Artikel Bersponsor
ParentingManfaat EPA dan DHA baik untuk tumbuh kembang anak, terutama dalam hal perkembangan otaknya. Orangtua harus memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, baik lewat makanan maupun pemberian multivitamin.
2023-03-23 09:14:52
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
EPA dan DHA sangat penting untuk tumbuh kembang anak agar cerdas
Tidak hanya soal pendidikan dan pola asuh, orangtua juga harus memenuhi nutrisi yang mendukung perkembangan otak anak, seperti EPA dan DHA. Bahkan ada berbagai manfaat EPA dan DHA untuk tumbuh kembang anak.
Advertisement
EPA dan DHA adalah dua komponen yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak, terutama dalam hal perkembangan otaknya. Sehingga, orangtua harus memenuhi kebutuhannya, baik lewat makanan maupun pemberian multivitamin untuk anak.
Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu DHA dan EPA, eicosapentaenoic acid atau EPA adalah jenis asam lemak omega-3 yang umumnya dikonsumsi bersama dengan DHA.
EPA biasanya ditemukan pada lemak ikan, seperti salmon dan tuna. Selain itu, nutrisi tersebut terkandung dalam suplemen minyak ikan.
Sama halnya dengan EPA, docosahexaenoic acid atau DHA adalah jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak selama kehamilan hingga anak usia dini.
DHA secara alami diproduksi dalam jumlah kecil oleh tubuh, tetapi untuk mencapai jumlah yang cukup, nutrisi ini perlu diperoleh melalui makanan atau suplemen.
Sementara itu, asam lemak omega-3 sendiri adalah komponen yang punya peran penting untuk meningkatkan fungsi otak, daya tahan tubuh, menjaga suasana hati, hingga kesehatan jantung.
Atas dasar inilah, Anda perlu lebih sigap dalam melakukan usaha memenuhi kebutuhan EPA dan DHA bagi si kecil.
Memenuhi kebutuhan nutrisi anak, termasuk EPA dan DHA, merupakan hal yang sangat penting. Berikut adalah manfaat EPA dan DHA untuk anak.
Kedua jenis asam lemak omgea-3, EPA dan DHA, dapat membantu meningkatkan fungsi otak anak, kemampuan belajar, dan daya ingatnya.
Usaha untuk memaksimalkan perkembangan otak anak pun harus dilakukan sedini mungkin, bahkan sebelum mereka lahir ke dunia.
Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi suplemen omega-3 dinilai memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak.
Selain itu, anak yang saat bayi sudah mendapatkan asupan yang mengandung DHA, juga terbukti dapat tumbuh menjadi anak yang lebih berprestasi.
Perkembangan otak anak memang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupannya. Pada periode ini, otak mereka akan tumbuh hingga mencapai 80 persen otak dewasa.
Itulah alasannya, rentang usia ini disebut sebagai golden age alias periode keemasan anak, dan perlu diasah secara maksimal.
Setelah usia 2 tahun, otak akan terus berkembang dan bahkan mencapai 90 persen dari otak orang dewasa pada 5 tahun pertama kehidupannya.
Selanjutnya, saat anak mencapai usia 8 tahun, perkembangan otak yang telah dilalui inilah yang akan menjadi fondasi untuk mendukung kemampuan belajar, kesehatan, hingga kesuksesannya kelak.
Omega-3 tetap perlu dipenuhi hingga anak beranjak remaja bahkan dewasa. Sebab, selain mendukung pertumbuhan otak, nutrisi ini juga bisa melindunginya dari berbagai penyakit lain, termasuk penyakit jantung.
Manfaat EPA dan DHA yang tak kalah penting adalah mengurangi keparahan asma pada anak. EPA dan DHA adalah jenis utama dari asam lemak omega-3 yang dipercaya dapat mengurangi tingkat keparahan asma pada si kecil.
Dalam sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 29 orang anak dengan riwayat asma, disebutkan bahwa mengonsumsi minyak ikan selama 10 bulan secara teratur terbukti bisa meringankan gejala asma yang muncul.
Penelitian lain menyebutkan DHA dan EPA telah lama dikenal memiliki efek kesehatan yang berupa sifat anti-inflamasi, anti-trombotik, dan immuno-regulatory untuk membantu meredakan asma.
Anak-anak bisa terkena penyakit autoimun saat sistem pertahanan tubuhnya ‘salah serang’. Jadi, sistem imun tubuh bukannya menyerang virus atau bakteri penyebab penyakit, tapi malah menyerang sel sehat dan membuat tubuh mengalami gangguan kesehatan.
Contoh penyakit autoimun yang bisa terjadi pada anak-anak adalah diabetes melitus tipe 1 dan lupus.
Omega-3 EPA dan DHA dinilai dapat membantu mengurangi gejala dan keparahan penyakit-penyakit ini, terutama jika diberikan sejak dini.
Sebuah penelitian menyebutkan suplementasi asam lemak omega 3 yang dikonsumsi dengan atau tanpa vitamin D dapat mengurangi terjadinya penyakit autoimun sebesar 15%.
Depresi bukanlah penyakit yang hanya bisa terjadi pada orang dewasa. Pada anak, gangguan mental ini juga bisa muncul.
Gejala depresi dinilai bisa diredakan dengan memenuhi kebutuhan omega-3 harian anak.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi minyak ikan, yang merupakan salah satu sumber omega-3, bisa membantu meredakan gejala depresi pada anak berusia 6-12 tahun.
Anak dengan kondisi attention deficit hiperactivity disorder (ADHD), terbukti memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah dari level normal di tubuhnya.
Maka dari itu, konsumsi makanan atau suplemen dengan kandungan EPA dan DHA, yang merupakan bagian dari jenis utama omega-3, dianggap bisa membantu meredakan gejala kondisi ini, terutama pada anak yang berusia di bawah 12 tahun.
Fungsi EPA dan DHA juga dapat membantu menurunkan risiko anak terkena diabetes tipe 2.
Selama ini, diabetes mungkin dianggap hanya bisa terjadi pada orang dewasa. Padahal, anak-anak juga berisiko mengalaminya, terutama apabila pola hidupnya tidak sehat karena konsumsi gula secara berlebihan.
Nah, agar si kecil tidak berisiko terkena penyakit ini, berikan mereka omega-3 secara teratur. Sebab, nutrisi ini dinilai bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada anak secara signifikan.
Gangguan tidur bisa mempengaruhi anak di bawah usia 18 tahun. Untungnya, salah satu fungsi DHA dan EPA adalah mendorong tidur lebih nyenyak.
Studi yang melibatkan 395 anak dalam Journal of Sleep Research menemukan bahwa melengkapi 600 mg DHA selama 16 minggu dapat mengurangi gangguan tidur dan membuat tidur satu jam lebih lama per malamnya.
Penelitian lain dalam The American Journal of Clinical Nutrition juga menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak asam lemak omega-3 selama kehamilan dapat memperbaiki pola tidur bayi.
Akan tetapi, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya.
Baca Juga
Itulah tadi beberapa manfaat EPA dan DHA untuk anak. Setiap harinya, anak membutuhkan sekitar 0,12-1,3 gram EPA dan DHA.
Keduanya bisa didapatkan dari berbagai makanan maupun multivitamin yang saat ini sudah banyak tersedia, seperti:
Satu porsi ikan kakap putih mengandung 0,47 gram DHA dan 0,18 gram EPA. Selain itu, ikan ini kaya akan protein dan selenium yang baik untuk pertumbuhan anak.
Anda bisa mengkreasikan berbagai resep salmon agar anak mendapatkan cukup asupan omega-3. Sebab, dalam satu porsi ikan ini ada kandungan DHA sebanyak 1,24 gram dan EPA sebanyak 0,59 gram.
Udang juga bisa menjadi salah satu sumber omega-3 yang biasanya akan disukai anak-anak.
Meski jumlah EPA dan DHA pada udang tidak sebesar ikan, makanan ini bisa menjadi variasi sumber nutrisi agar si kecil tidak bosan.
Rumput laut adalah satu dari sedikit tanaman yang mengandung EPA dan DHA.
Anda juga bisa mengolah rumput laut menjadi berbagai kudapan atau menjadikannya abon untuk dicampurkan ke nasi supaya anak semangat untuk menyantap sumber omega-3-nya.
Apabila anak tergolong picky eater atau memiliki alergi terhadap makanan yang merupakan sumber EPA dan DHA, maka Anda bisa memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan memberikan suplemen atau multivitamin.
Meski efek samping suplemen omega 3 tergolong ringan. Anak dapat mengalami bau mulut, sakit kepala, sakit perut, mual, atau diare.
Untuk mengurangi risiko efek samping, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan pastikan Anda memberi suplemen sesuai dosis yang dianjurkan.
Jangan sampai anak kekurangan asam lemak omega-3 karena nutrisi ini sangat penting untuk mendukung kesehatannya sehari-hari.
Jadi, berikan multivitamin yang mengandung EPA maupun DHA setiap hari secara teratur dan bisa dimulai sejak anak berusia satu tahun.
Namun, jika anak alergi terhadap ikan atau kerang, Anda sebaiknya hindari pemberian makanan atau suplemen yang mengandung ikan.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan atau suplemen lain yang kaya EPA dan DHA, seperti biji rami atau minyak alga. Dengan begitu, perkembangan si kecil bisa berlangsung secara optimal.
EPA dan DHA adalah nutrisi yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Sehingga, orangtua perlu memastikan memenuhi kebutuhan kedua nutrisi ini pada anak, baik melalui makanan maupun multivitamin.
Supaya perkembangan dan pertumbuhannya semakin optimal, ajarkan anak untuk menjalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga secara teratur.
Apabila ingin berdiskusi lebih lanjut seputar manfaat EPA dan DHA, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Potensi gizi buruk pada anak dapat dikenali melalu status gizi mereka. Dalam hal ini, status gizi dapat mengukur ketidakseimbangan gizi pada anak. Anda sebagai orang tua harus mengetahui tiga indikator yang digunakan untuk memantau gizi anak, yaitu berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut tinggi badan. Dengan mengetahui status gizi anak, Anda dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Cara agar anak tumbuh tinggi bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur dengan cukup, dan menjaga postur tubuh dengan baik.
Jadwal makan anak 2 tahun terdiri dari tiga kali makan dan dan dua kali camilan. Pastikan memberi makanan bergizi seimbang untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved