Setiap tahunnya, karyawan pasti memiliki hak cuti. Manfaat cuti sangat penting dalam meningkatkan produktivitas, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Sayangnya, seringkali karyawan terjebak dengan cara yang salah sehingga ketika kembali dari cuti, pikiran masih belum terasa segar.
2023-03-24 02:21:22
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Menikmati cuti sangatlah baik bagi kesehatan mental
Table of Content
Setiap tahunnya, karyawan pasti memiliki hak cuti. Manfaat cuti sangat penting dalam meningkatkan produktivitas, jadi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Sayangnya, seringkali karyawan terjebak dengan cara yang salah sehingga ketika kembali dari cuti, pikiran masih belum terasa segar.
Advertisement
Sebenarnya cuti tidak harus selalu berarti pergi berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Tidak selalu juga harus berisi kemeriahan menghabiskannya beramai-ramai. Menyendiri bahkan bisa jadi cara efektif untuk reset di tengah tumpukan pekerjaan.
Di kolom pengajuan cuti, biasanya tertera bagian yang harus diisi dengan alasan mengapa cuti. Padahal pada dasarnya, tak perlu ada alasan ketika seorang karyawan mengambil hak cuti tahunannya.
Ketika pikiran sudah terasa jenuh dan stres akan pekerjaan, itu juga merupakan sinyal butuh cuti. Tak perlu menunggu momen khusus, tak harus menanti ada keseruan seperti berlibur.
Semua alasan untuk cuti adalah valid, selama masih menggunakan haknya sendiri. Berikut ini alasan mengapa cuti bisa meningkatkan produktivitas seorang karyawan:
Alasan paling utama mengapa cuti sangat penting adalah untuk meredakan stres. Ketika sedang stres, mustahil pekerjaan bisa terselesaikan dengan efektif. Justru, mood bisa tidak keruan dan mudah tersinggung hingga marah. Hal yang hanya akan disesali di kemudian hari.
Selain itu, ketika stres seseorang tidak akan bisa bekerja secara produktif. Jangankan menemukan perspektif atau ide baru, menuntaskan pekerjaan yang jadi rutinitas sehari-hari saja bisa berantakan.
Inilah bagaimana cuti bisa meningkatkan produktivitas. Anda akan berada di situasi yang benar-benar berbeda dari keseharian saat di kantor atau di rumah saat WFH. Ini bisa meredakan stres sekaligus menyegarkan pikiran.
Bukan hanya beristirahat secara fisik dari keharusan berangkat pagi dan pulang malam hari, cuti juga merupakan kesempatan untuk mengistirahatkan mental. Bebaskan pikiran dari segala hiruk pikuk pekerjaan dan lakukan hal lain yang menyenangkan bagi Anda.
Burnout bisa terjadi ketika seseorang merasakan stres kronis akibat pekerjaannya. Konsekuensinya, tentu kreativitas menurun, daya ingat tak lagi tajam, hingga muncul masalah-masalah lainnya. Kabar baiknya, cuti bisa membuat pikiran lebih jernih serta kreatif. Bukan hanya soal pekerjaan, juga dalam aspek lainnya.
Ketika seseorang tenggelam dalam pekerjaan, terkadang relasi dengan orang lain seperti pasangan, keluarga, atau teman dekat. Mengambil cuti adalah hal paling efektif untuk menebus segala waktu yang mungkin selama ini belum teralokasikan bagi mereka.
Lalu, apa dampaknya bagi pekerjaan? Suasana menyenangkan ketika bisa cuti dan menikmati waktu bersama mereka akan membuat mood jadi jauh lebih baik. Dengan demikian, akan makin siap untuk kembali bekerja.
Tak perlu sungkan mengambil cuti. Sebab, tak jarang seseorang merasa sungkan ketika harus mengambil cuti dan meninggalkan pekerjaan untuk sementara waktu. Faktanya, ini adalah hak yang tak perlu segan mengambilnya.
Hanya saja, sebaiknya informasikan rencana ini beberapa minggu sebelumnya sehingga proses transisi pekerjaan bisa berlangsung lancar. Tentu perkecualian apabila Anda perlu mengambil cuti untuk urusan mendadak.
Sudah bukan saatnya lagi merasa sungkan untuk mengambil hak cuti. Baik itu saat Anda bekerja ke kantor atau work from home, cuti adalah waktu untuk mengambil jeda agar pikiran tak jenuh dengan urusan pekerjaan.
Sayangnya, kadang ada saja karyawan yang terjebak melakukan cuti sia-sia. Bukannya mendapat manfaat cuti, justru hanya terkesan tidak masuk kerja saja, namun pikiran tetap suntuk.
Apa penyebabnya?
Perlu digarisbawahi, cuti tidak harus selalu berarti berlibur atau meriah melakukannya bersama keluarga besar atau sahabat terdekat. Berdiam diri di rumah atau menyendiri melakukan sebuah petualangan pun termasuk cuti.
Apapun kegiatannya, itu valid. Intinya adalah meninggalkan pekerjaan sehari-hari, termasuk aktivitas yang menyertainya. Mulai dari membalas email pekerjaan, menyetir ke kantor, atau lembur semalaman.
Baca Juga
Nikmati waktu cuti dengan cara Anda sendiri. Apapun itu, yang mengoptimalkan bagaimana cuti bisa meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, Anda siap kembali ke kantor dengan pikiran lebih jernih.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar manfaat cuti terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara membersihkan lidah dapat dilakukan dengan alat pembersih lidah khusus (tongue cleaner). Jika tidak ada, kamu bisa menggunakan sikat gigi, obat kumur, atau sendok.
Nasi merah adalah alternatif karbohidrat pengganti nasi putih yang lebih rendah kalori. Popularitasnya tak lepas dari kandungan kalori nasi merah yang hanya sekitar 110 kalori, lebih sedikit dibandingkan dengan nasi putih sekitar 204 kalori.
Meski banyak yang membeci aromanya, namun manfaat buah durian untuk kesehatan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Si raja buah ini mengandung beragam kandungan nutrisi baik untuk tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved