Meski produktif itu baik, tapi jika dilakukan secara berlebihan akan berdampak negatif. Kesibukan dapat membuat pikiran Anda menjadi jenuh. Oleh karena itu gunakan waktu luang Anda dengan baik dan dapatkan manfaat bersantai untuk kesehatan mental.
2023-03-16 02:19:42
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Table of Content
Produktif itu baik, tapi tidak jika berlebihan. Menenggelamkan diri dalam kesibukan pekerjaan dan tidak pernah merasakan manfaat bersantai rupanya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Jadi, sudah saatnya mengganti hari-hari terlalu sibuk dengan cerdas mengatur waktu agar punya banyak waktu luang.
Advertisement
Jangan pula terjebak dalam pola pikir bahwa mereka yang sibuk sepanjang hari dianggap sukses. Bukannya sukses, kesehatan mental bisa jadi taruhannya.
Merasakan manfaat waktu luang tentu dilakukan dengan cara berbeda-beda antara satu orang dan lainnya. Ada yang menekuni hobinya, berleha-leha, berolahraga, menonton serial favorit, dan banyak lagi. Semua sah, karena intinya adalah bersantai.
Hati-hati terjebak dalam persepsi bahwa bersantai sama dengan membuang waktu. Justru, ada beberapa manfaat waktu luang yaitu:
Setiap hari, ada saja hal yang bisa jadi pemicu stres. Semua bisa datang dari arah tak terduga. Jika ini sedang terjadi, cobalah untuk bersantai. Sebab jika justru melampiaskan dengan menenggelamkan diri dalam kesibukan, studi terkini pada pertengahan 2021 ini melihat risiko yang cukup nyaa.
Tim peneliti mengelaborasi lebih jauh kehidupan individu-individu dengan pola pikir semacam ini. Hasilnya, ditemukan bahwa mereka yang jarang bersantai justru kurang bahagia. Level stres dan depresinya pun cukup tinggi.
Dalam salah satu studi ini, sebanyak 199 partisipan mencatat seberapa bahagia mereka ketika bersantai. Hasilnya, justru bersantai membuat mereka merasa cemas dan tidak bahagia. Alasannya? Karena keyakinan bahwa waktu luang adalah hal yang tidak produktif.
Masih terkait dengan paham bahwa makin sibuk seseorang berarti kian sukses, ini bahkan menjadi simbol status tertentu. Orang kerap sengaja pamer tentang kesibukan dan tuntutan pekerjaannya di media sosial. Tujuannya agar bisa dianggap sebagai orang yang produktif dan super sibuk.
Parahnya lagi, paham semacam ini bukan hanya ada di kehidupan pekerjaan saja. Glorifikasi berlebihan kerap kali dihubungkan dengan identitas dan harga diri. Itulah mengapa, orang yang bisa merasakan manfaat waktu luang sangatlah hebat karena tidak terjebak dalam status sosial semacam ini.
Meski bersantai atau waktu luang kerap dianggap tidak produktif, sebenarnya fungsinya sangat krusial untuk menjaga kesehatan mental. Gagal memprioritaskan waktu luang bukan hanya dapat membuat tubuh kelelahan, namun juga berdampak pada kekuatan mental seseorang.
Perlu diingat bahwa manfaat bersantai bahkan sama pentingnya seperti berolahraga. Jadi, anggap meluangkan waktu untuk bersantai sejenak sama seperti makan bergizi atau berolahraga.
Tidak semua orang bisa dengan mudah memasukkan aktivitas bersantai dalam agenda sehari-hari mereka. Terlebih bagi mereka yang sudah disibukkan dengan padatnya pekerjaan, urusan rumah tangga, dan lain sebagainya.
Belum lagi ditambah persepsi dan konstruksi sosial bahwa bersantai sama dengan tidak produktif. Tidak sedikit yang menganggap orang bersantai sama dengan bermalas-malasan.
Tak perlu berlomba-lomba menjadi yang paling sibuk seperti yang kerap dipamerkan di media sosial. Kini, saatnya mulai memprioritaskan waktu untuk bersantai dengan cara seperti:
Tentu untuk membiasakan diri melakukan hal ini perlu waktu. Bahkan, bukan tidak mungkin kerap mengesampingkan bersantai ketika sedang berada di tengah-tengah pekerjaan.
Lagi-lagi, kuncinya adalah konsisten. Anggap ini sama pentingnya seperti waktu makan, sehingga tidak menganggapnya sebagai hal sepele yang bisa dilewatkan begitu saja.
Baca Juga
Terakhir, temukan aktivitas yang membuat Anda merasa rileks dan menikmati waktu sepenuhnya. Ini akan berdampak sangat positif terhadap kesehatan mental Anda ketimbang menghabiskan waktu untuk lembur atau tenggelam dalam pekerjaan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar pentingnya mengatur prioritas bagi kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Media sosial memiliki sisi baik dan buruk. Jika tidak digunakan dengan baik, Anda bisa saja mengalami dampak negatif media sosial, seperti bocornya informasi personal, menjadi terobsesi untuk mendapatkan ‘likes’, mengurangi waktu tatap muka, cyberbullying, menurunkan kemampuan bersosialisasi, membandingkan diri dengan orang lain hingga mengalami gangguan tidur.
Sangatlah wajar jika orang yang menderita penyakit parah bahkan dalam kondisi kritis merasa sangat sedih. Bahkan, rasa sedih ini bisa berkembang menjadi depresi. Cara menghadapi kematian dapat meringkankan beban pikiran tersebut.
Seberapa kuatnya menghindari pikiran negatif, ia selalu datang dan sulit dikendalikan. Terlalu sering berpikir negatif akan memengaruhi kesehatan mental.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved