logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

6 Manfaat Bermain Peran (Role Play) yang Penting untuk Perkembangan Anak

open-summary

Bermain peran (role play) adalah metode untuk mengenalkan prinsip-prinsip penting di dalam kehidupan. Manfaatnya untuk anak sangat beragam, mulai dari mengasah kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, hingga memperkuat kemampuan sosial.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

19 Jul 2021

Bermain peran memiliki banyak manfaat untuk anak

Bermain peran dapat membantu tumbuh kembang Si Kecil.

Table of Content

  • Apa itu role play (bermain peran)?
  • 6 manfaat bermain peran untuk anak usia dini
  • Tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran
  • Metode role playing di sekolah
  • Langkah-langkah bermain peran di sekolah

Pernah melihat si kecil duduk di depan laptop dan pura-pura bekerja? Atau, pernahkah Anda menyaksikan anak memegang spatula dan berakting layaknya koki? Kedua contoh ini dapat menandakan bahwa anak sedang bermain peran atau role play. Mari kenali lebih lanjut apa itu role play, berbagai manfaatnya untuk anak, dan tips melakukannya.

Advertisement

Apa itu role play (bermain peran)?

Sebagian orangtua mungkin bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan bermain peran?

Bermain peran atau role play adalah salah satu metode yang dapat digunakan orangtua untuk mengajarkan prinsip penting di dalam kehidupan, seperti kasih sayang, kebaikan, belas kasihan, hingga keamanan kepada anak usia dini.

Ada banyak contoh role play yang bisa dilakukan bersama anak di rumah, misalnya skenario jual dan beli, di mana si kecil berperan sebagai penjual dan orangtua sebagai pembelinya.

Anda juga bisa membiarkan anak berperan sebagai ksatria atau ratu di dalam kerajaan yang ia buat sendiri dengan bantal atau guling di kamarnya.

Skenario lain yang bisa dicoba adalah rumah sakit. Dalam contoh bermain peran anak SD ini, biarkan anak berperan sebagai dokter dengan mainan dokter-dokterannya, lalu Anda bisa menjadi pasiennya. Hal ini juga dianggap bisa mengajarkan kasih sayang dan rasa peduli di dalam diri si kecil.

Berbagai skenario bermain peran di atas memang terdengar sepele dan sederhana. Namun, jangan salah, permainan bermain peran tersebut bisa membantu perkembangannya sejak usia dini.

6 manfaat bermain peran untuk anak usia dini

Bermain peran lebih dari sekadar aktivitas yang menyenangkan bagi orangtua dan anak. Manfaat bermain peran untuk anak usia dini dianggap penting untuk meningkatkan keterampilan yang ia butuhkan selama masa tumbuh kembang.

Tidak heran kalau sebagian terapis anak kerap merekomendasikan bermain peran untuk membantu anak-anak melewati situasi sulit atau bahkan dalam perawatan kondisi medis seperti autisme. Berikut adalah sejumlah manfaat bermain peran untuk anak usia dini.

1. Mengasah kreativitas dan imajinasi

Bermain peran adalah metode pembelajaran yang dipercaya memiliki fungsi penting untuk keterampilan kognitif dan kreativitas anak. Sebab, aktivitas ini mampu melatih otak anak untuk menggunakan imajinasi sejak usia dini.

Saat kreativitas dan imajinasi anak terasah, kemampuan anak dalam memecahkan masalah pun dianggap meningkat.

Tidak hanya itu, imajinasi yang baik dapat membantu anak untuk menikmati buku, merencanakan hal-hal yang menyenangkan di dalam kehidupannya, hingga memahami sudut pandang orang lain tentang berbagai aspek kehidupan.

2. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi

Manfaat bermain peran untuk anak selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.

Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi superhero favoritnya, ia akan mengucapkan berbagai kalimat yang diucapkan oleh superhero tersebut.

Permainan ini menjadi kesempatan anak untuk menghafal dan memahami kosakata baru yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Saat sedang mengucapkan kata-kata baru ini, si kecil dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dengan komunikasi.

Tidak hanya itu, anak-anak dianggap bisa lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan mereka gunakan saat bermain peran. Mereka juga dapat belajar untuk mendengar apa yang orang lain utarakan.

3. Mengembangkan kemampuan sosial dan emosional

Anak-anak cenderung mencari cara untuk berinteraksi dengan orang lain saat bermain peran. Mereka dapat mencontoh peran seseorang atau tokoh favoritnya untuk berinteraksi dengan orang lain.

Situasi ini memungkinkan anak untuk berempati dan memahami orang lain yang sedang berinteraksi dengannya. Dengan begitu, ia mampu mengembangkan kemampuan sosial dan emosionalnya sehingga bisa mengontrol perilakunya.

4. Belajar untuk menyelesaikan sebuah konflik

Jangan salah, manfaat bermain peran juga penting untuk mengajarkan anak dalam menyelesaikan sebuah konflik.

Misalnya, saat anak sedang bermain peran dengan orang lain, di mana ia dan teman-temannya berusaha untuk menentukan siapa yang menjadi tokoh protagonis dan siapa yang mau menjadi antagonis.

Bersama dengan teman-temannya, si kecil dapat mencari solusinya bersama agar tidak ada konflik di antara mereka. Hal ini juga bisa mengajarkan anak tentang kerja sama.

5. Memberikan rasa tenang pada anak

Dilansir dari PBC Expo, bermain peran diyakini bisa memberikan efek tenang dan mampu meredakan perasaan stres yang ada di dalam pikiran anak.

Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa terapis anak kerap menggunakan metode bermain peran saat sedang bersama dengan pasiennya.

6. Meningkatkan perkembangan fisik anak

Selain memiliki manfaat untuk kesehatan emosional anak, ternyata bermain peran juga bisa menguntungkan perkembangan fisiknya.

Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi pahlawan favoritnya, ia dapat berlari untuk menyelamatkan adiknya yang berpura-pura membutuhkan pertolongan. Hal ini dapat memotivasi anak untuk lebih aktif secara fisik.

Tidak hanya itu, berbagai aktivitas fisik yang dilakukan selama bermain peran juga dianggap mampu meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi mata anak.

Tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran

Ada beberapa tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Carilah tempat atau ruang yang aman, di mana anak bisa bermain dengan aman.
  • Penuhi ruangan itu dengan berbagai properti, seperti boneka hingga kostum.
  • Orangtua perlu lebih aktif berbicara saat anak bermain peran, misalnya menanyakan pertanyaan terbuka untuk merangsang kreativitas anak.
  • Biarkan anak menjadi pemimpin saat bermain peran dan ikutilah arahan dari mereka.

Baca Juga

  • 5 Ide Beraktivitas Fisik Tanpa Terasa Menggunakan Pedometer
  • Mengenal Manfaat Alat Musik Anak yang Perlu Diketahui Orangtua
  • Bagaimana Pola Asuh Orang Tua untuk Anak Sindrom Down?

Metode role playing di sekolah

Tidak hanya di kehidupan sehari-hari saja, ternyata role play juga bisa diaplikasikan sebagai metode pembelajaran di institusi pendidikan.

Pengertian role playing di dunia pendidikan adalah metode yang digunakan murid untuk mengeksplor situasi realistis sambil berinteraksi dengan murid lain dengan cara yang sudah ditentukan. Aktivitas ini diharapkan dapat membuat anak-anak di kelas bisa merasakan secara langsung apa yang sedang ia perankan.

Di dalam metode role playing ini, murid dapat diberikan peran untuk berpartisipasi dalam sebuah pembicaraan atau interaksi. Nantinya, murid bisa mempelajari perannya itu dan memahami situasi dari pandangan murid lainnya.

Langkah-langkah bermain peran di sekolah

Untuk mencoba metode role playing ini, terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti:

  • Pertama-tama, murid akan diberikan peran tertentu untuk berpartisipasi dalam pembicaraan atau interaksi.
  • Setelah itu, guru akan memberikan instruksi spesifik terkait peran yang dimainkan oleh anak.
  • Selanjutnya, murid dapat memulai skenario role play sesuai dengan yang sudah diperintahkan oleh guru.
  • Terakhir, aktivitas role play dapat berjalan fleksibel sesuai dengan pembahasan atau interaksi yang mengalir selama pembicaraan atau interaksi berlangsung.

Sebenarnya, langkah-langkah bermain peran di atas juga bisa diterapkan di rumah, terutama jika ada banyak anggota keluarga yang tinggal di dalam satu atap. Orangtua bisa menjadi gurunya, sedangkan anak-anak dapat berperan sebagai siswa.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

tips parentinggaya parenting

Ditulis oleh Fadli Adzani

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved