Daun jelatang (Urtica dioica) atau stinging nettle memiliki banyak manfaat kesehatan yang masih jarang diketahui. Padahal, khasiatnya sangatlah beragam, mulai dari mengatasi alergi hingga mengobati peradangan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Nov 2020
Daun jelatang segar memiliki sisi-sisi yang tajam dan berbahaya jika dipegang.
Table of Content
Daun jelatang (Urtica dioica) dikenal dengan sebutan stinging nettle. Sejak dahulu kala, daun yang memiliki tekstur tajam di sisinya ini dipercaya mampu mengobati berbagai kondisi.
Advertisement
Nama ilmiahnya, Urtica dioica, berasal dari bahasa latin uro yang berarti "membakar". Sebab, daun jelatang dapat memberikan sensasi panas saat menyentuh kulit. Bagian daunnya yang tajam juga bisa menusuk kulit dan menyebabkan gatal, kemerahan, serta pembengkakan.
Jangan salah sangka dulu, meskipun daun jelatang memiliki deskripsi yang kurang meyakinkan, tapi nyatanya daun ini aman untuk dikonsumsi saat sudah dimasak, dibekukan, dikeringkan, atau dijadikan suplemen.
Berikut adalah 8 manfaat daun jelatang untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan.
Daun jelatang dan akarnya mengandung berbagai macam nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan, seperti:
Berbagai macam nutrisi ini dapat berperan sebagai antioksidan yang mampu mencegah kedatangan radikal bebas di dalam tubuh. Beberapa studi bahkan menyatakan, ekstrak daun jelatang dapat meningkatkan kadar antioksidan di dalam darah.
Salah satu manfaat daun jelatang yang cukup terkenal adalah mengatasi radang sendi. Menurut Arthritis Foundation, daun jelatang dipercaya dapat mengurangi peradangan sehingga nyeri osteoarthritis dapat diatasi.
Selain itu, daun jelatang juga memiliki beberapa bahan kimia yang bersifat antiradang dan mampu meredakan rasa nyeri. Maka tidak heran kalau daun jelatang dipercaya dalam meredakan nyeri dan peradangan akibat arthritis.
Pembesaran prostat adalah kondisi medis yang bisa dirasakan oleh 50 persen pria berusia 51 tahun ke atas. Salah satu gejalanya adalah rasa nyeri saat buang air kecil.
Menariknya, beberapa studi menyatakan kalau daun jelatang dapat meredakan gejala pembesaran prostat. Sebuah studi pada hewan uji membuktikan, daun jelatang mampu mencegah konversi hormon testosteron menjadi dihidrotestosteron. Dengan begitu, pembengkakan prostat dapat dicegah.
Studi pada manusia juga membuktikan kalau ekstrak daun jelatang dapat mengatasi masalah buang air kecil, baik jangka pendek maupun panjang.
Namun, perbandingan efektivitas antara daun jelatang dan obat-obatan medis masih belum diketahui secara pasti. Itulah mengapa Anda disarankan untuk tidak menjadikan daun jelatang sebagai pengobatan utama pembesaran prostat.
Rhinitis alergi atau hay fever terjadi saat lapisan hidung mengalami peradangan. Daun jelatang dianggap sebagai salah satu pengobatan alami rhinitis alergi yang menjanjikan.
Penelitian uji tabung memperlihatkan bagaimana ekstrak daun jelatang dapat menghambat peradangan yang dapat menyebabkan rhinitis alergi. Dalam studi itu, daun jelatang mampu menunjukkan kemampuannya dalam mencegah pelepasan bahan kimia yang menyebabkan alergi.
Namun sayangnya, penelitian pada manusia mengenai keampuhan daun jelatang untuk atasi rhinitis alergi belum membuahkan hasil yang maksimal.
Daun jelatang juga digunakan sebagai obat alami darah tinggi. Daun ini dipercaya mampu merangsang produksi oksida nitrat, yang bisa membuat pembuluh darah rileks dan melebar.
Namun lagi-lagi, kemampuan daun jelatang untuk menurunkan darah tinggi pada manusia masih belum terbukti. Masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikannya.
Tahukah Anda kalau daun jelatang mengandung komponen yang bisa menyerupai obat-obatan insulin? Dalam sebuah studi berdurasi 3 bulan, 46 partisipan diminta mengonsumsi 500 miligram ekstrak daun jelatang sebanyak tiga kali dalam sehari. Hasilnya, kadar gula darah mereka menurun.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat daun jelatang yang satu ini.
Menurut studi, obat-obatan yang mengandung ekstrak daun jelatang terbukti bisa mengurangi perdarahan, terutama setelah prosedur operasi. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikannya.
Daun jelatang dianggap bisa bertindak sebagai diuretik alami sehingga membantu tubuh mengeluarkan garam dan air berlebih. Hasilnya, tekanan darah tinggi dapat diatasi untuk sementara waktu. Namun ingat, klaim ini didasari oleh studi pada hewan uji. Studi pada manusia masih perlu dilakukan.
Meskipun berbagai manfaat daun jelatang di atas cukup menggiurkan, waspadai juga efek samping yang bisa ditimbulkannya:
Selain itu, hati-hati saat sedang menyentuh daun jelatang segar karena sisi-sisinya yang tajam dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, dan benjolan pada kulit. Dalam beberapa kasus yang langka, daun jelatang juga bisa menyebabkan alergi.
Anak-anak dan wanita hamil disarankan untuk tidak mencoba daun jelatang karena daun ini bisa menimbulkan kontraksi rahim dan menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
Bagi Anda yang sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, tekanan darah, diuretik, diabetes, maupun litium, berkonsultasilah dulu pada dokter sebelum mencoba daun jelatang.
Baca Juga
Daun jelatang memiliki banyak manfaat kesehatan yang tidak boleh diremehkan. Meski begitu, efek sampingnya juga harus diperhatikan. Maka dari itu, sebelum mencoba daun jelatang, kenali dulu efek sampingnya dan jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes secara berlebihan karena mempunyai kandungan gula tinggi. Buah yang menjadi pantangan antara lain pisang, anggur, mangga, nanas, hingga ceri.
16 Jun 2019
Bagi penderita insomnia, tips agar cepat tidur merupakan salah satu yang paling sering ditanyakan. Jika ingin tidur nyenyak, Anda bisa melakukan beragam cara, mulai dari relaksasi hingga mengonsumsi Snoozzz, suplemen yang dapat memicu rasa kantuk.
19 Nov 2020
Cara mengolah kulit manggis untuk kesehatan sangat mudah. Kulit buah yang memiliki banyak manfaat kesehatan ini dapat diolah dan dikonsumsi dalam bentuk teh, jus, dan bubuk.
12 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved