali pusat yang tidak steril dan luka tali pusat yang belum sembuh.
Akan tetapi, ibu yang telah mendapat vaksin TT dapat membantu memberi kekebalan pada bayi terhadap infeksi tersebut.
Baca juga: Vaksin untuk Ibu Hamil, Mana yang Diperbolehkan dan Dilarang?
Jika Anda ingin mendapatkan vaksin TT, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter mengenai aturan pemberian maupun efek yang mungkin ditimbulkan.
Umumnya, aturan pemberian dan jadwal vaksin TT untuk ibu hamil adalah sebagai berikut:
Suntik TT tidak boleh dilakukan hanya sekali. Jika ini merupakan kehamilan pertama dan Anda telah memiliki jadwal vaksinasi rutin pada masa kanak-kanak dan dewasa, Anda hanya akan mendapat imunisasi TT pada ibu hamil 2 kali dengan minimal jarak 4 minggu di antara setiap dosis. Dokter pun akan memutuskan pada bulan kehamilan berapa Anda mendapat vaksin tersebut.
Sedangkan bagi Anda yang tidak memiliki riwayat vaksinasi atau catatan vaksinasi, Dosis pertama vaksin TT perlu diberikan sedini mungkin pada masa kehamilan.
Lalu, diikuti dengan dosis kedua pada 4 minggu kemudian dan dosis ketiga sekitar 6 bulan setelah pemberian dosis kedua (sebelum melahirkan).
Imunisasi TT pada ibu hamil dapat melindunginya dari penyakit tetanus hingga 3 tahun jika mendapat dua dosis vaksin, dan 5 tahun jika mendapat tiga dosis
Apabila Anda hamil kembali dalam waktu dua tahun sejak kehamilan pertama dan telah diberi dua dosis vaksin TT sebelumnya, maka Anda hanya perlu mendapat satu dosis penguat. Sementara itu, jika jarak antara kehamilan pertama dan kedua terlalu jauh, maka Anda perlu mendapatkan dua dosis vaksin.
Dokter akan menyuntikkan vaksin pada area yang minim rasa sakit, contohnya pantat. Biasanya rasa sakit di area suntikan berlangsung selama beberapa hari. Namun, untuk meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan, Anda dapat meletakkan kompres es pada area tersebut.
Jangan mengonsumsi ibuprofen untuk meredakan nyeri karena dianggap tidak aman bagi kehamilan. Jika Anda membutuhkan obat penghilang rasa sakit, konsultasikan pada dokter.
Baca juga: 6 Jenis Vaksin yang Direkomendasikan untuk Orang Dewasa
Setiap proses vaksinasi pasti memiliki sejumlah efek samping, termasuk dalam pemberian vaksin tetanus pada ibu hamil. Vaksin TT untuk ibu hamil akan memberikan sejumlah efek samping, seperti nyeri, kemerahan, bengkak di area suntikan, demam, hingga sakit kepala. Efek samping ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, dalam sejumlah kasus, suntik tetanus bisa memicu syok anafilatik atau reaksi gatal. Untuk mencegah efek tersebut, pastikan Anda melakukan vaksinasi di penyedia layanan yang menjamin kebersihan alat-alat yang digunakan. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terutama untuk ibu hamil yang memiliki riwayat alergi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar imunisasi TT pada ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Berhubungan seks saat hamil relatif aman untuk dilakukan oleh pasangan. Posisi seperti wanita di atas dan spooning direkomendasikan karena memberikan kenyamanan pada ibu hamil.
20 Mar 2019
Vagina terasa gatal saat hamil bisa disebabkan oleh infeksi jamur, perubahan hormon, kebersihan vagina yang kurang terjaga, dan pakaian dalam yang terlalu ketat. Untuk mengatasinya bisa dengan bahan alami ataupun obat dokter.
9 Feb 2022
Berhenti merokok untuk hamil diperlukan untuk menjaga kesehatan janin dan ibunya. Oleh karena itu, Anda bisa menjauhi rokok saat hamil dengan melakukan tindakan, seperti mendekati keluarga/pasangan untuk meminta dukungan, mengenal bahaya rokok lebih dalam, dan menguatkan keinginan untuk hamil dan sehat.
19 Feb 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved