Apakah Anda memiliki sikap optimis? Jika iya, berbahagialah! Manfaat optimis tidak hanya berdampak pada kesehatan mental saja, tapi juga kesehatan fisik.
1 Des 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Mereka yang optimis cenderung memiliki kebiasaan hidup yang sehat.
Table of Content
Menjadi orang yang optimis ternyata sangat menguntungkan. Selain bisa menjaga kesehatan mental, sikap ini juga berdampak baik untuk kesehatan fisik. Sebuah penelitian bahkan membuktikan kalau optimisme dapat memanjangkan usia seseorang.
Advertisement
Optimis adalah sikap mental yang ditandai dengan harapan dan keyakinan dalam menghadapi setiap masalah dalam kehidupan. Mereka yang bersikap optimis cenderung yakin bahwa hal-hal baik akan terjadi. Hilangkan sifat pesimis di dalam diri Anda dan kenalilah berbagai manfaat optimis untuk kehidupan ini.
Beberapa studi telah membuktikan bahwa optimisme dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler sebanyak 50 persen.
Ditambah lagi, bersikap optimis juga bisa meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien kanker. Sebaliknya, orang-orang yang pesimis lebih berisiko terserang penyakit menular.
Jika Anda sering dilanda stres, cobalah menjadi pribadi yang lebih optimis. Sebab, orang yang optimis akan lebih percaya diri dan bisa melihat potensi di dalam dirinya.
Faktor-faktor inilah yang membuat orang-orang yang optimis menjadi lebih yakin untuk mengambil risiko dan menciptakan suasana positif di dalam kehidupannya. Dengan demikian, stres dapat diatasi.
Mungkin manfaat optimis yang satu ini sulit dipercaya, tapi sebuah studi sudah membuktikan kalau menjadi orang yang optimis dapat memanjangkan usia.
Di dalam studi tersebut, 34 partisipan yang merupakan atlet baseball, terbukti bisa hidup lebih lama karena memiliki sifat optimis di dalam dirinya.
Tidak hanya itu, pasien kanker yang memiliki sifat optimis dalam melawan penyakitnya dapat hidup lebih lama dibandingkan pasien lain yang pesimis terhadap kondisi kesehatannya.
Meski demikian, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan manfaat optimis yang satu ini.
Mereka yang optimis tidak akan putus asa dengan mudah. Mereka akan berusaha sekeras tenaga untuk mencapai kesuksesan. Itulah mengapa orang-orang yang optimis dapat meningkatkan kegigihannya dalam mencapai sebuah tujuan, dibandingkan orang yang pesimis.
Di dalam sebuah riset, para psikolog menemukan bahwa orang yang optimis memiliki tingkat kewaspadaan tinggi akan penyakit. Misalnya, partisipan yang bersifat optimis di dalam studi itu ternyata lebih tahu bagaimana dan mengapa serangan jantung dapat terjadi.
Mereka juga lebih sadar kalau mengonsumsi alkohol, merokok dan stres dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Dengan menjadi orang yang optimis, Anda diharapkan akan lebih bisa menjaga kesehatan sehingga tercegah dari berbagai penyakit.
Masih dari studi yang sama, para psikolog juga meneliti kebiasaan orang-orang yang optimis. Terbukti, mereka yang optimis cenderung memiliki kebiasaan yang menyehatkan.
Di dalam studi itu, para peneliti melihat bahwa orang yang optimis tidak merokok dan terhindar dari penyalahgunaan alkohol. Mereka juga memiliki kualitas tidur yang baik. Lebih dari itu, mereka pun mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah.
Tak peduli seberapa optimis Anda, masalah dan rintangan di dalam hidup pasti akan ada. Namun perlu diingat, mereka yang optimis ternyata lebih baik dalam mengatasi masalah di dalam hidupnya.
Sebuah penelitian menunjukkan, optimisme dapat membuat seseorang menemukan solusi efektif untuk mengatasi masalah mereka.
Orang yang optimis cenderung menggunakan metode engagement coping (menghadapi masalah di awal dan mencari cara untuk mengurangi tingkat keparahannya).
Misalnya, pasien kanker di dalam penelitian itu akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca jurnal dan pilihan pengobatan. Selain itu, mereka akan menghubungi dokter dan pakar kesehatan untuk mendapatkan jawaban dari penyakit yang mereka idap.
Sifat optimisme sangat disukai oleh orang-orang di sekitar kita. Studi telah mengonfirmasi bahwa manfaat bersikap optimis dapat mendatangkan lebih banyak teman dan mengurangi interaksi sosial yang negatif. Selain itu, orang yang optimis dianggap lebih pandai dalam menjaga hubungannya dengan orang lain.
Baca Juga
Setelah memahami berbagai manfaat bersikap optimis, sebaiknya Anda juga mengetahui ciri-ciri orang yang optimis. Sudahkah Anda memenuhi kriteria orang yang optimis?
Selain bisa membawa banyak manfaat untuk diri sendiri, menjadi optimis dapat menyebarkan aura positif kepada orang-orang di sekitar Anda. Untuk Anda yang masih pesimis, jangan berkecil hati. Teruslah bekerja keras untuk menumbuhkan sifat optimis di dalam diri Anda.
Bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Histeria adalah gejala psikomatis yang dapat membuat penderitanya berperilaku cabul. Kondisi ini dapat menjadi tanda gangguan mental tertentu.
Cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan saat ini semakin mudah karena bisa Anda online atau datang langsung ke kantor BPJS TK terdekat.
ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) adalah media yang mengedepankan bunyi-bunyi yang dihasilkan dari apa pun. Tren media sosial ini bermanfaat untuk menenangkan tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved