Daun perilla telah diteliti dan berpotensi memberikan manfaat untuk tubuh. Tidak hanya fisik, khasiatnya pun juga memberikan efek yang baik untuk mental Anda
23 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Daun perilla berpotensi memberikan kesehatan untuk fisik dan mental
Table of Content
Daun perilla memiliki manfaat yang beragam. Daun ini kerap dijadikan sebagai bahan herbal untuk mengobati berbagai penyakit, seperti asma, pilek, sakit perut, dan sakit kepala. Lantas, bagaimana sisi ilmiahnya?
Advertisement
Daun perilla adalah daun yang berasal dari pohon dengan nama yang sama. Nama Latinnya adalah Perilla frutescens (L.) Britt. Tanaman ini diketahui banyak tumbuh di negara Jepang, Korea, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan India.
Popularitasnya di Indonesia mulai naik semenjak makanan dan restoran Korea menjamur di sini.
Sebab, rasa daun perilla yang manis dan lembut, cocok disajikan sebagai pendamping makanan negeri ginseng tersebut, terutama di restoran bertema Korean Barbeque.
Nama lain daun perilla di Indonesia adalah daun shisho atau daun bistik.
Daun yang kerap dikelompokkan sebagai rempah-rempah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan yang sudah diteliti.
Meski begitu, tidak semua penelitian dilakukan langsung pada manusia atau secara klinis. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk benar-benar memastikan manfaatnya.
Berikut ini beberapa potensi manfaat daun perilla untuk tubuh yang sudah pernah diteliti.
Mengonsumsi daun ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh. Berikut ini jenis dan kadar nutrisi yang ada di dalam 100 gram.
Ekstrak daun dan biji perilla diketahui memiliki sifat antioksidan karena komponen fenolik yang ada di dalamnya.
Antioksidan akan membantu menurunkan risiko terjadinya berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit metabolik lainnya.
Daun yang berwarna ungu, dinilai memiliki sifat antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan daun yang berwarna hijau.
Ekstrak daunnya memiliki kemampuan untuk menghambat sintesis tirosinase dan sintesis melanin pada hewan uji.
Oleh karena itu, tanaman ini dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu bahan baku produk pencerah kulit.
Pada penelitian dari BMC Complementary and Alternative Medicine terhadap 50 orang sukarelawan yang mengalami gangguan pencernaan, konsumsi ekstrak daun dalam kadar tertentu selama empat minggu terbukti dapat membantu mengatasi keluhan seperti kembung, penumpukan gas, dan sakit perut.
Untuk Anda yang ingin menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal sakit perut maupun gangguan pencernaan lainnya, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu ke dokter karena ekstrak yang digunakan pada penelitian tersebut sudah melalui pengolahan terkontrol sebelum diberikan untuk dikonsumsi.
Dalam uji coba di laboratorium yang diterbitkan pada jurnal Molecules, ekstrak daunnya terbukti dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri termasuk Staphylococcus aureus dan E. coli yang kerap memicu infeksi pada manusia.
Staphylococcus aureus adalah bakteri penyebab infeksi kulit, termasuk bisul. Sementara itu, E. coli adalah bakteri yang kerap menyebabkan keracunan makanan dan diare.
Melihat hasil tersebut, maka daun ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai antibakteri alami. Tentu, melalui pengolahan yang tepat dan dosis yang sudah dihitung secara seksama.
Pada manfaat perilla yang satu ini, bukan daunnya yang digunakan, tetapi minyak bijinya.
Ya, minyak biji perilla kaya akan omega-3 terbukti baik untuk mengendalikan penyakit autoimun.
Bahkan, riset dari International Archives of Allergy and Immunology menemukan bahwa minyak biji perilla mampu mengurangi perburukan pada penderita asma.
Selain itu, minyak biji perilla juga bekerja dengan cara menunda sel darah putih bergerak ke arah paru-paru dan mengurangi risiko anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mampu mengancam jiwa.
Siapa sangka, manfaat daun perilla digunakan untuk menurunkan stres yang mengarah pada depresi.
Dikutip dari penelitian yang diterbitkan Molecules, kandungan fenolik, seperti apigenin mampu menurunkan tingkat stres. Selain itu, minyak esensial dari daunnya juga bekerja seperti antidepresan.
Namun, perlu diingat bahwa potensi manfaat ini masih diuji coba pada tikus. Butuh penelitian lebih lanjut untuk menguji efektivitasnya pada manusia.
Rupanya, manfaat daun perilla juga berpotensi untuk pengobatan tumor. Hal ini pun dibuktikan pada penelitian yang diterbitkan African Journal of Traditional, Complementary, and Alternative Medicines.
Riset ini menemukan bahwa salah satu kandungan, yaitu isoegomaketone, mampu menurunkan kemungkinan sel tumor untuk bertahan hidup.
Isoegomaketone juga mampu menurunkan berat dan volume tumor.
Menurut penelitian dari Journal of the British Society for Allergy and Clinical Immunology, daun perilla mengandung senyawa asam rosmarinat yang mampu mencegah dan mengurangi gejala reaksi alergi pada saluran pernapasan, seperti batuk dan pilek.
Namun, perlu diingat bahwa riset ini masih menggunakan tikus, bukan manusia.
Manfaat daun perilla untuk kesehatan tubuh sangatlah beragam. Meski begitu, jika ingin mengonsumsinya sebagai herbal penyembuh, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu ke dokter mengenai keluhan yang Anda rasakan.
Pasalnya, meski secara umum aman dikonsumsi, risiko alergi setelah mengonsumsinya tetaplah ada.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang manfaat sayuran maupun makanan sehat lain yang dapat dijadikan obat tradisional, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Biji gandum memiliki beragam nutrisi yang baik untuk tubuh terutama yang berkaitan dengan pencernaan. Manfaat gandum salah satunya adalah menurunkan kolesterol. Namun, ada efek samping dari konsumsi gandum yang perlu diperhatikan.
Manfaat anggur hitam tak kalah hebat dari anggur hijau atau anggur merah. Jenis anggur ini mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan!
Khasiat bangle sudah lama dikenal oleh nenek moyang kita secara turun-temurun. Ternyata, manfaat tanaman ini bukan isapan jempol belaka sebab penelitian medis membuktikannya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved