Bermain peran (role play) adalah metode untuk mengenalkan prinsip-prinsip penting di dalam kehidupan. Manfaatnya untuk anak sangat beragam, mulai dari mengasah kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, hingga memperkuat kemampuan sosial.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Jul 2021
Bermain peran dapat membantu tumbuh kembang Si Kecil.
Table of Content
Pernah melihat si kecil duduk di depan laptop dan pura-pura bekerja? Atau, pernahkah Anda menyaksikan anak memegang spatula dan berakting layaknya koki? Kedua contoh ini dapat menandakan bahwa anak sedang bermain peran atau role play. Mari kenali lebih lanjut apa itu role play, berbagai manfaatnya untuk anak, dan tips melakukannya.
Advertisement
Sebagian orangtua mungkin bertanya-tanya, apa yang dimaksud dengan bermain peran?
Bermain peran atau role play adalah salah satu metode yang dapat digunakan orangtua untuk mengajarkan prinsip penting di dalam kehidupan, seperti kasih sayang, kebaikan, belas kasihan, hingga keamanan kepada anak usia dini.
Ada banyak contoh role play yang bisa dilakukan bersama anak di rumah, misalnya skenario jual dan beli, di mana si kecil berperan sebagai penjual dan orangtua sebagai pembelinya.
Anda juga bisa membiarkan anak berperan sebagai ksatria atau ratu di dalam kerajaan yang ia buat sendiri dengan bantal atau guling di kamarnya.
Skenario lain yang bisa dicoba adalah rumah sakit. Dalam contoh bermain peran anak SD ini, biarkan anak berperan sebagai dokter dengan mainan dokter-dokterannya, lalu Anda bisa menjadi pasiennya. Hal ini juga dianggap bisa mengajarkan kasih sayang dan rasa peduli di dalam diri si kecil.
Berbagai skenario bermain peran di atas memang terdengar sepele dan sederhana. Namun, jangan salah, permainan bermain peran tersebut bisa membantu perkembangannya sejak usia dini.
Bermain peran lebih dari sekadar aktivitas yang menyenangkan bagi orangtua dan anak. Manfaat bermain peran untuk anak usia dini dianggap penting untuk meningkatkan keterampilan yang ia butuhkan selama masa tumbuh kembang.
Tidak heran kalau sebagian terapis anak kerap merekomendasikan bermain peran untuk membantu anak-anak melewati situasi sulit atau bahkan dalam perawatan kondisi medis seperti autisme. Berikut adalah sejumlah manfaat bermain peran untuk anak usia dini.
Bermain peran adalah metode pembelajaran yang dipercaya memiliki fungsi penting untuk keterampilan kognitif dan kreativitas anak. Sebab, aktivitas ini mampu melatih otak anak untuk menggunakan imajinasi sejak usia dini.
Saat kreativitas dan imajinasi anak terasah, kemampuan anak dalam memecahkan masalah pun dianggap meningkat.
Tidak hanya itu, imajinasi yang baik dapat membantu anak untuk menikmati buku, merencanakan hal-hal yang menyenangkan di dalam kehidupannya, hingga memahami sudut pandang orang lain tentang berbagai aspek kehidupan.
Manfaat bermain peran untuk anak selanjutnya adalah meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi.
Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi superhero favoritnya, ia akan mengucapkan berbagai kalimat yang diucapkan oleh superhero tersebut.
Permainan ini menjadi kesempatan anak untuk menghafal dan memahami kosakata baru yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat sedang mengucapkan kata-kata baru ini, si kecil dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dengan komunikasi.
Tidak hanya itu, anak-anak dianggap bisa lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan mereka gunakan saat bermain peran. Mereka juga dapat belajar untuk mendengar apa yang orang lain utarakan.
Anak-anak cenderung mencari cara untuk berinteraksi dengan orang lain saat bermain peran. Mereka dapat mencontoh peran seseorang atau tokoh favoritnya untuk berinteraksi dengan orang lain.
Situasi ini memungkinkan anak untuk berempati dan memahami orang lain yang sedang berinteraksi dengannya. Dengan begitu, ia mampu mengembangkan kemampuan sosial dan emosionalnya sehingga bisa mengontrol perilakunya.
Jangan salah, manfaat bermain peran juga penting untuk mengajarkan anak dalam menyelesaikan sebuah konflik.
Misalnya, saat anak sedang bermain peran dengan orang lain, di mana ia dan teman-temannya berusaha untuk menentukan siapa yang menjadi tokoh protagonis dan siapa yang mau menjadi antagonis.
Bersama dengan teman-temannya, si kecil dapat mencari solusinya bersama agar tidak ada konflik di antara mereka. Hal ini juga bisa mengajarkan anak tentang kerja sama.
Dilansir dari PBC Expo, bermain peran diyakini bisa memberikan efek tenang dan mampu meredakan perasaan stres yang ada di dalam pikiran anak.
Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa terapis anak kerap menggunakan metode bermain peran saat sedang bersama dengan pasiennya.
Selain memiliki manfaat untuk kesehatan emosional anak, ternyata bermain peran juga bisa menguntungkan perkembangan fisiknya.
Misalnya, saat anak berpura-pura menjadi pahlawan favoritnya, ia dapat berlari untuk menyelamatkan adiknya yang berpura-pura membutuhkan pertolongan. Hal ini dapat memotivasi anak untuk lebih aktif secara fisik.
Tidak hanya itu, berbagai aktivitas fisik yang dilakukan selama bermain peran juga dianggap mampu meningkatkan kemampuan motorik dan koordinasi mata anak.
Ada beberapa tips untuk memaksimalkan aktivitas bermain peran yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Baca Juga
Tidak hanya di kehidupan sehari-hari saja, ternyata role play juga bisa diaplikasikan sebagai metode pembelajaran di institusi pendidikan.
Pengertian role playing di dunia pendidikan adalah metode yang digunakan murid untuk mengeksplor situasi realistis sambil berinteraksi dengan murid lain dengan cara yang sudah ditentukan. Aktivitas ini diharapkan dapat membuat anak-anak di kelas bisa merasakan secara langsung apa yang sedang ia perankan.
Di dalam metode role playing ini, murid dapat diberikan peran untuk berpartisipasi dalam sebuah pembicaraan atau interaksi. Nantinya, murid bisa mempelajari perannya itu dan memahami situasi dari pandangan murid lainnya.
Untuk mencoba metode role playing ini, terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti:
Sebenarnya, langkah-langkah bermain peran di atas juga bisa diterapkan di rumah, terutama jika ada banyak anggota keluarga yang tinggal di dalam satu atap. Orangtua bisa menjadi gurunya, sedangkan anak-anak dapat berperan sebagai siswa.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Minyak ikan untuk bayi dipercaya dapat meningkatkan fungsi otak bayi. Namun, sebelum mengonsumsinya, Anda harus mengetahui manfaat, dosis hingga efek samping yang dimiliki minyak ikan terlebih dahulu.
27 Apr 2023
Manfaat pop it untuk anak di antaranya meningkatkan fokus dan konsentrasi, menstimulasi batang otak, hingga meredakan stres dan gangguan kecemasan.
4 Agt 2022
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan anak untuk memahami, menganalisis, serta mengerti tentang informasi visual di sekeliling mereka. Apa saja ciri-cirinya pada anak?
15 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved