Stevia adalah pemanis alami yang memiliki tingkat kemanisan hingga 300 kali lebih kuat dibanding gula pasir tapi kalorinya rendah. Itu sebabnya, daun stevia juga punya manfaat sebagai pengganti gula untuk diabetes.
4 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Manfaat daun stevia berguna sebagai pengganti gula berkalori rendah
Table of Content
Banyak orang kini mengurangi asupan gula pasir dan menggantinya dengan pemanis alami lain. Salah satu pemanis yang kini tengah naik daun adalah stevia. Apakah Anda pernah mendengarnya atau mungkin sudah sering menggunakan tanaman stevia sebagai pemanis?
Advertisement
Manfaat daun stevia sangat banyak untuk kesehatan. Salah satunya untuk mengendalikan diabetes melitus.
Stevia adalah tumbuhan dengan daun yang rasanya sangat manis dan telah digunakan sebagai pemanis minuman sejak abad ke-16. Memiliki nama latin Stevia rebaudiana, daun tanaman dari Amerika Selatan ini lebih manis 200-300 kali dibandingkan gula pasir.
Stevia telah diolah dan diekstraksi untuk digunakan menjadi produk pemanis dan menggantikan gula. Ekstrak daun stevia ini disebut glikosida steviol. Proses ekstraksi dilakukan dengan pengeringan, ekstraksi, dan pemurnian.
Walau begitu, penting untuk digarisbawahi, biasanya ekstrak ini juga dicampurkan dengan bahan pemanis lain, seperti eritritol. Anda dapat memeriksa kandungan bahan yang digunakan, saat membeli produk pemanis seperti stevia.
Istilah “stevia” yang digunakan dalam artikel ini akan merujuk pada glikosida steviol.
Sebagai pengganti gula pasir, ada beberapa sejumlah potensi manfaat dari daun stevia. Beberapa di antaranya, yaitu:
Manfaat tanaman stevia untuk diet tidak lepas karena kandungannya yang rendah kalori dibandingkan sukrosa (gula pasir). Dengan kelebihannya tersebut, stevia disebut juga sebagai pemanis non-nutrisi.
Apabila Anda tengah bergumul dengan usaha penurunan berat badan, cobalah mengganti gula pasir dengan stevia dapat dicoba untuk menambah sedikit rasa pada secangkir kopi atau teh.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stevia dapat mengendalikan diabates, dengan tidak berefek pada peningkatan gula darah atau respons tubuh terhadap insulin. Apabila Anda memiliki penyakit diabetes, mengonsumsi stevia berpotensi dalam mengatur kadar gula darah.
Dalam sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Appetite, stevia secara signifikan menurunkan kadar insulin dan gula darah. Stevia juga memberikan rasa kenyang pada partisipan setelah makan, walau asupannya sedikit.
Itu sebabnya, stevia juga sering dijadikan gula untuk diabetes. Meski demikian, penelitian di atas tetap memiliki batasan, yakni pengujian dilakukan di laboratorium, bukan pengamatan alami.
Stevia mengandung berbagai molekul antioksidan dan sterol, seperti kaempferol. Beberapa studi menemukan bahwa kaempferol dapat menurunkan risiko kanker pankreas hingga 23 persen.
Ilmuwan juga menemukan bahwa stevia berpotensi melawan sel kanker payudara, paru-paru, lambung, serta mencegah kanker darah (leukemia).
Sebuah penelitian tahun 2003 menunjukkan salah satu manfaat daun stevia berpotensi membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut menunjukkan tanaman stevia mungkin berperan sebagai kardiotonik, alias tindakan yang berfungsi untuk menormalkan tekanan darah sekaligus mengatur detak jantung.
Manfaat daun stevia untuk hipertensi juga tidak lepas dari kandungan glikosida di dalamnya yang diketahui bisa melebarkan pembuluh darah. Kandungan ini juga dapat meningkatkan pembuangan natrium dari dalam tubuh melalui urine.
Meski begitu, ada juga beberapa penelitian yang menyebut bahwa manfaat stevia untuk menurunkan tekanan darah ini masih belum terbukti efektif. Jadi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Gula dan kalori berlebihan pada makanan atau camilan anak-anak bisa meningkatkan obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan pemanis alami yang rendah kalori, seperti tanaman stevia.
Alih-alih memilih camilan tidak sehat yang tinggi gula, Anda bisa memilih camilan dengan kandungan stevia pada makanan atau minuman anak untuk beralih ke diet rendah gula.
Menurut penelitian, bubuk daun stevia dapat membantu menstabilkan kadar kolesterol tubuh. Peserta penelitian yang mengonsumsi 20 mililiter ekstrak stevia setiap hari selama sebulan menunjukkan adanya penurunan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida tanpa efek samping negatif.
Selain itu, kandungan di dalam stevia juga dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Namun, untuk memastikan manfaat penggunaan ekstrak stevia pada jumlah yang tidak sama masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Penelitian lain menyebut bahwa manfaat stevia dapat meningkatkan suasana hati yang positif pada otak, sekaligus mengurangi keinginan untuk mengonsumsi gula.
Khasiatnya, Anda menjadi lebih mudah menahan nafsu makan untuk menurunkan berat badan dan mencegah kegemukan.
Studi telah menemukan bahwa ekstrak daun stevia tidak menimbulkan efek samping. Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menyebutkan bahwa glikosida steviol aman untuk dikonsumsi, termasuk bagi ibu hamil.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menyatakan bahwa ekstrak stevia dapat digunakan sebagai pemanis alami, serta boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.
Hal yang menjadi pertimbangan dari konsumsi stevia adalah daun stevia itu sendiri. Pertimbangan tersebut berupa daun stevia sebagai herbal berpotensi mengganggu fungsi ginjal, sistem reproduksi, dan sistem kardiovaskular.
Selain itu, daun stevia berisiko menurunkan tekanan darah terlalu rendah, dan berinteraksi dengan obat penurun gula darah. Namun apabila Anda menderita penyakit tekanan darah tinggi, konsumsinya bisa membuat tensi menjadi lebih stabil.
Untuk menghindari risiko efek samping dari stevia, Anda sangat disarankan untuk mengonsumsi pemanis ini sewajarnya.
Baca Juga
Untuk mendapatkan rasa manis dari tanaman stevia, mula-mula daun dikeringkan dan direndam dalam air untuk mendapatkan rasa manis terbaik dari sari-sarinya. Ekstrak rendaman air kemudian disaring, dimurnikan, dikeringkan, dan dikristalisasi menjadi butiran pemanis seperti gula.
Stevia bisa Anda campurkan ke dalam minuman dan makanan untuk menggantikan gula pasir. Makanan tersebut termasuk:
Walau bisa dicampurkan ke dalam makanan, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsinya dalam batas wajar.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jenis bakteri baik berperan penting menjaga kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya adalah lactobacillus, bifidobacteria, hingga Saccharomyces boulardii
Gula muscovado atau muscovado sugar adalah gula tebu mentah yang dibuat dari jus tebu yang telah diuapkan dan dikristalkan tanpa membuang molase selama pembuatannya. Gula ini diklaim lebih sehat dibanding gula putih biasa.
Makanan untuk penderita diabetes antara lain sayuran hijau, telur, ikan, oatmeal, kacang-kacangan, bawang putih, kakao, alpukat, dan yogurt.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved