Manfaat gaya hidup minimalis ternyata sangat bagus untuk kesehatan mental. Anda tidak akan dibebani oleh pikiran banyak barang di rumah yang sangat mengganggu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Mar 2022
Tanpa banyak barang, tanpa banyak pikiran mengganggu
Table of Content
Berbeda dengan metode KonMari dari Marie Kondo yang begitu populer, gaya hidup minimalis mengusung konsep sebaliknya. Banyak orang disarankan menjalani hidup dengan sesedikit mungkin materi atau barang-barang. Manfaat menjalankan gaya hidup minimalis ini bisa melawan risiko seseorang terkena depresi.
Advertisement
Konsep ini berangkat dari pemikiran toxic bahwa seberapa banyak pun barang yang dibeli atau dimiliki, tidak akan ada rasa cukup. Sebaliknya, ketika mulai menjalani hidup yang lebih sederhana, hidup seseorang akan terasa lebih bermakna dan tidak terlalu banyak hal tak penting memenuhi pikiran.
Faktanya, orang akan bisa menjalani hidup apa adanya. Anda tidak perlu dikelilingi banyak barang atau harta. Pasalnya, sebagian besar barang yang ada di sekitar Anda belum tentu dibutuhkan atau digunakan secara terus-menerus.
Itulah yang diangkat dari gaya hidup minimalis. Anda diajak untuk hidup tidak berlebihan dan mementingkan kualitas. Hiduplah dengan benda-benda yang memang benar-benar Anda butuhkan.
Saat cukup dengan satu atau dua pasang sepatu, Anda sebenarnya tidak membutuhkan koleksi seratus sepatu. Memulai gaya hidup minimalis ini akan membuat Anda lebih lega tanpa beban pikiran yang kadang menghantui kehidupan sehari-hari.
Setiap orang pada dasarnya bersifat materialistis, punya kecenderungan suka membeli dan memiliki barang tertentu. Ini tidak buruk, bergantung pada motif apa di balik keinginannya. Lebih jauh lagi, gaya hidup minimalis bisa membawa banyak manfaat seperti:
Ketika seseorang tinggal dengan begitu banyak kepemilikan materi, artinya energi yang dialokasikan untuk merawatnya pun tidak sedikit. Bandingkan saja seorang minimalis yang hanya memiliki total 33 benda di lemari, pasti hidupnya terasa lebih lowong ketimbang yang memiliki ratusan barang.
Perlu ada energi khusus untuk menyimpan, menata, mencuci, menyetrika. Ketika mendelegasikan tugas itu pada orang lain seperti ART atau jasa laundry, tetap saja ada sumber daya yang harus dikeluarkan berupa uang.
Memiliki terlalu banyak barang di sekitar juga membuat pikiran semakin sibuk. Pada akhirnya, hal ini mengakibatkan seseorang mudah terdistraksi dan sulit fokus. Ibaratnya, pikirannya sulit merasa damai. Rasa damai ini tak hanya bisa dicapai dengan meditasi saja, tapi juga dengan menerapkan gaya hidup minimalis.
Meski tidak terlihat secara langsung korelasinya, rupanya gaya hidup minimalis bisa mencegah seseorang mengalami depresi. Memiliki terlalu banyak materi hanya akan membuat seseorang kewalahan atau overwhelmed. Ketika seseorang tidak lagi memiliki terlalu banyak barang, pikirannya akan terasa lebih lowong dan tenang. Rasa ini begitu magis.
Kondisi rumah atau kamar yang berantakan karena terlalu banyak barang akan membuat seseorang merasa bersalah. Rasa ini muncul karena seharusnya yang dilakukan adalah merapikan atau membereskannya, bukan hanya mendiamkannya begitu saja.
Perlu diingat, rasa bersalah adalah bentuk emosi negatif. Bahkan, rasa bersalah ini dengan mudah bisa memicu cemas berlebih hingga depresi jika dibiarkan dalam jangka panjang.
Bandingkan berapa waktu yang diperlukan untuk mengurus 4 mobil ketimbang hanya 1 mobil. Belum lagi seluruh biaya yang diperlukan untuk mengurus asuransi atau servisnya. Ketika seseorang menjalani gaya hidup minimalis dengan hanya memiliki 1 buah mobil, waktu lainnya bisa dialokasikan untuk lebih menikmati hidup.
Baca juga: Gaya Hidup Tidak Sehat yang Bisa Mendatangkan Penyakit
Orang yang lemarinya begitu penuh dengan pilihan pakaian akan memerlukan waktu lebih lama menentukan apa yang akan dipakai. Jauh berbeda ketimbang orang dengan gaya hidup minimalis yang bisa memilih pakaian dengan cepat karena padu padannya lebih ringkas.
Tak hanya soal memilih pakaian saja, hal ini bisa berimbas pada banyak hal lain saat akan mengambil keputusan. Pada akhirnya, gaya hidup minimalis akan meningkatkan rasa bahagia dan mengurangi rasa cemas berlebih.
Menjalani gaya hidup minimalis juga akan membuat seseorang berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Terlebih dengan seluruh tekanan yang muncul dalam interaksi sosial di media sosial. Pada akhirnya, orang yang menjalani gaya hidup minimalis akan punya kemerdekaan dari rasa tidak memiliki barang karena sudah merasa damai dengan yang dimilikinya.
Ketika menjalani gaya hidup minimalis, orang tidak akan lagi mengkhawatirkan hal-hal sepele di sekitarnya. Ini adalah kemerdekaan yang sangat baik untuk kesehatan mental. Orang akan terlatih untuk fokus pada hal yang benar-benar perlu dipikirkan, tanpa mengurusi hal lain yang tidak penting.
Secara finansial, gaya hidup minimalis juga membuat seseorang bisa lebih hemat dan sehat. Tak ada lagi tuntutan untuk berburu barang terbaru dan merogoh kocek demi mendapatkannya, siklus yang terus berulang. Justru, aspek finansial bisa dialokasikan ke hal lebih baik seperti investasi atau dana darurat.
Baca juga: Selamatkan Lingkungan dengan Gaya Hidup Zero Waste
Tidak ada yang tidak mungkin. Kamu bisa memulai gaya hidup sederhana dan menenangkan ini dengan langkah berikut:
Langkah pertama untuk memulai gaya hidup minimalis adalah memilah dan memilih barang di rumah. Pisahkan barang yang benar-benar Anda gunakan. Lalu, singkirkan barang-barang yang sudah tidak lagi berguna untuk hidup Anda.
Mulai jalani hidup dengan fokus kepada kebutuhan, bukan keinginan semata. Artinya, Anda hanya akan membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Sebelum membeli barang, Anda harus tahu mau diapakan barang tersebut. Jangan lupa, singkirkan barang lama sebelum memasukkan barang baru.
Pada awalnya, mungkin Anda akan sulit melakukannya. Pasti ada keinginan untuk menambah atau meng-upgrade barang yang Anda miliki. Namun, membiasakan diri adalah kunci hidup sederhana. Nikmatilah barang-barang yang ada di sekitar Anda.
Membeli barang baru hanya demi ego semata hanya akan membuat rumah Anda penuh. Cobalah redam ego saat membeli barang. Jika memang ingin membeli barang baru, coba tunggu beberapa hari. Jika memang Anda masih menginginkannya, berarti Anda membutuhkannya.
Gaya hidup sederhana dan minimalis hanya akan bisa dilakukan saat Anda fokus. Fokus pada diri sendiri, fokus pada menjalani kehidupan, dan fokus pada ketenangan hidup. Jauhkan fokus pada harta dan kenikmatan sesaat. Dengan begitu, Anda bisa jauh lebih tenang.
Baca juga: Meninjau Baik Buruknya Gaya Hidup Hedonisme
Jika ingin memulai gaya hidup minimalis, bisa dilakukan dengan melihat apa saja barang yang tidak lagi dipakai dan dirasa tidak penting. Sortir dan buang barang yang tak lagi dipakai agar pikiran terasa lebih tenang dan damai. Pada akhirnya, menjalani gaya hidup yang lebih sederhana akan berdampak sangat baik bagi kesehatan mental hingga kehidupan sosial seseorang.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar menjalani hidup yang lebih baik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cara sterilisasi bisa direbus atau diberi uap panas untuk menghilangkan sisa kuman dan bakteri. Lakukan pembersihan ini pada peralatan bayi secara teratur.
14 Feb 2023
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah dapat membantu Anda untuk bisa mengatur tekanan darah agar tetap normal. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang bisa membahayakan kesehatan Anda.
31 Jan 2020
Intuitive eating mengajarkan Anda makan dengan penuh kesadaran akan rasa lapar. Konsep ini pun membuat Anda lebih menghargai makanan dan diri sendiri.
24 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved