Tanpa lemak dan rendah kalori, buah pir memang cocok sebagai makanan diet. Namun manfaat buah pir ternyata tak hanya sebatas menurunkan berat badan. Buah kaya air ini juga bisa membantu Anda dalam melawan radikal bebas hingga menurunkan risiko diabetes.
1 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Buah pir kaya akan serat, kandungan air, serta antioksidan
Table of Content
Ada banyak sekali jenis buah pir di dunia, berdasarkan ukuran, bentuk, rasa, dan tekstur buahnya. Selain variasi jenisnya, beragam juga manfaat buah pir bagi kesehatan kita.
Advertisement
Buah sarat air ini tidak mengandung lemak, tidak mengandung kolesterol, kaya akan serat, dan banyak mengandung flavonoid serta antioksidan. Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), satu buah pir ukuran sedang dengan berat sekitar 178 gram saja bisa menawarkan 101 kalori, 27 gram karbohidrat, 17 gram gula dan 1 gram protein.
Kandungan nutrisi dan antioksidan tersebutlah yang berperan penting dalam meningkatkan manfaat buah pir sehingga baik untuk dikonsumsi.
Baca Juga
Buah pir mengandung vitamin C dan vitamin K yang tinggi. Tak ayal, manfaat buah pear untuk kesehatan sangatlah banyak. Dalam 178 gram atau satu buah pear berukuran sedang, kandungan nutrisi di dalamnya:
Tak hanya itu, buah pear juga mengandung folat dan niacin. Ini penting sebagai sumber energi dan memaksimalkan fungsi sel tubuh. Adanya mineral seperti potasium dan copper dalam buah pear juga membantu fungsi jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, dan juga sistem saraf.
Baca juga:
Mengonsumsi buah pir tak hanya bisa membantu dalam menambah cairan tubuh, khasiat sehat lainnya juga tak boleh diremehkan. Apa sajakah manfaat pear untuk kesehatan tubuh?
Kebutuhan serat berbeda-beda pada tiap orang. Kalangan orang berusia di bawah 50 tahun disarankan untuk mengonsumsi serat setidaknya 38 gram per hari untuk pria dan 25 gram serat per hari untuk wanita.
Sedangkan konsumsi serat untuk pria lansia di atas 50 tahun dianjurkan minimal 30 gram serat per hari, dan setidaknya 21 gram serat per hari bagi wanita.
Pola makan banyak serat memiliki manfaat nyata yang didasari oleh berbagai penelitian. Pola makan dengan minimal 14 gram serat untuk tiap 1.000 kalori, berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2 yang signifikan.
Selain itu, asupan serat dapat membantu melancarkan sistem pencernaan sekaligus pembuangan. Serat juga termasuk dalam prebiotik baik yang menunda proses penuaan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Serat dalam buah pear juga membantu melegakan konstipasi. Penelitian menyebutkan bahwa selama 4 pekan, 80 orang dewasa mengonsumsi 24 gram pectic (serat dalam buah) setiap hari dan tidak lagi mengalami konstipasi.
Memperbanyak asupan serat sebetulnya tidak sulit. Anda cukup menambahkan buah dan sayuran dalam menu makan harian.
Pir bisa menjadi salah satu buah pilihan Anda. Menambahkan satu buah pir ukuran sedang akan menambah 6 gram serat. Angka ini sudah mencukupi 24% dari kebutuhan serat harian wanita di bawah usia 50 tahun.
Untuk Anda yang sedang berusaha mendapatkan berat badan ideal, mengonsumsi buah pir yang kaya serat akan membuat rasa kenyang lebih awet. Dengan ini, Anda pun bisa mengurangi godaan ngemil.
Buah ini juga rendah kalori. Ini berarti, buah pir cocok dijadikan camilan ketika keinginan ngemil muncul.
Baca juga: Rendah Karbohidrat, Ini Pilihan Buah untuk Diet Keto yang Bisa Anda Konsumsi
Detoks atau pembuangan racun-racun tubuh dilakukan lewat kebiasaan buang air besar yang rutin. Buah pir terdiri dari 84% air, yang akan membantu agar kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan dari tubuh.
Divertikulosis adalah terbentuknya kantung-kantung yang menyembul di usus besar. Jika terinfeksi dan terjadi peradangan, kondisi ini disebut divertikulitis.
Meski penyebab divertikulitis belum diketahui secara pasti, dokter menduga kondisi ini berkaitan dengan pola makan yang kurang serat.
Diet tinggi serat dapat risiko mengurangi terjadinya peradangan pada divertikula. Pasalnya, serat akan membantu penyerapan air yang membuat feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.
Manfaat pear serta buah dan sayuran tinggi serat lainnya bisa diandalkan sebagai cara menurunkan risiko infeksi pada usus besar tersebut.
Meningkatkan asupan serat berdampak pada menurunnya kadar kolesterol dalam darah. Kebaikan ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi buah pir maupun bahan pangan kaya serat lainnya.
Hanya menambah konsumsi serat sebanyak 10 gram per hari saja sudah dapat membantu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa serat punya peran dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi dan peradangan, yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Selain itu, beberapa jenis buah pear juga mengandung anthocyanin yang terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan memperkuat pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah.
Ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa pir menjadi salah satu buah yang bagus untuk kesehatan jantung.
Dalam buah pir, terkandung banyak antioksidan. Mulai dari kandungan vitamin C, vitamin K, hingga tembaga. Vitamin dan mineral ini bekerja untuk menghancurkan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.
Peradangan sebetulnya merupakan respons normal dari sistem imunitas tubuh saat mengalami infeksi. Tetapi peradangan jangka panjang (kornis) bisa merugikan kesehatan.
Inflamasi kronis terkait dengan risiko sejumlah penyakit. Misalnya, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Buah pir mengandung banyak antioksidan, termasuk flavonoid, yang membantu melawan dan mengurangi peradangan serta menurunkan risiko terjadinya infeksi. Sejumlah penelitian juga menemukan adanya kaitan antara tingginya konsumsi flavonoid dengan penurunan risiko sakit jantung serta diabetes.
Sejumlah riset mengindikasikan bahwa pola makan yang mengonsumsi banyak buah, termasuk pir, memiliki efek penurunan risiko penyakit kanker lambung dan kandung kemih. Beberapa zat yang dikandung buah pir memang memiliki khasiat melawan sel kanker, seperti antosianin dan cinnamic acid.
Sementara beberapa penelitian lain mengkaji manfaat buah pir yang kaya akan flavonoid bagi wanita. Pir diduga berkhasiat dalam membantu pencegahan kanker payudara dan kanker ovarium.
Penelitian terhadap 200 ribu orang menemukan bahwa mengonsumsi lima jenis buah yang mengandung antosianin atau lebih per minggu, bisa menurunkan risiko diabetes sebanyak 23%. Pir merah termasuk salah satu buah ini.
Buah yang kaya serat seperti pir akan lebih lama dicerna, sehingga memberi waktu tambahan bagi tubuh untuk memecah dan menyerap karbohidrat. Kondisi ini membantu tubuh dalam mengatur kadar gula darah dan mengendalikan diabetes.
Seperti yang sudah disebutkan, bahwa buah pir mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk menjaga kesehatan tulang, yakni vitamin K dan boron. Vitamin K, bersama kalsium, dan magnesium dalam buah pir bekerja sama untuk menjaga kepadatan tulang dan mencegah pengeroposan.
Sementara kandungan boron dalam buah pir membantu menambah kepadatan mineral tulang, menjaga kadar vitamin D dalam tulang, dan meredakan peradangan di tulang. Kandungan inilah yang menjadi fungsi utama dari tulang yang kuat dan padat.
Baca juga: Ini Bahaya Makan Buah Pir Terlalu Banyak Terhadap Kesehatan
Melihat manfaat buah pir yang begitu banyak bagi kesehatan kita, tak ada salahnya Anda lebih sering mengonsumsi buah yang mudah didapat ini. Selain dimakan segar bersama kulitnya, pir juga lezat dijadikan salah satu bahan hidangan pencuci mulut.
Namun bila Anda memiliki kondisi atau gangguan medis tertentu, Anda tentu harus menjaga pola makan. Bila ingin menyantap buah pir, konsultasikan dulu dengan dokter agar manfaat buah pir bisa Anda dapatkan dengan optimal tanpa mempengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Makanan untuk bayi 1 tahun harus penuh nutrisi karena lambung bayi masih kecil sehingga belum bisa makan terlalu banyak. Hindari makanan instan dan minuman ringan karena tidak ada gizinya.
Cara melakukan diet prediabetes dapat dilakukan dengan menghindari minuman manis, membatasi porsi makanan, meningkatkan asupan serat dan protein, mengonsumsi gandum, hingga menjaga agar tubuh tetap terhidrasi.
Susu beras mungkin tidak sepopuler susu nabati lainnya. Namun, susu yang terbuat dari beras ini ternyata memiliki manfaat, seperti mencegah kekurangan vitamin B12, hingga meningkatkan kepadatan tulang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved