Manfaat DHA untuk ibu hamil adalah untuk mencegah preeklampsia, menurunkan risiko persalinan prematur, dan mencegah terjadinya depresi pascapersalinan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
28 Des 2020
Manfaat DHA untuk ibu hamil salah satunya bisa cegah persalinan prematur
Table of Content
DHA adalah singkatan dari Docosahexaenoic acid, salah satu jenis asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam menjaga kesehatan setiap sel di tubuh, terutama otak, kulit, dan mata. DHA tak bisa dihasilkan secara alami oleh tubuh sehingga Anda harus mendapatkannya dari asupan makanan maupun suplemen.
Advertisement
Komponen ini sudah terkenal khasiatnya, terutama untuk bayi dan janin. Namun, manfaat DHA untuk ibu hamil juga tak kalah penting. Sebab dalam jumlah yang cukup, asam lemak ini dapat mengurangi risiko ibu melahirkan prematur, preeklampsia, hingga depresi pascapersalinan.
Baca Juga
DHA memiliki peran penting dalam menjaga kehamilan, baik itu dengan meningkatkan kesehatan ibu maupun mendukung perkembangan optimal janin.
Konsumsi DHA tak hanya perlu dipenuhi selama kehamilan, tapi juga saat merencanakan hamil dan setelah persalinan, atau ketika menyusui.
Dengan konsumsi yang memadai, maka berbagai manfaat DHA untuk ibu hamil di bawah ini bisa Anda dapatkan:
Pada penelitian yang dilakukan pada ibu-ibu hamil yang mengonsumsi suplemen asam lemak omega-3, ditemukan bahwa risiko mereka terkena preeklampsia menjadi menurun.
Preeklampsia adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti naiknya tekanan darah, terdapat protein dalam urine, hingga level yang berbahaya, dan kerusakan organ vital di tubuh, terutama hati dan ginjal.
Kondisi tersebut bisa membahayakan nyawa ibu dan janin. Cara paling efektif untuk mengatasi preeklampsia adalah dengan mempercepat proses persalinan.
Mengonsumi DHA yang cukup akan membantu mencegah ibu hamil melalui proses persalinan prematur.
Mekanisme senyawa ini dalam mengurangi risiko prematur belum diketahui pasti. Namun fakta bahwa DHA dapat mendukung perkembangan janin yang sehat, mungkin saja berperan.
DHA, bersama dengan jenis asam lemak Omega-3 lainnya yaitu EPA, dapat mendukung terbentuknya mood yang baik pascapersalinan. Ibu yang kekurangan omega-3 juga dinilai berisiko lebih tinggi mengalami depresi.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pasien pengidap depresi rata-rata tidak memiliki cukup DHA dan EPA di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, mengonsumsi cukup asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala depresi.
Baca Juga: Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi Selama Kehamilan
Selama masa kehamilan, jika ibu mengonsumsi DHA dalam jumlah yang cukup, maka berbagai manfaat menyehatkan juga akan didapatkan oleh bayi, seperti berikut ini.
Konsumsi DHA yang memadai, tak hanya akan membuat ibu lebih sehat, tapi juga mendukung perkembangan sistem imun pada janin. Hal ini membuat bayi yang lahir dari ibu yang cukup mengonsumsi DHA, memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik.
Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi cukup DHA, terbukti memiliki kemampuan problem solving alias menyelesaikan masalah yang lebih baik pada tahun pertama kehidupannya, dibandingkan dengan ibu yang kekurangan DHA.
Mengonsumsi suplemen minyak ikan yang mengandung asam lemak Omega-3 dinilai dapat menurunkan risiko anak mengidap asma kelak. Hingga kini, penelitian masih terus dilakukan untuk melihat mekanisme antara menurunnya gejala alergi dan asma dengan konsumsi DHA.
Bayi yang lahir dengan DHA yang tinggi di tubuhnya, dinilai memiliki kesehatan perkembangan saraf dan otak yang lebih baik. Sementara itu, bayi yang kekurangan DHA terbukti lebih berisiko mengalami gangguan spektrum autisme dan ADHD.
Manfaat DHA untuk janin yang terakhir adalah soal kesehatan mata. Bayi yang lahir dengan kadar DHA yang cukup, memiliki kondisi penglihatan yang lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak.
Dikutip dari American Preganancy Association, asupan DHA yang cukup bisa membantu meningkatkan perilaku, perhatian, fokus, dan proses pembelajaran bayi saat lahir. DHA juga dapat menurunkan risiko bayi mengalami alergi saat lahir karena memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Jumlah dosis DHA yang dibutuhkan ibu hamil adalah sebanyak 300 mg per hari. Untuk mencukupi asupan DHA harian, ibu hamil dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan laut, telur, susu, dan makanan lainnya yang kaya akan DHA.
Selain dari makanan, kebutuhan DHA ibu hamil juga dapat dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen. Ibu dapat mengonsumsi vitamin DHA untuk ibu hamil yang diresepkan dokter atau mengonsumsi suplemen minyak ikan yang kaya omega-3.
Bukan hanya saat hamil, ketika sudah menyusui pun, Anda masih diperbolehkan mengonsumsi vitamin atau suplemen minyak ikan omega-3 untuk memenuhi kebutuhan nutrisi awal bayi.
Baca juga: 11 Sumber Nutrisi Terbaik untuk Ibu Hamil dan Standar Kebutuhan Gizi yang Harus Dipenuhi
DHA tidak bisa diproduksi secara alami oleh tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya, Anda perlu mengonsumsi suplemen ataupun makanan sehat untuk ibu hamil yang mengandung DHA.
Adapun makanan yang mengandung DHA untuk ibu hamil, seperti:
Selain hewan-hewan laut di atas, kandungan DHA juga ada pada tuna, kerang scallop, ikan cod, telur, dan daging ayam. Namun, jumlahnya jauh lebih sedikit sehingga tidak terlalu bisa memenuhi kebutuhan DHA harian.
Apabila Anda mengonsumsi makanan laut selama hamil, pastikan bahwa itu bukanlah jenis yang mengandung banyak merkuri. Paparan merkuri melalui makanan bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang janin.
Berkonsultasilah pada dokter mengenai jenis-jenis sumber DHA yang paling baik untuk kesehatan sesuai kondisi Anda. Anda bisa berbicara langsung dengan dokter melalui fitur tanya dokter di Aplikasi SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Ada sejumlah manfaat daun singkong untuk ibu hamil yang bisa Anda dapatkan. Beberapa di antaranya adalah mencegah anemia, mencegah gangguan janin, hingga meningkatkan sistem imun tubuh.
18 Nov 2020
Manfaat brokoli untuk ibu hamil berasal dari beragam kandungan nutrisi, seperti vitamin A, B, C, K, kalsium, zat besi, folat, kalium, serat, dan antioksidan, yang dibutuhkan selama kehamilan, bahkan hingga persalinan.
23 Jul 2022
Hamil 35 minggu adalah kehamilan usia 8 bulan. Pada fase ini, otak dan saraf bayi berkembang lebih optimal, tetapi ibu hamil harus hati-hati dengan risiko pendarahan akiba rahim lemah hingga masalah plasenta.
17 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved