Beragam manfaat buckwheat untuk kesehatan di antaranya menyehatkan jantung, meningkatkan sistem pencernaan, hingga mengontrol berat badan.
9 Des 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Buckwheat adalah jenis gandum utuh yang dipercaya baik untuk kesehatan tubuh.
Table of Content
Bagi masyarakat Indonesia, buckwheat mungkin belum begitu familiar. Belakangan, popularitas popularitas biji-bijian utuh ini sebagai makanan sehat semakin dikenal banyak orang. Lantas, apa itu buckwheat? Buckwheat adalah jenis gandum utuh bernutrisi tinggi yang masuk ke dalam kategori pseudosereal (jenis gandum yang tidak tumbuh di rumput).
Advertisement
Buckwheat umumnya diolah menjadi teh, tepung, hingga mie untuk dikonsumsi. Makanan yang sering dikonsumsi di Asia dan Eropa ini juga berpotensi mengandung banyak mineral dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Buckwheat mengandung protein, serat, dan karbohidrat. Selain itu, makanan ini juga cocok bagi penderita penyakit celiac karena tidak mengandung gluten. Berdasarkan kandungan nutrisinya, berbagai manfaat buckwheat adalah sebagai berikut:
Di dalam satu cangkir (168 gram) buckwheat panggang, terdapat beragam kandungan nutrisi berikut ini:
Selain itu, buckwheat juga mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin K, vitamin B9, vitamin B1, vitamin B2, hingga vitamin B3.
Setelah melihat kandungan nutrisinya, tak ayal kalau buckwheat dijuluki sebagai superfood atau makanan super.
Karena buckwheat adalah gandum utuh, makanan ini dianggap bisa menyehatkan jantung. Sebab, gandum utuh mengandung nutrisi yang penting untuk kesehatan jantung, salah satunya serat dan vitamin B3.
Sebuah ulasan yang dimuat dalam The American Journal of Cardiology menemukan hubungan antara pola makan tinggi gandum utuh dengan menurunnya risiko penyakit jantung.
Terlebih lagi, buckwheat mengandung serat yang bisa menurunkan kadar kolesterol sehingga penyakit jantung, diabetes, stroke, dan obesitas kemungkinan dapat diturunkan risikonya.
Tidak hanya baik untuk jantung, serat yang dikandung buckwheat dinilai mampu meningkatkan sistem pencernaan.
Pasalnya, serat dinilai dapat membantu usus untuk mencerna makanan lebih efisien dan melancarkan pergerakkan makanan di dalam saluran cerna.
Tidak hanya itu, vitamin B3 yang dimiliki buckwheat juga dianggap bisa mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang bisa digunakan oleh tubuh.
Sedang ingin menjaga atau menurunkan berat badan? Cobalah konsumsi lebih banyak makanan yang mengandung protein seperti buckwheat.
Sebuah penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung protein tinggi dinilai penting untuk menjaga berat badan.
Sebab, makanan tersebut dinilai dapat membuat Anda kenyang lebih lama dengan jumlah kalori yang lebih sedikit.
Meski begitu, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan apakah buckwheat atau gandum utuh lainnya bisa membantu menjaga dan menurunkan berat badan.
Sebagai gandum utuh, buckwheat mengandung karbohidrat kompleks yang bisa mengontrol kadar gula darah.
Perlu dipahami, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memecah karbohidrat kompleks. Proses ini dapat memperlambat pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil untuk waktu yang lebih lama.
Sebuah studi hewan uji dari jurnal Experimental Diabetes Research menjelaskan, buckwheat memiliki dampak baik terhadap insulin dan gula darah pada tikus yang menjalani pola makan tinggi glukosa.
Walau demikian, dibutuhkan studi lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan manfaat buckwheat dalam mengontrol diabetes.
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang membuat penderitanya tidak bisa mengonsumsi gluten. Sebab, gluten dapat merusak usus halusnya.
Dikutip dari Web MD, buckwheat adalah jenis gandum utuh yang cocok untuk penderita penyakit celiac karena tidak mengandung gluten.
Lebih dari itu, buckwheat mengandung lebih banyak serat, vitamin, dan mineral dibandingkan produk lain yang mengandung gluten. Selain aman untuk penderita penyakit celiac, buckwheat juga dianggap sebagai pilihan yang lebih baik.
Meski dianggap memiliki banyak manfaat, buckwheat dinilai bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang.
Alergi buckwheat ini biasanya terjadi pada orang-orang yang mengonsumsinya terlalu sering dan berlebihan.
Sebuah fenomena bernama allergic cross-reactivity juga dapat membuat sebagian orang yang alergi terhadap lateks dan nasi bisa mengalami alergi buckwheat.
Gejala alergi buckwheat di antaranya ruam kulit, pembengkakan, masalah pencernaan, dan dalam kasus yang langka bisa menyebabkan syok alergi parah.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Dermatitis atopik atau eksim merupakan kondisi kulit yang tidak bisa diatasi secara permanen dan seringkali dapat kambuh. Namun, terdapat cara mengobati eksim dengan cepat saat kondisi ini kambuh kembali. Salah satunya adalah penggunaan pelembab alami.
Sejumlah makanan untuk penderita batu empedu dapat membantu meredakan gejala-gejalal yang muncul. Beberapa makanan yang dimaksud, di antaranya buah dan sayur segar, olahan susu rendah lemak, ikan, daging tanpa lemak, hingga kacang-kacangan.
Selain lezat dan menyegarkan, buah anggur merah ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Manfaat buah anggur merah antara lain adalah menjaga kesehatan otak, mempercantik kulit, dan menurunkan berat badan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved