Manfaat buah delima untuk kesehatan adalah membantu melawan radikal bebas, menurunkan tekanan darah, melindungi kesehatan jantung, menyehatkan pencernaan, hingga mengatasi radang sendi.
15 Nov 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Manfaat buah delima dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah
Table of Content
Tahukah Anda kalau buah delima telah digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai pengobatan tradisional? Maka dari itu, terdapat banyak klaim mengenai manfaat buah delima untuk mengatasi berbagai keluhan terkait kesehatan.
Advertisement
Bagi Anda yang belum familiar, bentuk buah delima cenderung bulat dan memiliki diameter sekitar 5-12 cm. Kulitnya keras dan tidak bisa dimakan, tetapi biji merah muda di dalamnya (aril) adalah bagian yang umumnya dikonsumsi.
Sementara itu, rasa buah delima adalah asam dan manis. Buah ini bisa dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai hidangan.
Secara keseluruhan, buah delima adalah buah yang rendah kalori dan lemak. Selain itu, kandungan serat, vitamin, dan mineral di dalamnya cukup tinggi, lho.
Berikut adalah berbagai nutrisi yang dimiliki sebuah delima dengan berat sekitar 282 gram:
Satu hal yang perlu Anda perhatikan, kandungan buah delima yang belum diolah berbeda dengan jus delima.
Alasannya, konsumsi buah secara utuh dapat memberikan lebih banyak serat ketimbang yang sudah diolah menjadi jus.
Buah delima sering disebut sebagai salah satu tanaman paling bergizi di dunia karena berbagai kandungan nutrisinya. Buah ini juga disinyalir dapat menurunkan risiko beberapa penyakit serius.
Berikut adalah sejumlah manfaat buah delima merah untuk kesehatan.
Salah satu khasiat buah delima adalah kaya akan antioksidan dan senyawa polifenol yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas (pemicu sejumlah penyakit kronis).
Senyawa bioaktif utama dengan aktivitas antioksidan dalam buah delima, yaitu punicalagins, anthocyanin, dan tanin terhidrolisis.
Berbagai antioksidan tersebut bermanfaat dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan dan membantu mencegah timbulnya penyakit.
Manfaat delima lainnya adalah berperan dalam mencegah peradangan kronis yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes tipe-2, kanker, dan penyakit Alzheimer.
Dalam sejumlah uji tabung dan penelitian terhadap hewan, manfaat buah delima ini berasal dari senyawa punicalagins yang memiliki sifat antioksidan dan antiradang.
Beberapa penelitian pada manusia juga menemukan bahwa mengonsumsi jus buah delima dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan efektivitasnya.
Darah tinggi dapat terjadi pada ibu hamil. Untuk mencegahnya, ada manfaat buah delima untuk ibu hamil dalam membantu mengendlikan tekanan darah.
Minum jus buah delima terbukti secara ilmiah mampu menurunkan tekanan darah sistolik secara signifikan.
Berkat manfaat ini, konsumsi jus delima secara teratur dapat menjadi bagian dari diet jantung sehat.
Buah delima kaya punya banyak senyawa polifenol yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Ekstrak buah ini disinyalir dapat mengurangi stres oksidatif dan pembengkakan di arteri, menurunkan tekanan darah, serta melawan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri) yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Dengan demikian, manfaat delima ini dapat membantu Anda terhindar dari penyakit jantung yang berbahaya.
Ada pula manfaat buah delima dalam menghambat pembentukan batu ginjal berkat kandungan antioksidan yang dimilikinya.
Sebuah penelitian dalam jurnal Urolithiasis pada tahun 2014, memberikan 1.000 mg ekstrak buah delima selama 90 hari pada orang dewasa berusia 18-70 tahun yang mengalami batu ginjal berulang.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak delima membantu menghambat mekanisme pembentukan batu ginjal di dalam tubuh.
Khasiat delima merah selanjutnya adalah membantu melawan infeksi.
Alasannya, senyawa dalam buah ini disinyalir mampu melawan mikroorganisme berbahaya, seperti jenis bakteri, jamur, dan ragi tertentu.
Buah delima juga dapat menjaga kesehatan mulut dengan melawan kuman yang menjadi penyebab bau mulut dan kerusakan gigi.
Selain itu, senyawa buah delima memiliki efek antibakteri terhadap Listeria monocytogenes, yaitu bakteri yang bisa menyebabkan penyakit berbahaya jika tertelan.
Senyawa ellagitannin dalam buah delima dinilai membantu melindungi otak dari perkembangan penyakit Alzheimer dan Parkinson, tepatnya dengan mengurangi kerusakan oksidatif sekaligus meningkatkan kelangsungan hidup sel-sel otak.
Ellagitannin juga diyakini membantu menghasilkan senyawa di usus yang disebut urolithin A, yang mampu mengurangi peradangan di otak dan menunda timbulnya penyakit kognitif.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian mengenai manfaat delima untuk kesehatan otak.
Klaim manfaat delima berikutnya adalah membantu menyehatkan pencernaan.
Buah ini dipercaya memiliki efek prebiotik yang mampu meningkatkan kadar bakteri baik di usus, seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus.
Tingginya kandungan serat dalam buah delima juga bermanfaat dalam mencegah gangguan pencernaan, seperti sembelit, wasir, asam lambung naik, hingga divertikulitis.
Salah satu manfaat jus delima adalah membantu mengendalikan diabetes.
Studi menemukan bahwa penderita diabetes tipe-2 yang mengonsumsi jus delima menunjukkan perbaikan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik akibat adanya gangguan dalam merespons insulin.
Dalam uji klinis pada tahun 2016, 38 orang penderita osteoartritis yang mengonsumsi jus delima selama 6 minggu menunjukkan bahwa minuman ini membantu mengurangi kerusakan tulang rawan.
Tidak hanya itu, para peserta penelitian juga mengalami lebih sedikit kekakuan sendi daripada yang tidak mengonsumsinya.
Di sisi lain, ekstrak delima disinyalir bermanfaat bagi penderita rheumatoid arthritis karena sifat antiradang dan antioksidan yang dimilikinya.
Beberapa penelitian tabung menemukan bahwa senyawa dalam buah, jus, dan minyak delima dapat membantu membunuh sel kanker atau memperlambat penyebarannya dalam tubuh.
Sebuah studi dalam jurnal Molecules pada tahun 2017 juga menemukan bahwa buah delima menunjukkan efek antitumor pada kanker paru-paru, payudara, prostat, kulit, dan usus besar.
Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian mengenai manfaat delima ini pada manusia.
Baca Juga
Konsumsi buah delima secara langsung ataupun dalam bentuk jus umumnya aman. Namun, jangan mengonsumsi akar, batang, dan kulitnya karena mengandung zat yang mungkin berbahaya.
Khusus untuk jus, Anda dapat mengonsumsi satu gelas jus delima setiap hari sebagai bagian dari pola makan.
Akan tetapi, bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Sementara itu, jika memiliki pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Minyak mineral adalah cairan bening tanpa aroma yang biasa digunakan untuk produk perawatan kulit dan rambut. Terbukti melembapkan kulit kepala dan rambut, namun waspadai efek sampingnya yang bisa menimbulkan reaksi alergi.
Manfaat daging ayam untuk kesehatan sebenarnya jauh lebih beragam dari yang banyak orang tahu. Tidak hanya sebagai sumber protein, daging ayam juga mengandung gizi lainnya yang bisa menurunkan risiko kanker.
Apabila digunakan dengan cara yang tepat, menstrual cup tergolong aman dan nyaman. Namun, berhati-hatilah karena ada efek samping yang mungkin terjadi seperti infeksi atau iritasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved