Manfaat daun kelor yang paling utama adalah menjaga daya tahan tubuh serta menangkal radikal bebas karena tingginya kandungan antioksidan serta vitamin dan mineral di dalamnya. Meski demikian, konsumsinya dalam bentuk bubuk perlu mendapat pengawasan dokter karena berpotensi menimbulkan interaksi obat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Apr 2023
Manfaat daun kelor untuk kesehatan salah satunya menjaga sistem imun tubu
Table of Content
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang punya manfaat untuk kesehatan. Salah satu khasiat daun kelor didapat dari tingginya senyawa antioksidan di dalam tanaman ini.
Advertisement
Lantas, apa saja khasiat lain dari daun kelor? Bisakah daun kelor menyembuhkan penyakit? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Daun kelor atau moringa dapat Anda manfaatkan menjadi salah satu tanaman herbal sebagai pengobatan alternatif. Apalagi, daun moringa ini mengandung protein, vitamin, dan mineral.
Mengutip dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi daun kelor:
BACA JUGA: Kontrol Diabetes hingga Perbaiki Fungsi Alat Vital, Ini Khasiat Daun Kelor untuk Pria
Manfaat utama daun kelor datang dari tingginya kandungan antioksidan di dalamnya. Belum lagi, nutrisi lain yang disebutkan di atas juga turut berkontribusi menjaga kesehatan.
Berikut adalah khasiat daun kelor untuk kesehatan yang bisa Anda pertimbangkan:
Daun kelor punya kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan sendiri diketahui punya khasiat yang baik dalam menangkal radikal bebas.
Paparan radikal bebas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kronis, seperti diabetes melitus tipe 2 hingga penyakit jantung.
Manfaat lain daun kelor untuk kesehatan adalah membantu menurunkan kadar gula darah. Khasian itu tentu sangat berguna bagi mereka yang mengalami penyakit diabetes.
Dalam studi pada tahun 2019, ditemukan bahwa daun kelor dapat membantu mengobati diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin. Resistensi insulin membuat tubuh Anda jadi kurang tidak dapat menyerap glukosa darah ke dalam tubuh dengan maksimal. Akibatnya, glukosa tetap berada di aliran darah.
Walau demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Anda boleh saja mengonsumsi daun kelor untuk membantu mengendalikan diabetes, tapi jangan menghentikan obat diabetes yang diberikan dokter.
Peradangan merupakan salah satu respons sistem imun terhadap penyakit. Namun, kadar peradangan yang terlalu tinggi di dalam tubuh bisa menandakan adanya penyakit kronis.
Daun kelor mengandung isotiosianat yang berfungsi sebagai zat antiperadangan. Itu sebabnya, daun kelor disebut mampu membantu meredakan peradangan.
Manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh selanjutnya adalah membantu menurunkan kolesterol. Pada daun kelor, efek penurun kolesterolnya disebut mirip dengan almond dan oat.
Ini karena daun moringa memiliki kandungan serat yang dapat membantu mengurangi kadar lemak jahat juga mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah.
Meski begitu, ini tentu perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat agar kolesterol dapat terkendali secara signifikan.
Mengingat khasiatnya yang dapat menurunkan kolesterol, secara tidak langsung minum rebusan daun kelor juga dapat menjaga kesehatan jantung.
Ekstrak daun kelor, disebut berpotensi mengatasi dislipidemia, yaitu salah satu jenis penyakit jantung akibat naiknya kadar kolesterol serta trigliserida di tubuh.
Belum lagi, daun kelor juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Saat tekanan darah normal, fungsi jantung pun akan meningkat.
Daun kelor disebut berkhasiat untuk membantu pengobatan kanker. Ini berkat kandungan eugenol yang terdapat di dalamnya.
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention menyebutkan, eugenol disebut dapat membuat kemoterapi lebih efektif. Sebuah penelitian lain di lab juga membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker pankreas.
Meski begitu, penelitian ini masih terbatas dan diperlukan studi lain dalam skala yang lebih besar untuk membuktikannya.
BACA JUGA: Manfaat Buah Kelor yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
Daun kelor juga diketahui punya manfaat untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal PLOS One menyebutkan, konsumsi daun kelor bisa meningkatkan produksi ASI pada hari keempat sampai lima setelah ibu melahirkan bayi prematur.
Bukan hanya dari kuantitas, konsumsi makanan (biskuit) yang mengandung daun kelor juga dapat meningkatkan kualitas ASI, khususnya jumlah protein yang terkandung dalam ASI. Tak heran, kini mulai banyak bermunculan ASI booster yang mengandung daun kelor.
Osteoporosis adalah salah satu risiko kesehatan yang muncul ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Hall ini karena wanita yang sudah menopause mengalami penurunan produksi estrogen. Padahal, estrogen sendiri berperan dalam menjaga kepadatan tulang.
Salah satu cara untuk mencegah masalah tulang akibat penurunan estrogen adalah dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral. Daun kelor adalah salah satu tanaman yang kaya nutrisi yang punya manfaat penting dalam kesehatan tulang dan penyerapan kalsium.
Mengutip jurnal Federation of American Societies for Experimental Biology, ini berkat kandungan mikronutrien dalam daun kelor, meliputi boron, vitamin C, magnesium, dan kalium.
Moringa oleifera mengandung tinggi antioksidan. Bahkan, bagian daun kelor mengandung vitamin C tujuh kali lebih banyak ketimbang buah jeruk.
Kandungan antioksidan dan vitamin C yang tinggi itu membuat daun kelor dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, kandungan kalium yang lebih tinggi, sekitar 15 kali lebih banyak ketimbang pisang juga membantu pemulihan tubuh dan pembentukan otot.
Daun kelor juga punya manfaat kecantikan, khususnya untuk kulit wajah. Beberapa khasiat daun kelor untuk wajah, di antaranya mencegah penuaan dini hingga mengobati jerawat.
Ini karena daun kelor juga punya manfaat antimikroba sehingga dapat membantu mengatasi jerawat. Dalam International Journal of Cosmetic Science menyebutkan, minyak alami daun kelor mengandung asam linoleat yang dapat membantu mengobati jerawat secara alami .
Kandungan antioksidan serta zat kimia yang ada dalam daun kelor, dipercaya dapat mengatasi stres dan peradangan di otak.
Selain itu, ada pula kandungan protein tinggi dalam daun kelor yang bisa meningkatkan produksi neurotransmitter. Ini akan memengaruhi suasana hati, emosi, dan kemampuan belajar.
Tak hanya itu saja, daun kelor juga dapat meningkatkan daya ingat dengan mengubah aktivitas enzim pada area otak untuk pembelajaran dan memori.
Kandungan zat besi dalam daun kelor (moringa) yang cukup tinggi membuat daun kelor berkhasiat sebagai salah satu sayuran untuk membantu mencegah anemia.
Suplemen daun kelor juga mungkin saja bisa membantu Anda mengatasi anemia. Namun, jika dokter meresepkan tabblet besi, jangan menggantinya tanpa sepengetahuan dokter.
Salah satu manfaat daun kelor untuk anak yang belum banyak diketahui adalah kemampuannya membantu meningkatkan berat badan anak yang malnutrisi.
Khasiat ini bisa didapat dengan mengonsumsi bubuk daun kelor selama dua bulan secara teratur. Meski begitu, jangan serta-merta memberikan olahan daun ini pada anak.
Perhatikan efek samping yang mungkin terjadi dan diskusikan terlebih dahulu dengan dokter anak mengenai keamanannya.
Daun kelor mempunyai kandungan antioksidan serta betakaroten yang bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan mata.
Untuk itu, daun moringa diklaim dapat menghentikan pelebaran pembuluh darah retina, mencegah penebalam membrane kapiler, sekaligus menghambat disfungsi retina.
Daun kelor tergolong aman bagi penderita asam urat. Hal ini karena adanya kandungan zat aktif yang bermanfaat menurunkan kadar asam urat melalui beberapa tahap.
Proses untuk mencegah nyeri tak tertahankan adalah dengan menghambat sintesis asam urat, stres oksidatif, dan inflamasi.
BACA JUGA: Manfaat Daun Kelor untuk Rahim yang Wajib Diketahui Bumil
Anda bisa mendapatkan khasiat daun kelor dengan pengolahan yang sederhana di rumah.
Bagi yang suka lalapan, daun kelor bisa langsung dimakan tanpa dimasak. Namun, pastikan Anda mencuci daunnya hingga bersih di bawah air mengalir.
Selain itu, berikut beberapa cara mengolah daun kelor yang dapat Anda coba.
Cara mengolah daun kelor yang paling tradisional adalah minum rebusan daun kelor atau mengonsumsinya seperti sayuran pada pecel atau lalap.
Namun, sebaiknya jangan merebus daun kelor terlalu lama agar kandungan antioksidan di dalamnya tidak terbuang.
Cara mengolah daun kelor yang cukup variatif adalah dengan menjadikannya teh tubruk atau celup.
Pilih daun kelor yang masih ada batangnya agar mudah digantung dengan tali dalam ruangan tertutup berventilasi. Proses pengeringan ini membutuhkan waktu tiga hari.
Saat sudah kering, haluskan daun agar bisa dimasukkan ke dalam kantung teh dan dijadikan teh celup. Namun, Anda juga bisa langsung menyeduh dengan air panas.
BACA JUGA: Mengenal Segudang Manfaat Teh Daun Kelor untuk Kesehatan
Selama dikonsumsi dalam jumlah wajar, terutama jika dalam bentuk makanan, daun kelor jarang menimbulkan efek samping serius. Meski begitu, daun kelor dalam bentuk suplemen mungkin membutuhkan konsultasi dokter terlebih dulu agar manfaatnya bisa optimal dan tidak mengganggu pengobatan utama.
Beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat daun kelor, antara lain:
Sebagai antisipasi, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi daun kelor, khususnya yang berbentuk suplemen atau bubuk. Ini karena daun moringa bisa menimbulkan interaksi pada beberapa obat.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat daun seledri untuk kesehatan cukup beragam, mulai dari melindungi sel tubuh dari kerusakan, mengurangi peradangan, hingga menjaga kesehatan pencernaan.
10 Sep 2019
Syarat kemasan makanan yang baik adalah tidak bersifat toksik dan beresidu, mampu menjaga mutu dan kehigienisan produk, dan tidak mencemari lingkungan hidup.
1 Jul 2022
Menu makan malam sehat nan lezat ini, bisa memuaskan rasa lapar dan membuat tidur jadi nyenyak. Tidak hanya itu, makan malam ini juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
28 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved