Terapi garam atau halotherapy dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti PPOK, asma, bronkitis, gangguan pernapasan, masalah kulit, dan alergi, hingga menghilangkan stres.
18 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Terapi garam adalah jenis pengobatan alternatif untuk membantu mengatasi penyakit tertentu
Table of Content
Anda mungkin mengenal garam sebagai bumbu masakan. Ternyata, ada jenis garam khusus yang bisa digunakan untuk terapi kesehatan. Terapi garam atau halotherapy biasanya dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, salah satunya gangguan pernapasan.
Advertisement
Simak lebih lanjut tentang terapi garam beserta manfaatnya bagi kesehatan berikut ini.
Terapi garam, disebut juga halotherapy, adalah pengobatan alternatif dengan menggunakan media garam khusus.
Halotherapy biasanya menggunakan garam Himalaya yang diketahui memiliki 84 mineral alami, serta bebas polutan, bahan kimia, dan racun.
Ada beberapa metode halotherapy yang biasa digunakan, yakni metode kering dan metode basah, berikut penjelasannya.
Terapi garam metode kering dilakukan dengan menghirup partikel uap dalam ruang garam (salt cave), seperti ruangan spa.
Ruang garam memiliki suhu 20? atau lebih rendah dengan sebuah halogenerator. Alat ini berfungsi untuk mengubah garam menjadi partikel mikroskopis (partikel berukuran sangat kecil yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop) dan melepaskannya ke udara di dalam ruangan.
Partikel garam yang terhirup dalam bentuk mikroskopis ini dipercaya bermanfaat bagi kesehatan. Terapi ini biasanya berlangsung sekitar 30-45 menit.
Sesuai namanya, terapi garam dengan metode basah melibatkan campuran garam dan air. Metode basah halotherapy meliputi:
BACA JUGA: Mengenal Berbagai Jenis Garam, Mana yang Paling Sehat Dikonsumsi?
Meski belum mendapat izin secara resmi sebagai terapi medis, beberapa penelitian menyatakan efek positif terhadap kesehatan.
Terapi garam dipercaya dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan di saluran pernapasan, kulit, dan alergi. Selain itu, terapi garam juga dipercaya dapat memberi efek menenangkan yang bisa meningkatkan kesehatan mental.
Beberapa manfaat terapi garam atau halotherapy antara lain:
Menghirup uap garam diklaim mampu menyerap iritan, alergen atau zat yang menyebabkan alergi, dan racun dari saluran pernapasan. Partikel ini juga bisa memecah lendir di saluran pernapasan dan mengurangi peradangan.
Menghirup partikel uap garam juga dipercaya dapat meringankan batuk, sesak napas, dan mengi.
Sebuah penelitian dalam Journal of Medicine and Life menyatakan bahwa halotherapy memberi efek antialergi dan antiinflamasi pada penderita asma bronkial atau bronkitis akut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan proses infeksi dan peradangan setelah pengobatan halotherapy.
Partikel garam juga memiliki efek positif terhadap kulit, yakni dengan menyerap bakteri dan kotoran lain yang memicu berbagai masalah pada kulit.
Terapi garam pun dipercaya mampu mengatasi berbagai penyakit kulit, seperti psoriasis, eksim, dan jerawat.
Partikel garam mampu menghasilkan ion negatif yang membantu tubuh melepaskan hormon serotonin sehingga menimbulkan perasaan bahagia.
Beberapa penelitian juga menyatakan efek positif halotherapy dalam mengurangi depresi dan kecemasan berlebih.
Selain potensi manfaat, terapi garam juga tak luput dari risiko efek samping pada beberapa orang.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa menghirup larutan garam 3% dapat menjadi cara pengobatan yang aman dan efektif untuk bayi dengan bronkiolitis..
Namun, secara umum, belum ada standar terkait jumlah penggunaan garam di klinik halotherapy dan masih sedikit penelitian akan hal ini.
Selain itu, meski dikatakan dapat membantu mengatasi asma, terapi garam juga mungkin bisa mengiritasi saluran udara pada orang yang memiliki asma. Hal ini justru dapat memperburuk gejala asma, seperti batuk hingga sesak napas.
Ditambah lagi, sejumlah orang pun melaporkan mengalami sakit kepala saat menjalani terapi ini.
Terapi garam atau halotherapy dipercaya bisa menjadi terapi pelengkap untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Namun, masih sedikit penelitian yang membuktikan keampuhan dan keamanan penggunaannya.
Hal terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda berniat menjalankan terapi garam, terlebih pada penderita asma atau gangguan pernapasan lain.
Menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta konsumsi obat rutin tetap menjadi pilihan utama pengobatan masalah pernapasan Anda.
Jika Anda tertarik dengan terapi garam atau halotherapy untuk kesehatan, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Makanan rendah lemak bisa mencegah datangnya berbagai penyakit mengerikan, seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga penyakit jantung. Maka dari itu, mengonsumsi makanan rendah lemak secara rutin, bisa membawa dampak baik pada kesehatan.
Tidak hanya melawan penuaan dini, teh hijau yang tinggi antioksidan punya manfaat lain untuk kulit wajah. Mulai dari mengatasi jerawat, melembapkan, hingga membantu melawan kanker kulit.
Migrain umumnya akan diikuti oleh berbagai gejala lain, seperti mual dan muntah. Untuk meredakannya, ada berbagai gerakan olahraga yang dapat dilakukan untuk mengatasi migrain. Apa saja?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved